Tafsir Al-Fatihah, Ini Makna Kalimat Hamdalah yang Menakjubkan
loading...
A
A
A
Kalimat hamdalah (اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ) merupakan kalimat yang sering kita ucapkan. Kalimat ini mengandung doa yang sangat agung dan menjadi ayat kedua dalam Surat Al-Fatihah.
Surat Al-Fatihah (Pembukaan) atau disebut juga ummul Kitab diturunkan di Mekah terdiri dari 7 ayat. Surat ini disebut Al-Faatihah karena dengan surat inilah kitab suci Al-Qur'an dibuka oleh Allah.
Dinamakan Ummul Qur'an (induk Al-Qur'an) atau Ummul Kitab karena merupakan induk dari semua isi Al-Qur'an. Karena itu diwajibkan membacanya di setiap sholat. Dinamakan pula As Sab'ul Matsaany (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sholat.
Berikut Tafsir Hamdalah
Alhamdu lillaahi Rabbil 'Aalamiin
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. (QS Al-Fatihah: Ayat 2)
Dalam Tafsir Kemenag, Allah memulai firman-Nya dengan menyebut "Basmalah" untuk mengajarkan kepada hamba-Nya agar memulai suatu perbuatan yang baik dengan menyebut basmalah. Maka, pada ayat ini Allah mengajarkan kepada hamba-Nya agar selalu memuji-Nya dengan kalaimat hamdalah.
Al-hamdu artinya pujian, karena kebaikan yang diberikan oleh yang dipuji, atau karena suatu sifat keutamaan yang dimilikinya. Semua nikmat yang didapat di alam ini datangnya dari Allah karena Dialah yang menjadi sumber segala nikmat.
Karena itu, Allah sajalah yang berhak dipuji. Orang yang menyebut Alhamdulillah bukan hanya mengakui bahwa pujian itu untuk Allah semata, melainkan dengan ucapannya itu dia telah memuji Allah.
Rabb artinya pemilik, pengelola dan pemelihara. Di dalamnya terkandung arti mendidik, yaitu menyampaikan sesuatu kepada keadaan yang sempurna dengan berangsur-angsur.
'Aalamin artinya seluruh alam, yakni semua jenis makhluk. Alam itu berjenis-jenis, yaitu alam tumbuh-tumbuhan, alam binatang, alam manusia, alam benda, alam makhluk halus, umpamanya malaikat, jin, dan alam yang lain.
Sebagian Mufasir mengkhususkan 'Alamin pada ayat ini kepada makhluk-makhluk Allah yang berakal yaitu manusia, malaikat dan Jin. Tetapi ini mempersempit arti kata yang sebenarnya amat luas.
Dengan demikian, Allah itu Pendidik seluruh alam. Tak ada sesuatu pun dari makhluk Allah yang terlepas dari didikan-Nya. Tuhan mendidik makhluk-Nya dengan seluas arti kata itu. Sebagai pendidik, Dia menumbuhkan, menjaga, memberikan daya (tenaga) dan senjata kepada makhluk itu, guna kesempurnaan hidupnya masing-masing.
Siapa yang memperhatikan perjalanan bintang-bintang, menyelidiki kehidupan tumbuhan dan binatang di laut dan di darat, mempelajari pertumbuhan manusia sejak dari rahim ibunya sampai ke masa kanak-kanak, lalu menjadi manusia yang sempurna, semuanya tidak terlepas dari penjagaan Allah dan pemeliharaan-Nya.
Keutamaan mengucap hamdalah ini dijelakan dalam Hadis berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْضَى عَنْ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأُكْلَةَ أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهَا
Dari Anas bin Malik ia berkata Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla benar-benar ridha dengan seorang hamba yang jika ia makan atau minum, kemudian memuji Allah 'Azza wa Jalla atas nikmat tersebut." (Musnad Imam Ahmad)
Imam Ad-Dailimi menyebutkan sebuah hadis dari Ibnu Umar, bahwa Nabi Muhammad bersabda: "Perbanyaklah kalian membaca Alhamdulillah, karena sesungguhnya bacaan Alhamdulillah itu mempunyai dua mata dan dua sayap, yang selalu berdoa di dalam surga dan memohon ampunan bagi pembacanya sampai hari kiamat".
Baca Juga: Keutamaan Membaca 'Alhamdulillah' dan Rahasianya
Surat Al-Fatihah (Pembukaan) atau disebut juga ummul Kitab diturunkan di Mekah terdiri dari 7 ayat. Surat ini disebut Al-Faatihah karena dengan surat inilah kitab suci Al-Qur'an dibuka oleh Allah.
Dinamakan Ummul Qur'an (induk Al-Qur'an) atau Ummul Kitab karena merupakan induk dari semua isi Al-Qur'an. Karena itu diwajibkan membacanya di setiap sholat. Dinamakan pula As Sab'ul Matsaany (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sholat.
Berikut Tafsir Hamdalah
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Alhamdu lillaahi Rabbil 'Aalamiin
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. (QS Al-Fatihah: Ayat 2)
Dalam Tafsir Kemenag, Allah memulai firman-Nya dengan menyebut "Basmalah" untuk mengajarkan kepada hamba-Nya agar memulai suatu perbuatan yang baik dengan menyebut basmalah. Maka, pada ayat ini Allah mengajarkan kepada hamba-Nya agar selalu memuji-Nya dengan kalaimat hamdalah.
Al-hamdu artinya pujian, karena kebaikan yang diberikan oleh yang dipuji, atau karena suatu sifat keutamaan yang dimilikinya. Semua nikmat yang didapat di alam ini datangnya dari Allah karena Dialah yang menjadi sumber segala nikmat.
Karena itu, Allah sajalah yang berhak dipuji. Orang yang menyebut Alhamdulillah bukan hanya mengakui bahwa pujian itu untuk Allah semata, melainkan dengan ucapannya itu dia telah memuji Allah.
Rabb artinya pemilik, pengelola dan pemelihara. Di dalamnya terkandung arti mendidik, yaitu menyampaikan sesuatu kepada keadaan yang sempurna dengan berangsur-angsur.
'Aalamin artinya seluruh alam, yakni semua jenis makhluk. Alam itu berjenis-jenis, yaitu alam tumbuh-tumbuhan, alam binatang, alam manusia, alam benda, alam makhluk halus, umpamanya malaikat, jin, dan alam yang lain.
Sebagian Mufasir mengkhususkan 'Alamin pada ayat ini kepada makhluk-makhluk Allah yang berakal yaitu manusia, malaikat dan Jin. Tetapi ini mempersempit arti kata yang sebenarnya amat luas.
Dengan demikian, Allah itu Pendidik seluruh alam. Tak ada sesuatu pun dari makhluk Allah yang terlepas dari didikan-Nya. Tuhan mendidik makhluk-Nya dengan seluas arti kata itu. Sebagai pendidik, Dia menumbuhkan, menjaga, memberikan daya (tenaga) dan senjata kepada makhluk itu, guna kesempurnaan hidupnya masing-masing.
Siapa yang memperhatikan perjalanan bintang-bintang, menyelidiki kehidupan tumbuhan dan binatang di laut dan di darat, mempelajari pertumbuhan manusia sejak dari rahim ibunya sampai ke masa kanak-kanak, lalu menjadi manusia yang sempurna, semuanya tidak terlepas dari penjagaan Allah dan pemeliharaan-Nya.
Keutamaan mengucap hamdalah ini dijelakan dalam Hadis berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْضَى عَنْ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأُكْلَةَ أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهَا
Dari Anas bin Malik ia berkata Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla benar-benar ridha dengan seorang hamba yang jika ia makan atau minum, kemudian memuji Allah 'Azza wa Jalla atas nikmat tersebut." (Musnad Imam Ahmad)
Imam Ad-Dailimi menyebutkan sebuah hadis dari Ibnu Umar, bahwa Nabi Muhammad bersabda: "Perbanyaklah kalian membaca Alhamdulillah, karena sesungguhnya bacaan Alhamdulillah itu mempunyai dua mata dan dua sayap, yang selalu berdoa di dalam surga dan memohon ampunan bagi pembacanya sampai hari kiamat".
Baca Juga: Keutamaan Membaca 'Alhamdulillah' dan Rahasianya
(rhs)