Pesan Imam Malik Bagi yang Tidak Bisa Berangkat Haji

Jum'at, 02 Juli 2021 - 05:00 WIB
loading...
Pesan Imam Malik Bagi yang Tidak Bisa Berangkat Haji
Suasana jamaah ketika beribadah di Masjidil Haram, Makkah. Foto/Reuters
A A A
Sudah dua tahun berturut-turut jamaah Haji Indonesia gagal berangkat ke Tanah Suci. Tahun ini juga pemerintah membatalkan pengiriman jamaah haji karena alasan pandemi Covid-19.

Kaum muslimin yang tidak bisa naik haji tak perlu sedih berlebihan karena banyak amalan yang pahalanya ternyata setara dengan ibadah haji. Jika tidak dapat menunaikan Haji, ada baiknya kita mengamalkan nasihat dari salah satu ulama besar Imam Malik rahimahullah (wafat 179 H) berikut.



Berikut Pesan Imam Malik:

ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺴﺘﻄﻊ ﺍﻟﻮﻗﻮﻑ ﺑﻌﺮﻓﻪ
ﻓﻠﻴﻘﻒ ﻋﻨﺪ ﺣﺪﻭﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﺮﻓﻪ
"Siapa yang tidak dapat Wuquf (berdiam) di Arafah, maka hendaklah dia Wuquf (berdiam) di batasan-batasan hukum Allah (tidak melanggarnya)."

ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺴﺘﻄﻊ ﺍﻟﻤﺒﻴﺖ ﺑﻤﺰﺩﻟﻔﺔ
ﻓﻠﻴﺒﺖ ﻋﻠﯽ ﻃﺎﻋﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻴﻘﺮﺑﻪ ﻭﻳﺰﻟﻔﻪ
"Siapa yang tak dapat bermalam di Muzdalifah, hendaklah dia bermalam dalam keadaan taat kepada Allah agar ketaatannya dapat menjadi perantara kedekatannya"

ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻘﺪﺭ ﻋﻠﯽ ﺫﺑﺢ ﻫﺪﻳﺔ ﺑﻤﻨﯽ
ﻓﻠﻴﺬﺑﺢ ﻫﻮﺍﻩ ﻟﻴﺒﻠﻎ ﺑﻪ ﺍﻟﻤﻨﯽ
"Siapa yang tak dapat menyembelih kurbannya di
Mina, hendaklah ia menyembelih hawa nafsunya agar
tercapai munaa (cita-citanya)."

ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺴﺘﻄﻊ ﺍﻟﻮﺻﻮﻝ ﻟﻠﺒﻴﺖ ﻻﻧﻪ ﻣﻨﻪ ﺑﻌﻴﺪ
ﻓﻠﻴﻘﺼﺪ ﺭﺏ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻓﺈﻧﻪ ﺃﻗﺮﺏ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻦ ﺣﺒﻞ ﺍﻟﻮﺭﻳﺪ
"Siapa yang tak dapat mencapai al-Bait (Ka'bah)
karena rumahnya yang jauh, hendaklah ia menuju Rabbul Bait (pemilik Ka'bah yaitu Allah). Sebab Dia lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya sendiri.

Amalan yang Pahalanya Setara Ibadah Haji
Selain nasihat dari Imam Malik di atas, ada beberapa amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji. Menurut Ustaz Hanif Luthfi (pengajar Rumah Fiqih), meski pahalanya setara dengan haji, bukan berarti menggugurkan syariat haji.
1. Berbakti Kepada Orang Tua
Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu, ia berkata: "Ada seseorang yang mendatangi Rasululah ﷺ dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu. Rasulullah ﷺ bertanya padanya apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup. Ia jawab, ibunya masih hidup. Rasul pun berkata padanya: "Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad." (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Ausath 5/234/4463 dan Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman 6/179/7835)

2. Berjalan Menuju Masjid untuk Menunaikan Sholat Berjamaah
Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda: "Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci menuju sholat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji. Barangsiapa keluar untuk sholat sunnah Dhuha, yang dia tidak melakukannya kecuali karena itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang berumrah. Dan (melakukan) shalat setelah shalat lainnya, tidak melakukan perkara sia-sia antara keduanya, maka pahalanya ditulis di ‘Illiyyin (kitab catatan amal orang-orang shalih).” (HR. Abu Daud, Ahmad)

3. Mengerjakan Sholat Isyraq (Dhuha)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda:"Barangsiapa yang melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan sholat dua rakaat (Isyraq/Dhuha), maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh." Beliau pun bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (HR at-Tirmidzi)

4. Menghadiri Majelis Ilmu di Masjid
Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda: "Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya." (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir)

Demikian amalan yang dapat kita kerjakan. Mudah-mudahan kita mendapat taufik sehingga kita digolongkan bersama kaum salihin dan orang-orang yang mendapaat pahala Haji.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2505 seconds (0.1#10.140)