Tadabur Ar-Rahmaan Ayat 24-27: Jangan Letakkan Dunia di Hati

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 21:39 WIB
loading...
Tadabur Ar-Rahmaan Ayat 24-27: Jangan Letakkan Dunia di Hati
Bahtera atau kapal yang dapat berjalan di atas laut merupakan nikmat besar Allah yang memudahkan urusan manusia. Foto/Ist
A A A
Ustaz Mukhlis Mukti Al Mughni
Yayasan Pustaka Afaf
Lulusan Al-Azhar Mesir

Berikut lanjutan tadabur Surah Ar-Rahman yang patut direnungi dan diambil pelajaran. Sebagaimana diketahui, Surat Ar-Rahman adalah pengantinnya Al-Qur'an. Ar-Rahman adalah surat ke-55 dalam Al-Qur'an terdiri atas 78 ayat.

Surat ini menceritakan tentang aneka nikmat Allah yang sering terlupakan oleh kebanyakan manusia. Berikut Tadabur Ayat 24-27.

Ayat 24:

وَلَهُ الْجَوَارِ الْمُنْشَاٰتُ فِى الْبَحْرِ كَالْاَعْلَامِۚ

"Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya lautan laksana gunung-gunung." (Ar-Rahman: 24)

Pesan dan Hikmah
1. Bahtera-bahtera yang di atas laut hingga di dalam laut adalah dalam kendali dan kuasa Allah. Dia memeliharanya dari hempasan badai dan gulungan ombak. Seakan-akan bahtera itu milik Allah.
2. Bahtera atau kapal yang dapat berjalan di atas atau dalam laut merupakan nikmat besar yang memudahkan urusan kehidupan, transportasi, kesejahteraan dan urusan penting dan besar yang sulit didustakan.

Ayat 25:

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 25)

Pesan dan Hikmah
1. Allah pun mengingatkan kembali manusia dan jin tentang nikmat tersebut. (MasyaAllah, tidak ada satu nikmatpun yang kami dustakan dari-Mu ya Allah, segala puji bagi-Mu).

Ayat 26:

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ

"Semua yang ada di bumi itu akan binasa." (Ar-Rahman: 26)

Pesan dan Hikmah
1. Dibalik semua nikmat maujud (yang ada) itu adalah kebinasaan. Sengaja Allah menunjukkan aneka nikmat yang indah dan penuh manfaat bagi kehidupan makhluk-Nya agar disyukuri dengan benar dan tepat termasuk mempelajari sunnatullah dalam ciptaa-Nya, karena Allah akan meminta pertanggung jawaban atas nikmat Allah. Ingat kisah Rasulullah yang pernah kelaparan dan hubungannya dengan Surat At-Takatsur.
2. Aneka nikmat ini harus kita letakkan di otak, jangan di hati. Sesuatu yang diletakkan di hati maka akan sulit untuk dikendalikan dan dikontrol. Berbeda dengan yang kita letakan di otak kita. Karenanya letakkan dunia di tanganmu atau di kantong, jangan letakan dia di hatimu. Hati ini hanya cukup diisi iman kepada Allah.

Ayat 27:

وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ

"Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (Ar-Rahman: 27)

Pesan dan Hikmah
1. Hakikat kehidupan dunia adalah fana yang kekal hanya Allah. Karenanya cintai yang kekal dan abadi jangan mencintai yang fana dan musnah seperti hiasan dunia berupa harta, tahta dan ketenaran.
2. Ayat ini membuat kita terdiam seribu bahasa dan bungkam sejuta kata. Itulah akhir dari segala yang ada di muka bumi. Pantaskah kita memperebutkan suatu yang fana dengan pertumpahan darah. Etiskah ketika ingin kaya dengan cara menyekutukan-Nya. Pantaskah ketika diberikan aneka nikmat kita justru merasa berkuasa dan sewenang- wenang mengeksploitasi nikmat terebut. Ingatlah bahwa kita, juga semua nikmat yang ada akan musnah lalu kembali kepada Allah dan diminta pertanggung jawabannya.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1922 seconds (0.1#10.140)