Sebelum Kenabian, Sepupu Umar bin Khattab Sudah Berakidah Tauhid

Senin, 01 Juni 2020 - 11:36 WIB
loading...
A A A


Dari Aisyah meriwayatkan, Rasulullah bersabda, “Aku masuk surga dan melihat dua tenda besar milik Zaid bin Amr.”

Keadaan Zaid disebutkan dalam sebuah hadits yang juga menyebutkan tempat kembali Waraqah bin Naufal, Khadijah binti Khuwailid, dan Abu Thalib.

عن جابر بن عبد الله : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم سئل عن ورقة بن نوفل ؟ فقال : ( قد رأيته فرأيت عليه ثياب بياض أبصرته في بطنان الجنة وعليه السندس ) وسئل عن زيد بن عمرو بن نفيل ؟ فقال : ( يبعث يوم القيامة أمة وحده ) وسئل عن أبي طالب ؟ فقال : ( أخرجته من غمرة من جهنم إلى ضحضاح منها ) وسئل عن خديجة لأنها ماتت قبل الفرائض وأحكام القرآن ؟ فقال : ( أبصرتها على نهر في الجنة في بيت من قصب لا صخب فيه ولا نصب

Dari Jabir bin ‘Abdillah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang Waraqah bin Naufal. Maka beliau bersabda, “Sungguh aku telah melihatnya. Aku melihatnya mengenakan pakaian putih; dia berada di antara dua bagian dalam surga dan dia memakai kain sutra tipis.”

Beliau ditanya tentang Zaid bin ‘Amr bin Nufail. Maka beliau bersabda, “Dia dibangkitkan pada hari kiamat sebagai umat seorang diri.”

Beliau ditanya tentang Abu Thalib . Maka beliau bersabda, “Aku mengeluarkannya dari kesengsaraan Jahannam menuju bagian yang lebih ringan darinya.”

Beliau ditanya tentang Khadijah , sebab dia meninggal sebelum turun ayat tentang hukum-hukum dan kewajiban dalam Alquran dan dijadikan sumber keputusan. Maka beliau bersabda, “Aku melihatnya berada di sungai di surga, di sebuah rumah yang terbuat dari benang emas dan perak. Tak ada hiruk-pikuk di sana, tidak pula keletihan.” (Hadits hasan; lihat Shahih As-Sirah An-Nabawiyyah, 1:94)



Sebuah syair menjadi curahan jiwa Zaid bin ‘Amr bin Nufail:

Apakah Rabb yang Esa ataukah seribu tuhan
Yang ‘kan kusembah ketika engkau membagi-bagi jatah?
Kutinggalkan Lata dan ‘Uzza seluruhnya
Demikianlah yang dilakukan si orang yang amat sabar

Maka bukanlah ‘Uzza yang kusembah, tidak juga kedua putrinya
Tak pula dua berhala Bani ‘Amr yang ‘kan kuziarahi
Bukan pula Ghanam yang ‘kan kusembah padahal dia adalah rabb kita saat ini,
Karena akalku masih waras

Aku heran
Pada malam-malam terdapat perkara yang mengagumkan
Begitu pula siang hari,
Orang yang berakal pasti tahu

Bahwa sungguh Allah benar-benar membinasakan banyak orang
Itulah nasib manusia fajir
Dan tersisalah golongan lain, yaitu para pelaku kebajikan
Anak kecil tumbuh sehat

Seseorang yang pingsan dan sadar kembali,
Suatu hari ia menjelaskan kepada kita
Sebagaimana tingginya ranting pohon yang subur

Akan tetapi aku menyembah Ar-Rahman Rabb-ku
Agar Rabb-ku yang Maha Pengampun berkenan mengampuni dosaku

Maka takwa kepada Allah Rabb kalian,
Jagalah ketakwaan itu
Bilamana kalian menjaganya, kalian tak ‘kan binasa

Engkau melihat orang-orang yang berbuat kebajikan
Negeri mereka adalah taman-taman surga
Dan bagi orang-orang kafir tungku api yang menyala
Serta kehinaan hidup,
Adapun bila mereka mati,
Mereka berjumpa dengan sesuatu yang menyempitkan dada. (Lihat As-Sirah An-Nabawiyyah, 1:162. ( )
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1238 seconds (0.1#10.140)