Kaifiyah Sholat Tarawih, Ibnu Taimiyah: Bukan Soal Bilangan
loading...
A
A
A
Kedua, 13 raka’at (2 raka’at ringan + 8 + 3 witir), riwayat Ibnu Nashr dan Ibnu Ishaq, atau (8 + 3 + 2), atau (8 + 5) menurut riwayat Muslim.
Ketiga, 19 raka’at (16 + 3).
Keempat, 21 raka’at (20 + 1), riwayat Abdurrazzaq.
Kelima, 23 tiga raka’at (20 + 3), riwayat Malik, Ibn Nashr dan Al Baihaqi. Demikian ini adalah madzhab Abu Hanifah, Syafi’i, Ats Tsauri, Ahmad, Abu Daud dan Ibnul Mubarak.
Keenam, 29 raka’at (28 +1).
Ketujuh, 39 raka’at (36 +3), Madzhab Maliki, atau (38 + 1).
Kedelapan, 41 raka’at (38 +3), riwayat Ibn Nashr dari persaksian Shalih Mawla Al Tau’amah tentang salatnya penduduk Madinah, atau (36 + 5) seperti dalam Al Mughni 2/167.
Kesembilan, 49 raka’at (40 +9); 40 tanpa witir adalah riwayat dari Al Aswad Ibn Yazid.
Kesepuluh, 34 raka’at tanpa witir (di Basrah, Iraq).
Kesebelas, 24 raka’at tanpa witir (dari Said Ibn Jubair).
Keduabelas, 16 raka’at tanpa witir.
Abu Hamzah mengatakan Rasulullah SAW telah melakukan dan memimpin shalat tarawih, terdiri dari 11 raka’at (8 +3). Dalilnya sebagai berikut.
1. Hadits Aisyah Radhiyallahu anhuma : ia ditanya oleh Abu Salamah Abdur Rahman tentang qiyamul lailnya Rasul pada bulan Ramadhan, ia menjawab:
إنَّهُ كَانَ لاَ يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ
“Sesungguhnya beliau tidak pernah menambah pada bulan Ramadhan, atau pada bulan lainnya. lebih dari sebelas raka’at. [HR Bukhari, Muslim]
Ibn Hajar berkata, “Jelas sekali, bahwa hadis ini menunjukkan salatnya Rasul (adalah) sama semua di sepanjang tahun.”
2. Hadits Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu ia berkata: “Rasulullah SAW salat dengan kami pada bulan Ramadhan 8 raka’at dan witir.
Ketika malam berikutnya, kami berkumpul di masjid dengan harapan beliau salat dengan kami. Maka kami terus berada di masjid hingga pagi, kemudian kami masuk bertanya, “Ya Rasulullah, tadi malam kami berkumpul di masjid, berharap anda salat bersama kami,” maka beliau bersabda, “Sesungguhnya aku khawatir diwajibkan atas kalian. “[HR Thabrani, Ibnu Hibban dan Ibnu Huzaimah, dihasankan oleh Al Albani. ShalatAt Tarawih, 18; Fath Al Aziz 4/265]
3. Pengakuan Nabi SAW tentang 8 raka’at dan 3 witir. Ubay bin Ka’ab datang kepada Rasulullah, lalu berkata,”Ya Rasulullah, ada sesuatu yang saya kerjakan tadi malam (Ramadhan).
Beliau bertanya, ”Apa itu, wahai Ubay?” Ia menjawab,”Para wanita di rumahku berkata, ’Sesungguhnya kami ini tidak membaca Al Qur’an. Bagaimana kalau kami salat dengan salatmu?’
Ketiga, 19 raka’at (16 + 3).
Keempat, 21 raka’at (20 + 1), riwayat Abdurrazzaq.
Kelima, 23 tiga raka’at (20 + 3), riwayat Malik, Ibn Nashr dan Al Baihaqi. Demikian ini adalah madzhab Abu Hanifah, Syafi’i, Ats Tsauri, Ahmad, Abu Daud dan Ibnul Mubarak.
Keenam, 29 raka’at (28 +1).
Ketujuh, 39 raka’at (36 +3), Madzhab Maliki, atau (38 + 1).
Kedelapan, 41 raka’at (38 +3), riwayat Ibn Nashr dari persaksian Shalih Mawla Al Tau’amah tentang salatnya penduduk Madinah, atau (36 + 5) seperti dalam Al Mughni 2/167.
Kesembilan, 49 raka’at (40 +9); 40 tanpa witir adalah riwayat dari Al Aswad Ibn Yazid.
Kesepuluh, 34 raka’at tanpa witir (di Basrah, Iraq).
Kesebelas, 24 raka’at tanpa witir (dari Said Ibn Jubair).
Keduabelas, 16 raka’at tanpa witir.
Abu Hamzah mengatakan Rasulullah SAW telah melakukan dan memimpin shalat tarawih, terdiri dari 11 raka’at (8 +3). Dalilnya sebagai berikut.
1. Hadits Aisyah Radhiyallahu anhuma : ia ditanya oleh Abu Salamah Abdur Rahman tentang qiyamul lailnya Rasul pada bulan Ramadhan, ia menjawab:
إنَّهُ كَانَ لاَ يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ
“Sesungguhnya beliau tidak pernah menambah pada bulan Ramadhan, atau pada bulan lainnya. lebih dari sebelas raka’at. [HR Bukhari, Muslim]
Ibn Hajar berkata, “Jelas sekali, bahwa hadis ini menunjukkan salatnya Rasul (adalah) sama semua di sepanjang tahun.”
2. Hadits Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu ia berkata: “Rasulullah SAW salat dengan kami pada bulan Ramadhan 8 raka’at dan witir.
Ketika malam berikutnya, kami berkumpul di masjid dengan harapan beliau salat dengan kami. Maka kami terus berada di masjid hingga pagi, kemudian kami masuk bertanya, “Ya Rasulullah, tadi malam kami berkumpul di masjid, berharap anda salat bersama kami,” maka beliau bersabda, “Sesungguhnya aku khawatir diwajibkan atas kalian. “[HR Thabrani, Ibnu Hibban dan Ibnu Huzaimah, dihasankan oleh Al Albani. ShalatAt Tarawih, 18; Fath Al Aziz 4/265]
3. Pengakuan Nabi SAW tentang 8 raka’at dan 3 witir. Ubay bin Ka’ab datang kepada Rasulullah, lalu berkata,”Ya Rasulullah, ada sesuatu yang saya kerjakan tadi malam (Ramadhan).
Beliau bertanya, ”Apa itu, wahai Ubay?” Ia menjawab,”Para wanita di rumahku berkata, ’Sesungguhnya kami ini tidak membaca Al Qur’an. Bagaimana kalau kami salat dengan salatmu?’