Mewaspadai 'Ain, Penyakit yang Bisa Mendahului Takdir

Jum'at, 17 September 2021 - 09:11 WIB
loading...
A A A
Oleh karena itu Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam pun pernah terkena sihir, padahal beliau adalah orang yang paling banyak berdzikir kepada Allah. Karena ketika itu Allah takdirkan sebab-sebab pencegah keburukan tidak berfungsi karena suatu hikmah.

Maka hendaknya memperbanyak dzikir , di antaranya dzikir pagi dan sore, membaca Al Qur’an terkhusus membaca ayat kursi di pagi dan sore hari, ini semua akan menjadi tameng dari ‘ain atas izin Allah.

Tidak benar jika seseorang berlebihan menyembunyikan barang-barangnya yang bagus dengan alasan karena takut terkena ‘ain. Seperti orang yang tidak menggunakan pakaian yang bagus karena takut terkena ‘ain. Ini sikap yang tidak benar.

Tidak boleh mencegah ‘ain dengan tamimah (jimat). Demikian juga tidak boleh menjadikan Al Qur’an sebagai jimat untuk mencegah ‘ain. Pendapat yang shahih dari para ulama, bahwa tidak boleh menggunakan jimat walaupun dari Al Qur’an.

Karena Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

من تعلَّق شيئًا وُكِلَ إليه

“Barangsiapa memakai jimat, ia akan menggantungkan hati pada jimat tersebut” (HR. At Tirmidzi).

Termasuk mencegah ‘ain dengan jimat adalah dengan menempelkan tulisan ayat di rumah atau menempelkan tulisan “masyaallah tabarakallah“.

Ini perkara yang dilarang. Dan lebih parah lagi jika tulisan yang ditempatkan tidak ada unsur dzikrullah sama sekali. Seperti menempelkan simbol-simbol dengan huruf Arab. Ini juga perkara yang dilarang.

“Orang yang memandang dengan pandangan kagum khawatir bisa menyebabkan ain pada benda yang ia lihat, maka cegahlah keburukan tersebut dengan mengucapkan: Allahumma baarik ‘alaih” (Kitab Ath Thibbun Nabawi).



Wallahu a’lam.
(wid)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4510 seconds (0.1#10.24)