Tadabur Ar-Rahman Ayat 71-78: Hakikat Bidadari dan Permadani di Surga
loading...
A
A
A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf,
Lulusan Al-Azhar Mesir
Salah satu ciri khas Surat Ar-Rahman adalah di dalamnya terdapat 31 ayat yang diulang-ulang: "Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzibaan" (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?).
Surat Ar-Rahman (surat ke-55 dalam Al-Qur'an) diturunkan di Makkah. Surat ini disebut juga pengantin surat-surat. Seperti dijelaskan dalam hadis: "Segala sesuatu ada pengantinnya, dan pengantin Al-Qur'an adalah Surat Ar-Rahman."
Berikut lanjutan Tadabur Ar-Rahman Ayat 71-78. Di dalamnya bercerita tentang keberadaan surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya.
Ayat 71:
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 71)
Ayat 72:
"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah (rumah)." (Ar-Rahman: 72)
Pesan dan Hikmah:
1. Allah kembali mengingatkan tentang aneka nikmat-Nya untuk kita syukuri.
2. Inilah gambaran sederhana untuk Arab Badui tentang hakikat bidadari itu yang dipingit dalam kemah. Karena kemah dalam kultur Badui dikenal tempat yang nyaman untuk istirahat. (Tafsir Fi Zhilalil Qur'an)
Ayat 73:
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 73)
Ayat 74:
"Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (Ar-Rahman: 74)
Pesan dan Hikmah:
1. Mirip dengan dua surga sebelumnya para bidadari di dua surga inipun suci tidak pernah disentuh siapapun. Betapa beruntungnya mereka yang menjadi penghuni surga.
Ayat 75:
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 75)
Ayat 76:
"Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah." (Ar-Rahman: 76)
Pesan dan Hikmah:
1. Itulah keadaan penghuni dua surga lainnya yang duduk dan bersandar pada permadani dan bantal yang indah.
Ayat 77:
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 77)
Ayat 78:
"Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia." (Ar-Rahman: 78)
Pesan dan Hikmah:
1. Dengan demikian jelaslah kenapa Surat Ar-Rahman disebut sebagai surat pengantin, yaitu untuk menyerupakan sedikit kebahagiaan penghuni surga dengan pengantin.
Selesai!
Wallahu A'lam
Yayasan Pustaka Afaf,
Lulusan Al-Azhar Mesir
Salah satu ciri khas Surat Ar-Rahman adalah di dalamnya terdapat 31 ayat yang diulang-ulang: "Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzibaan" (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?).
Surat Ar-Rahman (surat ke-55 dalam Al-Qur'an) diturunkan di Makkah. Surat ini disebut juga pengantin surat-surat. Seperti dijelaskan dalam hadis: "Segala sesuatu ada pengantinnya, dan pengantin Al-Qur'an adalah Surat Ar-Rahman."
Berikut lanjutan Tadabur Ar-Rahman Ayat 71-78. Di dalamnya bercerita tentang keberadaan surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya.
Ayat 71:
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 71)
Ayat 72:
حُوْرٌ مَّقْصُوْرٰتٌ فِى الْخِيَامِۚ
"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah (rumah)." (Ar-Rahman: 72)
Pesan dan Hikmah:
1. Allah kembali mengingatkan tentang aneka nikmat-Nya untuk kita syukuri.
2. Inilah gambaran sederhana untuk Arab Badui tentang hakikat bidadari itu yang dipingit dalam kemah. Karena kemah dalam kultur Badui dikenal tempat yang nyaman untuk istirahat. (Tafsir Fi Zhilalil Qur'an)
Ayat 73:
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 73)
Ayat 74:
لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَاۤنٌّۚ
"Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (Ar-Rahman: 74)
Pesan dan Hikmah:
1. Mirip dengan dua surga sebelumnya para bidadari di dua surga inipun suci tidak pernah disentuh siapapun. Betapa beruntungnya mereka yang menjadi penghuni surga.
Ayat 75:
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 75)
Ayat 76:
مُتَّكِـِٕيْنَ عَلٰى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَّعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍۚ
"Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah." (Ar-Rahman: 76)
Pesan dan Hikmah:
1. Itulah keadaan penghuni dua surga lainnya yang duduk dan bersandar pada permadani dan bantal yang indah.
Ayat 77:
تَبٰرَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِ
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Ar-Rahman: 77)
Ayat 78:
تَبٰرَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِ
"Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia." (Ar-Rahman: 78)
Pesan dan Hikmah:
1. Dengan demikian jelaslah kenapa Surat Ar-Rahman disebut sebagai surat pengantin, yaitu untuk menyerupakan sedikit kebahagiaan penghuni surga dengan pengantin.
Selesai!
Wallahu A'lam
(rhs)