Buya Arrazy: Hari Ini Banyak Orang Terkena Virus Pikiran dan Lisan

Kamis, 05 Agustus 2021 - 14:30 WIB
loading...
Buya Arrazy: Hari Ini Banyak Orang Terkena Virus Pikiran dan Lisan
Buya Arrazy Hasyim saat ceramah di Masjid Al Ihsan Graha Cinere bertema Rahasia Diam. Foto/dok Masjid Al Ihsan Graha Cinere
A A A
Ulama muda asal Payakumbuh Sumatera Barat, Buya Arrazy Hasyim mengatakan hari ini banyak orang terkena virus pikiran dan lisan. Dalam satu kajiannya, beliau menjelaskan rahasia dan hakikat diam di zaman modern ini.

Berikut penjelasan Buya Arrazy Hasyim saat mengisi kajian rutin Sabtu Ahad di Masjid Al Ihsan Graha Cinere bertema "Rahasia Diam" beberapa waktu lalu.



"Hari ini banyak orang tidak hanya kena virus badan, tetapi juga banyak terkena virus pikiran. Mulai dari takut kena virus, takut miskin dan takut ini dan itu. Semoga rasa takut ini bisa dikendalikan sehingga tidak membuat kita berputus asa dari rahmat Allah.

Di zaman ini banyak yang berkomentar untuk hal-hal yang dia sendiri tidak mengerti. Cuma karena bersileweran di grup-grup WA (whatsapp) dan media sosialnya kemudian dijadikan bahan diskusi, bahan ceramah bahkan diposting ulang.

Begitu gampangnya orang-orang berkomentar, padahal diam adalah kunci keselamatan. Maka berhati-hatilah dengan lisan dan pikiran. Imam Muhammad bin Abu Bakar bin Abdul Qadir Syamsuddin Arrazy (wafat 660 H). Beliau mengajarkan kita hakikat diam. Bagaimana caranya diam?

Diamnya orang yang tidak ahlinya ya tidak berkomentar.Hari ini kiyai ngomongin Corona ya lucu sebagaimana dokter ngata-ngataindoa. Sampai ada yang ngomong vaksin lebih baik daripada Yasin. Sebagaimana ada Kiyai yang menghantam vaksin, mending kita baca Yasin. Ini sama-sama gak benar. Ini sudah melanggar ilmunya.

Salah satu firman Allah Ta'ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar." (QS Al-Ahzab Ayat 70)

Di zaman serba modern ini orang-orang gampang berkomentar lewat sosial media. Ada satu Hadis meski derajatnya Hasan (di bawah sahih) tetapi bisa kita jadikan pelajaran.

البلاء موكل بالمنطق
(Al-Bala-u Muwakkalun Bil-Mantiq)

Artinya:
Bala bencana itu terwakilkan dengan ucapan kata-kata.

Karena semua orang mengatakan: "Indonesia ini negara bobrok, Indonesia bobrok, bobrok". Anak muda bahkan berani mengatakan itu akhirnya seperti itu. Itulah makna "Muwakkalun" (terwakilkan). Sehari kita ngomong begitu langsung diberkahi (diijabahi).

Contoh lain kita sering dengar kata-kata: "Pemimpin kita zalim." Ya, karakter pemimpin itu cuma ada dua, kalau tidak zalim, berarti adil. Tetapi bisa nggak kita ganti redaksinya, ganti lafaznya yang lebih halus.

Misalnya (menyebut): "Pemimpin kita belum sempurna keadilannya" atau "Pemimpin kita baru berusaha adil". Lafaznya mesti dihaluskan.

Contoh lain misalnya, ada suami istri bertengkar. Sang suami berkata: "Kamu kalau begini terus saya bisa kena stroke" atau "Kamu kalau begini kita bisa cerai". Begitu juga ibu kalau marah ke anak jangan sekali-kali ngomong: "Kamu ini kok goblok banget, kamu kok bodoh sekali". Harusnya ngajarin anak itu pakai doa.

Kalau berkata seperti itu ya tunggu saja nanti ucapan itu bisa terjadi. Kebanyakan dosa manusia itu ada di lisannya. Nah, kalau terlanjur demikian, coba bertobat dengan mengamalkan sedekah. Sembari berdoa: "Ya Allah ampuni lisanku yang berkata tak benar."

Berbicara memang lebih afdhol daripada diam. Namun, terkadang diam lebih afdhol daripada bicara. Ada diam yang bernilai emas, ada bicara yang nilainya seperti intan mutiara.

Karena itu, hendaknya kita berhati-hati dengan lisan dan pikiran negatif. Inilah virus yang harus kita obati.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2249 seconds (0.1#10.140)