Segitiga Bermuda: Di Sinilah Perkongsian Dajjal dan Setan Itu Terjadi

Selasa, 23 Maret 2021 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Lagi pula, hadis ini berbicara tentang Iblis bukan tentang Dajjal karena Dajjal berbeda dengan Iblis.

Dalam hadis lainnya disebutkan bahwa Dajjal itu berada di sebuah pulau yang tidak diketahui sampai sekarang di mana posisinya.



Dalam suatu hadis diriwayatkan oleh Tamim Ad-Dari, ia menceritakan kepadaku bahwa dia pernah menaiki sebuah kapal laut bersama 30 orang yang berpenyakit kulit dan kusta. Mereka terombang ambing oleh ombak selama satu bulan di tengah lautan hingga akhirnya terdampar pada sebuah pulau di arah terbenamnya matahari. Mereka menaiki kapal kecil (sampan), lalu mereka masuk ke dalam pulau dan bertemu dengan Dajjal [Lihat Hadits riwayat Muslim 2942]

Terombang-ambing selama sebulan di lautan dengan kapal kecil dari jazirah Arab bukan ke segitiga bermuda yang terletak di barat benua Amerika. Sehingga sulit memastikan bahwa itu adalah di segitiga bermuda.

Di sisi lain, dalam hadits disebutkan Dajjal akan muncul dari daerah timur yang bernama Khurasan (sekitar daerah persia-Iran). Jadi bukan muncul dari laut atau segitiga bermuda.

الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ ، يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ

“Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit”. [HR. Tirmidzi, dihasankan Al-Albani]

Lagi pula, banyaknya pesawat yang jatuh dan kapal yang tenggelam di daerah segitiga bermuda bukan dalil adanya Dajjal. Banyak hipotesis dan dugaan terkait hal ini, misalnya di segitiga bermuda ada medan magnet yang sangat kuat yang dapat menggangu pesawat dan lautan. Tentunya untuk memastikan perlu penelitian dan data yang kuat.



Kerajaan Iblis
Kita membenarkan kerajaan jin ada di lautan. Sebagaimana yang dikisahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن إبليس يضع عرشه على الماء، ثم يبعث سراياه، فأدناهم منه منزلة أعظمهم فتنة، يجيء أحدهم فيقول: فعلت كذا وكذا، فيقول: ما صنعت شيئا، قال ثم يجيء أحدهم فيقول: ما تركته حتى فرقت بينه وبين امرأته، قال: فيدنيه منه ويقول: نعم أنت “

“Sesungguhnya singgasana iblis berada di atas laut. Dia mengutus para pasukannya. Setan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar godaannya. Di antara mereka ada yang melapor, ‘Saya telah melakukan godaan ini.’ Iblis berkomentar, ‘Kamu belum melakukan apa-apa.’ Datang yang lain melaporkan, ‘Saya menggoda seseorang, sehingga ketika saya meninggalkannya, dia telah bepisah (talak) dengan istrinya.’ Kemudian iblis mengajaknya untuk duduk di dekatnya dan berkata, ‘Sebaik-baik setan adalah kamu.’” (HR. Muslim 2813).

Namun hadis shahih ini sama sekali tidak memberi isyarat di laut sebelah mana. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menyebutkan bahwa kerajaan iblis berada di laut. Karena itu, menentukan laut tertentu untuk posisi kerajaan ini, memerlukan dalil yang lain. Selama belum diketahui dalil lain yang menegaskan hal itu, sikap yang tepat adalah diam.

Selanjutnya, kita sangat meyakini bahwa Dajjal dibantu setan. Karena misi mereka sama, mengajak manusia menuju kebinasaan. Akan tetapi keterkaitan antara setan dan Dajjal ini belum bisa dijadikan alasan untuk mengatakan bahwa Dajjal akan muncul di kerajaan iblis, tepatnya di segitiga bermuda. Wallahu'alam.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3140 seconds (0.1#10.140)