Masjid Quba Peringati Maulid Nabi, Ustad Ayub: Malaikat pun Segan dengan Nabi Muhammad SAW

Rabu, 20 Oktober 2021 - 20:23 WIB
loading...
Masjid Quba Peringati Maulid Nabi, Ustad Ayub: Malaikat pun Segan dengan Nabi Muhammad SAW
Syiar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terdengar di mana-mana. Salah satunya di Masjid Quba, Perumahan Telaga Sakinah, Cibitung, Bekasi, Rabu (20/10/2021). Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Syiar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terdengar di mana-mana. Salah satunya di Masjid Quba, Perumahan Telaga Sakinah, Cibitung, Bekasi, Rabu (20/10/2021).

Dalam peringatan Maulid Nabi, penceramah DR Ayub Rohadi dari Cikarang menjelaskan bahwa agar dicintai Nabi Muhammad, umat Islam harus mencintai Nabi Muhammad. "Tanpa mencintai Nabi mana mungkin akan dapat balasan cinta dari Nabi Muhammad," ujar ustad Ayub.
Baca juga: Peringati Maulid Nabi, Ketua Lembaga Dakwah PBNU: Jangan Pernah Berpaling dari Para Kiai

Sebagai indikasi mencintai Nabi, kita meniru akhlaknya Nabi Muhammad.
Selain itu, sebagai bukti mencintai Nabi, dalam kehidupan sehari-hari harus memperbanyak membaca salawat. Karena yang akan dapat syafaat Nabi Muhammad di hari kiamat nanti adalah umatnya yang rajin bersalawat. Maka, dalam tradisi masyarakat kita yang berangkat haji selalu dititipi doa dan titip salam kepada Baginda Nabi Muhammad.

"Apakah salamnya sampai kepada Nabi Muhammad? Tentu akan sampai. Maka rajinlah titip salam kepada Baginda Nabi setiap ada saudara atau tetangga kita yang berangkat haji atau umroh," katanya.

Menurut ustad Ayub, Nabi Muhammad sangat memerhatikan umatnya. Dalam sebuah kisah, Allah SWT menyampaikan informasi kepada Nabi Muhammad bahwa yang akan masuk surga pertama adalah Nabi Muhammad. Namun, Nabi menjawab untuk urusan saya belakangan saja ya Rab, yang penting umat saya yang perlu didahulukan. "Itulah kemuliaan akhlak Nabi Muhammad, tidak mau didahulukan. Yang minta diutamakan justru umatnya," ucapnya.

Kemuliaan Nabi Muhammad juga dirasakan oleh para malaikat. Dalam sebuah kisah tatkala Allah SWT memerintahkan malaikat Izroil untuk mengambil nyawa Nabi Muhammad, malaikat pun merasa kikuk. Izroil melempar ke malaikat lain karena merasa segan dengan kemuliaan Nabi Muhammad. Para malaikat tetap meminta kepada Izroil karena dia yang mendapat mandat dari Allah. Akhirnya malaikat Izroil datang ke rumah Nabi Muhammad.

"Saat sampai di rumah Nabi, Izroil pun mengetuk pintu rumah Nabi. Bayangkan malaikat sudah dapat perintah dari Allah, saat sampai di rumah Nabi saking segannya terpaksa mengetuk pintu dulu," tuturnya.

Nabi yang saat itu sedang sakit memerintahkan kepada istrinya Aisyah untuk membukakan pintu karena ada tamu datang. Ketika dibukakan pintunya, Aisyah tidak mendapati tamu seperti yang disampaikan Nabi karena kehadiran malaikat Izroil tidak tampak. Malaikat yang sudah dibukakan pintu langsung menemui Nabi.
Baca juga: Maulid Nabi, Ajarkan Anak Agar Cinta Rasulullah Sejak Dini

Terjadilah dialog antara Nabi Muhammad dengan malaikat. Nabi bertanya kepada malaikat Izroil.

"Kehadiran malaikat mau menjenguk saya sakit atau mau mencabut nyawa saya?"

Malaikat menjawab "Saya diutus Allah dan membawa tiga pesan. Pertama, apakah Nabi mau minta kesembuhan dari penyakit? Kedua, apakah Nabi minta kesembuhan dan minta umur yang panjang? Ketiga, apakah Nabi sudah rindu ingin ketemu Allah? Kalau rindu ingin ketemu Allah, malaikat diperintahkan untuk mencabut nyawa Nabi secara pelan pelan."

Lalu pesan yang mana yang dipilih Nabi? "Ternyata Nabi memilih ketemu Allah karena sudah sangat rindu ingin bertemu Allah. Coba kalau kita manusia dapat tiga pesan seperti yang dibawa malaikat Izroil tersebut? Kita mau pilih yang mana?" tanya ustad Ayub kepada jamaah yang hadir di acara Maulid Nabi Muhammad sambil menutup ceramahnya.
(jon)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1937 seconds (0.1#10.140)