Ramadhan Ajarkan Saling Mengasihi Antar Sesama, Bukan Arogansi

Rabu, 28 April 2021 - 16:31 WIB
loading...
Ramadhan Ajarkan Saling...
Dosen Universitas Islam As-syafiiyah Jakarta, Dr KH Farhat Abdullah Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ramadhan adalah rahmat bagi semesta. Salah satunya agar yang berbeda agama juga bisa merasakan indahnya bulan suci.

Dosen Universitas Islam As-syafiiyah Jakarta, Dr KH Farhat Abdullah mengatakan, agama Islam ini sesungguhnya adalah agama rahmatan lil alamin, agama rahmat, kasih sayang, bukan hanya khusus kepada umat Islam saja, tetapi kepada seluruh seluruh manusia. Bahkan seluruh alam semesta ini menjadi kasih sayang.

“Puasa ini adalah menjadi kasih sayang kepada sesama muslim, kepada umat seagama, antar agama dan bahkan kepada makhluk-makhluk yang lain, kepada hewan, kepada tumbuhan itu kita saling mengasihi dan saling berbagi seperti itu,” ucap KH. Farhat Abdullah di Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Oleh sebab itu, kata dia, sudah tentu Islam sangat menganjurkan yang namanya toleransi. Dia menyebut untuk hal itu sudah jelas ayatnya, bahwa silakan beragama masing-masing dimana ayatnya sudah jelas yaitu di Al Quran surat Al-Kafirun. “qul yā ayyuhal-kāfirụn; lā a'budu mā ta'budụn; wa lā antum 'ābidụna mā a'bud; wa lā ana 'ābidum mā 'abattum; wa lā antum 'ābidụna mā a'bud,” yang kemudian ditutup ayat “lakum dīnukum wa liya dīn”.

“Yang mana maksudnya "bagi mu agamamu, dan bagi kami agama kami’. Kami beribadah menurut keyakinan kami. Dan kalian beribadah menurut keyakinan kalian,” kata peraih Doktoral dari Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta ini.



Menurut dia, sudah sepantasnya dalam menjalani bulan suci Ramadhan ini, umat diharapkan untuk bisa menjaga toleransi antar sesamanya. Sebagaimana diamanatkan dalam Alquran surat Al-Kafirun tersebut. Karena itu, puasa seharusnya menjadikan kita pribadi yang lebih toleran dan lebih peka terhadap kondisi sosial di sekitar kita.

"Bahwa Ramadhan itu mencerminkan cinta kasih, dimana agar umat manusia ini untuk cinta kasih dan sayang kepada negara. Ya cinta kepada negara selama ini biasa disebut ‘hubbul wathon minal iman’, yang mana artinya ‘cinta kepada negara, cinta kepada Tanah Air adalah sebagian daripada iman,” tutur Kiai Farhat.

Menurut dia, Ramadhan sesungguhnya juga mengajarkan untuk saling berbagi, saling melengkapi, saling tolong-menolong, saling memberi. Karena dengan hal itu menurutnya tentu suasana akan menjadi damai.

“Kenapa bisa terjadi begal dan juga terjadi teroris? Bisa jadi itu karena masalah ekonomi. Tetapi kalau kita peduli, saling kenal dan saling berbagi, maka Insya Allah bangsa ini akan terhindar dari hal-hal itu semuanya,” katanya.

(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2317 seconds (0.1#10.140)