Inilah Waktu Makan Sahur Rasulullah yang Patut Diteladani

Kamis, 29 April 2021 - 03:15 WIB
loading...
Inilah Waktu Makan Sahur Rasulullah yang Patut Diteladani
Salah satu faedah makan sahur adalah menguatkan dan menambah semangat orang yang berpuasa. (Foto/dok NU online)
A A A
Makan sahur adalah perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena di dalamnya terdapat keberkahan. Kebiasaan di bulan Ramadhan ini disepakati para ulama hukumnya sunnah, tetapi punya keutamaan yang sangat berkah.

Kapan waktu makan sahur Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Diterangkan dalam hadis Anas bin Malik berikut:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ – رضى الله عنه – أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ – رضى الله عنه – تَسَحَّرَا ، فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِىُّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِلَى الصَّلاَةِ فَصَلَّى . قُلْنَا لأَنَسٍ كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِى الصَّلاَةِ قَالَ كَقَدْرِ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk sholat, lalu beliau mengerjakan sholat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan sholat Shubuh. Anas menjawab, "Yaitu sekitar seseorang membaca 50 Ayat (Al-Qur'an)." (HR Al-Bukhari No 1134 dan Muslim No 1097)


Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan bahwa yang ditanyakan pada Anas adalah jarak waktu antara berakhirnya makan sahur dan dimulainya sholat Shubuh. (Fath Al-Bari, 4: 138)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini menunjukkan disunnahkannya mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu Shubuh. (Syarh Shahih Muslim, 7: 184)

Imam Al-Qurthubi menjelaskan, "Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa sahur tersebut selesai sebelum terbit fajar Shubuh (azan Shubuh)." (Fath Al-Bari, 4: 139)

Faedah makan sahur diakhirkan disebutkan oleh Ibnu Abi Jamrah, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah memandang suatu amalan yang sangat mudah bagi umatnya untuk dilakukan. Seandainya tidak makan sahur, maka berat menjalankan puasa. Seandainya makan sahur dilakukan di tengah malam (bukan di akhir waktu sahur) tentu juga memberatkan.

Orang yang makan sahur tengah malam tentu tak bisa terkalahkan dengan rasa kantuknya. Makan sahur tengah malam pun dapat membuat lalai dari shoalat Shubuh atau membuat seseorang berusaha keras untuk begadang." (Fath Al-Bari, 4: 138)

Kesimpulannya, waktu makan sahur Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dekat dengan waktu Shubuh, artinya beliau akhirkan. Sedangkan waktu berakhirnya adalah mendekati azan Shubuh berkumandang. Di Indonesia dan beberapa negara lain menandakan berhentinya waktu makan sahur ketika mendekati azan Shubuh atau waktu Imsak.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1524 seconds (0.1#10.140)