Mengapa Surah At-Taubah Tak Pakai Basmalah?
loading...
A
A
A
Mengapa Surah At-Taubah atau dikenal disebut juga Al-Bara'ah tidak memakai kalimat pembuka Basmalah? Lalu kalimat apa yang dibaca ketika hendak membaca Surah At-Taubah?
Untuk diketahui, Surah At-Taubah adalah Surat ke-9 dalam Al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah terdiri atas 129 ayat. Dinamakan At-Taubah yang berarti "Pengampunan" karena kata At-Taubah berulang kali disebut dalam surah ini. Dinamakan juga dengan Al-Bara'ah yang berarti berlepas diri.
Menurut Ustaz Farid Nu'man Hasan (Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia), bagi yang membaca Surah At-Taubah dianjurkan membaca dengan kalimat ta'awudz, lalu langsung baca ayat pertama tanpa membaca basmalah (Bismillahirrahmanirrahim). Adapun selain Surat At-Taubah dianjurkan membaca Basmalah di awal surat, demikianlah adabnya.
Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan:
وينبغي أن يحافظ على قراءة بسم الله الرحمن الرحيم في أول كل سورة سوى براءة فإن أكثر العلماء قالوا إنها آية حيث تكتب في المصحف
Sepatutnya membiasakan membaca "Bismillahirrahmanirrahim" di awal tiap surah Al-Qur'an kecuali Surah Al-Bara'ah. Mayoritas ulama mengatakan bahwa Basmalah adalah ayat yang tertulis dalam mushaf di setiap awal surah kecuali Al-Bara'ah. (At Tibyan fi Adab Hamalatil Quran, Hal. 82)
Mengapa awal Surah At-Taubah tidak ada Basmalah? Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan dua alasan:
1. Karena para sahabat Nabi tidak menuliskan Basmalah pada awal surah At-Taubah di mushaf induk, dan itulah yang diikuti Utsman radhiyallahu 'anhu saat pembukuan di masanya.
2. At-Taubah termasuk surat yang akhir-akhir turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah dan surat sebelumnya yaitu Al-Anfal termasuk surat yang awal turun di Madinah, dan kisah keduanya mirip (yaitu tentang peperangan, sehingga dianggap satu kesatuan). Menurut Utsman, sampai Rasulullah wafat belum ada keterangan darinya bahwa Basmalah termasuk darinya. Oleh Utsman, Surah At-Taubah masih bagian Al Anfal, maka keduanya digandengkan dan tanpa dipisahkan dengan Basmalah di antara keduanya. Ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi. Sanadnya: hasan. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/101). Itulah kenapa tidak ada Basmalah yang fungsinya pembeda antar surat, di antara Al Anfal dengan At Taubah.
Sementara Imam Al-Qurthubi rahimahullah menulis ada lima pendapat:
1. Kebiasaan orang Arab Jahiliyah jika menulis pembatalan atas perjanjian maka mereka tidak menulis basmalah. Sedangkan surat At-Taubah diawali tentang pemutusan perjanjian Rasul-Nya atas pengkhianatan orang-orang Musyrikin Madinah. Lalu Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib kepada kaum musyrikin menyampaikan membacakannya dan tidak disebutkan basmalah sesuai kebiasaan yang biasa terjadi dalam pemutusan perjanjian.
2. Diriwayatkan dari Utsman juga. Seperti yang dikatakan Imam Malik, pada riwayat Ibnu Wahab, Ibnul Qasim, dan Ibnu Abdil Hakim, bahwa ketika awal turun surah Al-Qur'an maka turun pula basmalah bersamanya. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Ajlan bahwa telah sampai kepadanya surah At Taubah itu setara dengan Al-Baqarah atau mendekatinya, sehingga tidak perlu lagi Basmalah. Ini dikatakan. Said bin Jubeir mengatakan: "Al-Bara'ah itu semisal dengan Al-Baqarah".
4. Kahrijah, Abu ‘Ishmah, dan lainnya mengatakan, bahwa terjadi perdebatan saat pembukuan di masa Utsman Radhiallahu 'Anhu. Sebagian sahabat Nabi mengatakan Al Anfal dan At Taubah itu satu kesatuan surah. Sebagian lain mengatakan itu dua surah terpisah. Akhirnya, surah itu dipisahkan untuk mengakomodasi pendapat itu surah yang berbeda, namun tanpa basmalah untuk mengakomodasi yang mengatakan keduanya satu kesatuan surat. Kedua pihak sama-sama ridha hal tersebut. Maka, telah tetap hujjah keduanya dalam penulisannya di mushaf.
5. Ibnu Abbas bertanya kepada Ali kenapa Surah At-Taubah tidak ada Basmalah. Kata Ali: "Karena basmalah itu kalimat keamanan, sedangkan Surat Al-Bara'ah diturunkan dengan pedang bukan dengan keamanan." Ibnul Mubarrad mengatakan: "Itulah kenapa kedua surat itu tidak disatukan, namun tanpa ditulis basmalah karena basmalah itu kasih sayang, sedangkan surat al Bara'ah (At Taubah) turun tentang kemurkaan." Ini juga dikatakan Imam Sufyan bin 'Uyainah.
Imam Al-Qurthubi mengatakan, pendapat yang shahih bahwa basmalah tidak ditulis karena Jibril menurunkannya tanpa basmalah, seperti yang dikatakan Al-Qusyairi. Riwayat dari Utsman menunjukkan bahwa sampai wafatnya Rasulullah ﷺ Beliau tidak menjelaskan tentang basmalah itu sebagai bagian dari Al-Bara'ah. (Tafsir Al Qurthubi, 5/86-87)
Wallahu A'lam
Untuk diketahui, Surah At-Taubah adalah Surat ke-9 dalam Al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah terdiri atas 129 ayat. Dinamakan At-Taubah yang berarti "Pengampunan" karena kata At-Taubah berulang kali disebut dalam surah ini. Dinamakan juga dengan Al-Bara'ah yang berarti berlepas diri.
Menurut Ustaz Farid Nu'man Hasan (Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia), bagi yang membaca Surah At-Taubah dianjurkan membaca dengan kalimat ta'awudz, lalu langsung baca ayat pertama tanpa membaca basmalah (Bismillahirrahmanirrahim). Adapun selain Surat At-Taubah dianjurkan membaca Basmalah di awal surat, demikianlah adabnya.
Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan:
وينبغي أن يحافظ على قراءة بسم الله الرحمن الرحيم في أول كل سورة سوى براءة فإن أكثر العلماء قالوا إنها آية حيث تكتب في المصحف
Sepatutnya membiasakan membaca "Bismillahirrahmanirrahim" di awal tiap surah Al-Qur'an kecuali Surah Al-Bara'ah. Mayoritas ulama mengatakan bahwa Basmalah adalah ayat yang tertulis dalam mushaf di setiap awal surah kecuali Al-Bara'ah. (At Tibyan fi Adab Hamalatil Quran, Hal. 82)
Mengapa awal Surah At-Taubah tidak ada Basmalah? Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan dua alasan:
1. Karena para sahabat Nabi tidak menuliskan Basmalah pada awal surah At-Taubah di mushaf induk, dan itulah yang diikuti Utsman radhiyallahu 'anhu saat pembukuan di masanya.
2. At-Taubah termasuk surat yang akhir-akhir turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah dan surat sebelumnya yaitu Al-Anfal termasuk surat yang awal turun di Madinah, dan kisah keduanya mirip (yaitu tentang peperangan, sehingga dianggap satu kesatuan). Menurut Utsman, sampai Rasulullah wafat belum ada keterangan darinya bahwa Basmalah termasuk darinya. Oleh Utsman, Surah At-Taubah masih bagian Al Anfal, maka keduanya digandengkan dan tanpa dipisahkan dengan Basmalah di antara keduanya. Ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi. Sanadnya: hasan. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/101). Itulah kenapa tidak ada Basmalah yang fungsinya pembeda antar surat, di antara Al Anfal dengan At Taubah.
Sementara Imam Al-Qurthubi rahimahullah menulis ada lima pendapat:
1. Kebiasaan orang Arab Jahiliyah jika menulis pembatalan atas perjanjian maka mereka tidak menulis basmalah. Sedangkan surat At-Taubah diawali tentang pemutusan perjanjian Rasul-Nya atas pengkhianatan orang-orang Musyrikin Madinah. Lalu Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib kepada kaum musyrikin menyampaikan membacakannya dan tidak disebutkan basmalah sesuai kebiasaan yang biasa terjadi dalam pemutusan perjanjian.
2. Diriwayatkan dari Utsman juga. Seperti yang dikatakan Imam Malik, pada riwayat Ibnu Wahab, Ibnul Qasim, dan Ibnu Abdil Hakim, bahwa ketika awal turun surah Al-Qur'an maka turun pula basmalah bersamanya. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Ajlan bahwa telah sampai kepadanya surah At Taubah itu setara dengan Al-Baqarah atau mendekatinya, sehingga tidak perlu lagi Basmalah. Ini dikatakan. Said bin Jubeir mengatakan: "Al-Bara'ah itu semisal dengan Al-Baqarah".
4. Kahrijah, Abu ‘Ishmah, dan lainnya mengatakan, bahwa terjadi perdebatan saat pembukuan di masa Utsman Radhiallahu 'Anhu. Sebagian sahabat Nabi mengatakan Al Anfal dan At Taubah itu satu kesatuan surah. Sebagian lain mengatakan itu dua surah terpisah. Akhirnya, surah itu dipisahkan untuk mengakomodasi pendapat itu surah yang berbeda, namun tanpa basmalah untuk mengakomodasi yang mengatakan keduanya satu kesatuan surat. Kedua pihak sama-sama ridha hal tersebut. Maka, telah tetap hujjah keduanya dalam penulisannya di mushaf.
5. Ibnu Abbas bertanya kepada Ali kenapa Surah At-Taubah tidak ada Basmalah. Kata Ali: "Karena basmalah itu kalimat keamanan, sedangkan Surat Al-Bara'ah diturunkan dengan pedang bukan dengan keamanan." Ibnul Mubarrad mengatakan: "Itulah kenapa kedua surat itu tidak disatukan, namun tanpa ditulis basmalah karena basmalah itu kasih sayang, sedangkan surat al Bara'ah (At Taubah) turun tentang kemurkaan." Ini juga dikatakan Imam Sufyan bin 'Uyainah.
Imam Al-Qurthubi mengatakan, pendapat yang shahih bahwa basmalah tidak ditulis karena Jibril menurunkannya tanpa basmalah, seperti yang dikatakan Al-Qusyairi. Riwayat dari Utsman menunjukkan bahwa sampai wafatnya Rasulullah ﷺ Beliau tidak menjelaskan tentang basmalah itu sebagai bagian dari Al-Bara'ah. (Tafsir Al Qurthubi, 5/86-87)
Wallahu A'lam
Baca Juga
(rhs)