Matahari Terbit dari Barat Saat Tobat Tertolak, Tanda Pertama Kiamat
loading...
A
A
A
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul " Dahsyatnya Hari Kiamat " memaparkan sejumlah hadits yang menjelaskan tentang 10 tanda-tanda menjelang kiamat . Menurutnya, tanda-tanda kiamat pertama adalah matahari terbit dari barat.
Hadis yang diriwayatkan Imam Muslim membuat urutan bahwa kiamat tidak akan terjadi sebelum 10 tanda-tanda ini muncul. (1) terbitnya matahari dari barat, (2) asap, (3) binatang melata, (4) munculnya Ya'juj dan Ma'juj, (5) keluarnya Dajjal, (6) munculnya Isa bin Maryam, (7) tiga gerhana: gerhana di barat, (8) gerhana di timur, (9) gerhana di Jazirah Arab, (10) api yang keluar dari dasar Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia dan bersama mereka di mana saja berada.
Pada saat matahari terbit dari barat, tobat tidak akan berguna. Allah SWT berfirman,
“Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka atau kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda tanda Tuhanmu, tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. Katakanlah: Tunggulah! Kami pun menunggu'.” ( QS Al-An'am: 158 )
Tiga orang menemui Marwan di Madinah. Saat berbicara mengenai tanda Kiamat, Marwan mengatakan: “Sesungguhnya, tanda Kiamat yang pertama adalah munculnya Dajjal".
Lantas tiga orang itu pergi menemui Abdullah bin Amru dan menceritakan apa yang telah mereka dengar dari Marwan mengenai tanda-tanda Kiamat.
Abdullah berkata: "Marwan tidak pernah mengatakan apa pun. Aku sudah hafal dari Rasulullah SAW sabdanya: “Sesungguhnya, tanda pertama Kiamat adalah terbitnya matahari dari barat dan munculnya binatang melata pada waktu pagi. Jika salah satu tanda ini muncul, tanda yang lainnya segera akan keluar'' (HR Ahmad)
Abdullah meneruskan ucapannya, dulu ia membaca berbagai kitab: 'Saya kira tanda pertama yang muncul adalah terbitnya matahari dari barat. Hal ini terjadi karena setiap kali matahari terbenam, ia datang ke bawah Arasy lalu bersujud.
Setelah itu, ia meminta izin untuk kembali hingga ketika Allah memberikan izin kepadanya untuk terbit di barat, ia pun melakukannya sebagaimana sudah biasa dilakukan.
Ia datang lagi ke bawah Arasy lalu bersujud dan meminta izin untuk kembali, tetapi tidak ada jawaban. Selanjutnya, ia meminta izin lagi untuk kembali, tetapi tidak ada jawaban hingga ketika malam sudah berlarut sesuai dengan kehendak Allah, ia pun tahu bahwa andaipun ia diberi izin untuk kembali, niscaya ia tidak akan bisa tiba ke timur.
Ia berkata: “Wahai Tuhanku, alangkah jauhnya timur, bagaimana dengan manusia?"
Ketika ufuk sudah terang laksana lingkaran kalung, ia pun minta izin untuk kembali lalu dikatakan kepadanya: “'Kembailah ke tempatmu dan terbitlah! Matahari pun terbit kepada manusia dari arah baratnya".
Selanjutnya, Abdullah membaca ayat: “Tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu'.” (QS Al-An'am: 158)
Ibnu Katsir menjelaskan maksud tanda-tanda di sini adalah tanda-tanda yang tidak biasa, yaitu tanda yang bertentangan dengan kebiasaan yang sudah tetap.
"Binatang melata yang berbicara kepada manusia lalu menentukan orang kafir dan mukmin serta terbitnya matahari dari barat merupakan hal yang mencengangkan sekali. Inilah tanda pertama Kiamat dari bumi dan itu adalah tanda pertama Kiamat dari langit," ujarnya.
Menurut Ibnu Katsir, Abdullah bin Amru mengira bahwa terbitnya matahari dari barat mendahului keluarnya binatang melata. Hal ini mengandung kemungkinan dan sesuai. Wallahu a'lam.
Hadis yang diriwayatkan Imam Muslim membuat urutan bahwa kiamat tidak akan terjadi sebelum 10 tanda-tanda ini muncul. (1) terbitnya matahari dari barat, (2) asap, (3) binatang melata, (4) munculnya Ya'juj dan Ma'juj, (5) keluarnya Dajjal, (6) munculnya Isa bin Maryam, (7) tiga gerhana: gerhana di barat, (8) gerhana di timur, (9) gerhana di Jazirah Arab, (10) api yang keluar dari dasar Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia dan bersama mereka di mana saja berada.
Pada saat matahari terbit dari barat, tobat tidak akan berguna. Allah SWT berfirman,
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلَائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ ۗ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا ۗ قُلِ انْتَظِرُوا إِنَّا مُنْتَظِرُونَ
“Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka atau kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda tanda Tuhanmu, tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. Katakanlah: Tunggulah! Kami pun menunggu'.” ( QS Al-An'am: 158 )
Tiga orang menemui Marwan di Madinah. Saat berbicara mengenai tanda Kiamat, Marwan mengatakan: “Sesungguhnya, tanda Kiamat yang pertama adalah munculnya Dajjal".
Lantas tiga orang itu pergi menemui Abdullah bin Amru dan menceritakan apa yang telah mereka dengar dari Marwan mengenai tanda-tanda Kiamat.
Abdullah berkata: "Marwan tidak pernah mengatakan apa pun. Aku sudah hafal dari Rasulullah SAW sabdanya: “Sesungguhnya, tanda pertama Kiamat adalah terbitnya matahari dari barat dan munculnya binatang melata pada waktu pagi. Jika salah satu tanda ini muncul, tanda yang lainnya segera akan keluar'' (HR Ahmad)
Abdullah meneruskan ucapannya, dulu ia membaca berbagai kitab: 'Saya kira tanda pertama yang muncul adalah terbitnya matahari dari barat. Hal ini terjadi karena setiap kali matahari terbenam, ia datang ke bawah Arasy lalu bersujud.
Setelah itu, ia meminta izin untuk kembali hingga ketika Allah memberikan izin kepadanya untuk terbit di barat, ia pun melakukannya sebagaimana sudah biasa dilakukan.
Ia datang lagi ke bawah Arasy lalu bersujud dan meminta izin untuk kembali, tetapi tidak ada jawaban. Selanjutnya, ia meminta izin lagi untuk kembali, tetapi tidak ada jawaban hingga ketika malam sudah berlarut sesuai dengan kehendak Allah, ia pun tahu bahwa andaipun ia diberi izin untuk kembali, niscaya ia tidak akan bisa tiba ke timur.
Ia berkata: “Wahai Tuhanku, alangkah jauhnya timur, bagaimana dengan manusia?"
Ketika ufuk sudah terang laksana lingkaran kalung, ia pun minta izin untuk kembali lalu dikatakan kepadanya: “'Kembailah ke tempatmu dan terbitlah! Matahari pun terbit kepada manusia dari arah baratnya".
Selanjutnya, Abdullah membaca ayat: “Tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu'.” (QS Al-An'am: 158)
Ibnu Katsir menjelaskan maksud tanda-tanda di sini adalah tanda-tanda yang tidak biasa, yaitu tanda yang bertentangan dengan kebiasaan yang sudah tetap.
"Binatang melata yang berbicara kepada manusia lalu menentukan orang kafir dan mukmin serta terbitnya matahari dari barat merupakan hal yang mencengangkan sekali. Inilah tanda pertama Kiamat dari bumi dan itu adalah tanda pertama Kiamat dari langit," ujarnya.
Menurut Ibnu Katsir, Abdullah bin Amru mengira bahwa terbitnya matahari dari barat mendahului keluarnya binatang melata. Hal ini mengandung kemungkinan dan sesuai. Wallahu a'lam.