Seputar Nama Israil, Para Keturunan Nabi yang Selalu Meresahkan Dunia

Selasa, 18 Mei 2021 - 05:00 WIB
loading...
Seputar Nama Israil, Para Keturunan Nabi yang Selalu Meresahkan Dunia
Menghidupkan dalam ingatan atau memori kolektif mereka bahwa asal usul nenek moyang mereka berasal dari keturunan seorang nabi, yaitu nabi Ya‘qub AS merupakan kemuliaan dan gengsi tersendiri dalam berhadapan dengan manusia lainnya. Ilustrasi Nabi Yakub/Is
A A A
SEJARAH mencatat bahwa orang-orang Yahudi atau Bani Israil adalah sekelompok kecil manusiayang sejak abad sebelum masehi hingga dewasa ini senantiasi meresahkan dunia.



Allah dengan firman-Nya menggambarkan perilaku jelek mereka dalam Quran Surat al-Ma’idah/5: 64 , “mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan”.

Kendati demikian, di antara orang-orang Yahudi juga terdapat manusia pilihan, walaupun amat sedikit. Allah SWT memandang mereka sebagai kekasih-Nya. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk, yang menyeru pada kemuliaan, kesalehan dan ketauhidan.

Mereka adalah para nabi dan rasul Allah, seperti Ya‘qub AS , Yusuf AS , Musa AS , Harun AS, Daud AS , Sulaiman AS , Zakaria AS, Yahya AS, dan Isa AS.

Begitu juga dengan Thalut walaupun bukan nabi dan rasul, tetapi Allah memujinya karena semangat keagamaan dan jihadnya.



Nama Israel
Dalam sejarah, nama Israel atau Bani Israil dikenal juga dengan Ibrani dan Yahudi. Dalam riwayat, sebutan Israel, orang atau Bani Israil (Israiliyin), adalah sebutan yang dinisbatkan kepada nama bapak mereka, yaitu Ya‘qub ibn Ishaq ibn Ibrahim AS.

Israil adalah kalimat yang terdiri dari dua kata, Isra yang artinya hamba atau teman dekat, dan el artinya Tuhan. Dengan demikian Israel artinya hamba Tuhan atau teman dekat Tuhan.

Sedangkan namaYahudi dinisbahkan pada salah seorang putra Nabi Ya’kub yang bernama Yahudza bin Ya’kub, salah satu dari 12 orang putra Ya’kub. Putra lainnya bernama Ruben, Simeon, Lewi Yehuda, Isakhar, Zebulon, Yusuf AS, Benyamin, Dan, Naftali, Gad, dan Asyer.



Namun, ada pula yang mengaitkannya dengan kata Al-Haud (Arab) atau Hada (dalam bahasa Ibrani, yang berarti tobat atau kembali, sebagaimana ucapan Nabi Musa AS kepada Tuhannya, Inna hudnaa ilaika, (Sesungguhnya kami kembali [tertobat] kepada-Mu). Lihat surah Al-A'raf [7]: 156.

Ke-12 putra Ya’kub itulah yang disebut-sebut menjadi keturunan Bani Israil. Kemudian, mereka dibimbing oleh Nabi Musa AS. Dalam Al-Quran, disebutkan, setelah Musa berhasil melepaskan diri dari kejaran Firaun di Laut Merah, sampailah mereka di suatu daerah. Di sana, umat Nabi Musa merasa kehausan. Nabi Musa lalu memukulkan tongkatnya hingga memancarlah 12 mata air untuk masing-masing kaumnya itu. Mereka inilah yang menjadi sebutan kaum Bani Israil (Yahudi).

Kemudian mereka disebut Ibrani, karena dinisbatkan kepada nama Ibrahim AS. Hal ini ditemukan dalam Kitab Kejadian, IbrahimAS disebut dengan nama “Ibrahim Sang Ibrani” atau maksudnya Ibrahim Sang Penyeberang, karena ia menyeberangi (‘abara) sungai Eufrat dan sungai-sungai lainnya. Atau ada juga riwayat lain, mereka dinamakan kaum Ibrani karena dinisbatkan kepada Ibr, kakek kelima Ibrahim AS.

Menurut Ahmad Shalaby dalam bukunya Muqaranatu al-Adyani al-Yahudiyyah, Ibri atau Hebrew adalah nama yang diberikan oleh Ibrahim kepada kaumnya karena tempat kediaman mereka berada di seberang sungai Ifrat. Penjelasan serupa dapat ditelusuri dalam bukunya Dra Hermawi MA, Sejarah Agama dan Bangsa Yahudi, serta Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama.



Para sejarawan sepakat bahwa penamaan Bani Israil dengan kaum Ibrani karena peristiwa penyeberangan Ibrahim melintangi sungai Eufrat, yang diperkuat dengan ungkapan dalam kitab Joshua. Adapun dinamakan mereka dengan Yahudi, muncul ketika mereka bertobat dari menyembah anak sapi.

Mereka berkata, yang diabadikan oleh Allah dalam Q.S. al-A‘râf/7: 156, “sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau.”

NamaYahudi menghidupkan dalam ingatan atau memori kolektif mereka bahwa asal usul nenek moyang mereka berasal dari keturunan seorang nabi, yaitu Nabi Ya‘qub AS merupakan kemuliaan dan gengsi tersendiri dalam berhadapan dengan manusia lainnya. Karenanya sikap-sikap arogan yang ditunjukkan orang Israil dewasa ini kelihatan ada hubungan sedikit banyaknya dengan kesadaran-memori kolektif sejarah dan asal usul keturunan mereka. (Bersambung)
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2517 seconds (0.1#10.140)