Keutamaan Membaca 'Alhamdulillah' dan Rahasianya
A
A
A
Kalimat tahmid 'Alhamdulillah' merupakan pujian agung kepada Allah 'azza wa Jalla. Kalimat dzikir ini ternyata memiliki keistimewaan dan fadhillah bagi yang membacanya.
Para ulama mengatakan disunnahkan memulai membaca 'Alhamdulillah' setiap kali menyusun buku, mempelajari ilmu, berkhutbah, menikah dan aktivitas positif lainnya.
Dalam Kitab Qurrotul 'Uyun (penyejuk mata) karya Syeikh Muhammad At-Tahami Ibnu Madani yang kemudian ditulis sebagai syarah (uraian penjelasan) oleh Ibnu Yamun" dijelaskan, bahwa Alhamdulillah dari segi lafaznya merupakan kalam khobariyah. Sedangkan dari maknanya, merupakan kalam insyaiyah, yang artinya : Pujian atas Allah Ta'ala dengan sebaik-baiknya ikhtiar dengan jalan mengagungkan dan memuliakan Allah Ta'ala.
Imam Qurtubi berkata mengenai sabda Nabi Muhammad SAW : "Ucapan Alhamdulillah bisa memenuhi timbangan amal". Maka barang siapa yang memuji Allah dengan menghadirkan makna 'Alhamdulillah' di dalam hatinya, maka timbangan amalnya akan penuh dengan kebaikan. Artinya, jika lafaz Alhamdulillah berbentuk benda, maka ia akan memenuhi timbangan itu.
Keutamaan mengenai kalimat 'Alhamdulillah' telah banyak dijelaskan dalam hadist Nabi. Imam Hakim dan Baihaqi mengeluarkan hadis dari Jabir, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah Allah memberi nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia berkata Alhamdulillah, kecuali Allah telah menilainya telah mensyukuri nikmat itu. Apabila ia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua kali, maka Allah akan memberinya pahala yang baru lagi, apabia ia mengucakan Alhamdulillah yang ketiga kalinya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya".
Imam Ad-Dailimi menyebutkan sebuah hadis dari Ibnu Umar RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Perbanyaklah kalian membaca Alhamdulillah, karena sesungguhnya bacaan Alhamdulillah itu mempunyai dua mata dan dua sayap, yang selalu berdoa di dalam surga dan memohon ampunan bagi pembacanya sampai hari kiamat".
Selain itu, Ibnu Asyakir mengeluarkan sebuah hadis dari Anas RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Andai kata seisi dunia dikuasai oleh seorang laki laki dari umatku, kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, maka ucapan Alhamdulillah itu lebih utama dari dunia dan isinya itu".
Dalam satu hadits disebutkan, "Barang siapa membaca SUBHANALLAH, maka ditetapkan baginya 10 kebaikan. Barang siapa membaca LAA ILAHA ILLALLAH, maka ditetapkan baginya 20 kebaikan. Barang siapa yang membaca ALHAMDULILLAH maka ditetapkan baginya 30 kebaikan.
Hadits itu tidak bertentangan dengan hadits, "Kalimat yang paling baik yang diucapkan olehku dan para Nabi sebelumku adalah LAA ILAHA ILLALLAH". Sebab TASBIH dan TAHMID adalah TAHLIL, bahkan dengan tambahan.
Dan Imam Khotib berkata: "Kata Alhamdulillah memiki 8 huruf dan surga memiiki 8 pintu. Maka barang siapa yang membaca Alhamdulillah, maka dibukakan untuknya 8 pintu surga tersebut.
Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa Nabi Musa 'Alaihis-Salam (AS) berkata: "Ya Tuhanku, kapankah aku bisa menghaturkan pujian dan syukur kepadaMu, sedangkan pujian dan syukurku adalah nikmat dari-Mu juga".
Maka Allah berfirman kepada Nabi Musa, ketika kamu mengerti bahwa dirimu tidak akan mampu memujiKu, maka itu bertanda bahwa dirimu telah benar benar memuji-Ku.
Dan diriwayatkan pula bahwa Nabi Daud AS pernah berkata: "Ya Tuhanku, tidak ada satu rahmat pun pada diri anak Adam, kecuali di atas dan di bawah rambut itu ada nikmat, maka dengan apa anak Adam dapat mensyukuri nikmat itu."
Maka Allah mewahyukan kepada Nabi Daud, "Hai Daud, sesungguhnya Aku telah memberikan nikmat yang sangat banyak, namun Aku rela dengan pujian yang sedikit. Dan sesungguhnya syukurmu atas nikmat itu adalah kamu mengerti dan mengakui, bahwa nikmat-nikmat yang telah kamu terima itu semuanya dari-Ku."
Demikian keutamaan dan rahasia kalimat 'Alhamdulillah'. Semoga kita termasuk golongan ahli syukur dan senantiasa memuji Allah dengan kalimat tahmid dan ketaatan kepada-Nya.
Para ulama mengatakan disunnahkan memulai membaca 'Alhamdulillah' setiap kali menyusun buku, mempelajari ilmu, berkhutbah, menikah dan aktivitas positif lainnya.
Dalam Kitab Qurrotul 'Uyun (penyejuk mata) karya Syeikh Muhammad At-Tahami Ibnu Madani yang kemudian ditulis sebagai syarah (uraian penjelasan) oleh Ibnu Yamun" dijelaskan, bahwa Alhamdulillah dari segi lafaznya merupakan kalam khobariyah. Sedangkan dari maknanya, merupakan kalam insyaiyah, yang artinya : Pujian atas Allah Ta'ala dengan sebaik-baiknya ikhtiar dengan jalan mengagungkan dan memuliakan Allah Ta'ala.
Imam Qurtubi berkata mengenai sabda Nabi Muhammad SAW : "Ucapan Alhamdulillah bisa memenuhi timbangan amal". Maka barang siapa yang memuji Allah dengan menghadirkan makna 'Alhamdulillah' di dalam hatinya, maka timbangan amalnya akan penuh dengan kebaikan. Artinya, jika lafaz Alhamdulillah berbentuk benda, maka ia akan memenuhi timbangan itu.
Keutamaan mengenai kalimat 'Alhamdulillah' telah banyak dijelaskan dalam hadist Nabi. Imam Hakim dan Baihaqi mengeluarkan hadis dari Jabir, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah Allah memberi nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia berkata Alhamdulillah, kecuali Allah telah menilainya telah mensyukuri nikmat itu. Apabila ia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua kali, maka Allah akan memberinya pahala yang baru lagi, apabia ia mengucakan Alhamdulillah yang ketiga kalinya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya".
Imam Ad-Dailimi menyebutkan sebuah hadis dari Ibnu Umar RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Perbanyaklah kalian membaca Alhamdulillah, karena sesungguhnya bacaan Alhamdulillah itu mempunyai dua mata dan dua sayap, yang selalu berdoa di dalam surga dan memohon ampunan bagi pembacanya sampai hari kiamat".
Selain itu, Ibnu Asyakir mengeluarkan sebuah hadis dari Anas RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Andai kata seisi dunia dikuasai oleh seorang laki laki dari umatku, kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, maka ucapan Alhamdulillah itu lebih utama dari dunia dan isinya itu".
Dalam satu hadits disebutkan, "Barang siapa membaca SUBHANALLAH, maka ditetapkan baginya 10 kebaikan. Barang siapa membaca LAA ILAHA ILLALLAH, maka ditetapkan baginya 20 kebaikan. Barang siapa yang membaca ALHAMDULILLAH maka ditetapkan baginya 30 kebaikan.
Hadits itu tidak bertentangan dengan hadits, "Kalimat yang paling baik yang diucapkan olehku dan para Nabi sebelumku adalah LAA ILAHA ILLALLAH". Sebab TASBIH dan TAHMID adalah TAHLIL, bahkan dengan tambahan.
Dan Imam Khotib berkata: "Kata Alhamdulillah memiki 8 huruf dan surga memiiki 8 pintu. Maka barang siapa yang membaca Alhamdulillah, maka dibukakan untuknya 8 pintu surga tersebut.
Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa Nabi Musa 'Alaihis-Salam (AS) berkata: "Ya Tuhanku, kapankah aku bisa menghaturkan pujian dan syukur kepadaMu, sedangkan pujian dan syukurku adalah nikmat dari-Mu juga".
Maka Allah berfirman kepada Nabi Musa, ketika kamu mengerti bahwa dirimu tidak akan mampu memujiKu, maka itu bertanda bahwa dirimu telah benar benar memuji-Ku.
Dan diriwayatkan pula bahwa Nabi Daud AS pernah berkata: "Ya Tuhanku, tidak ada satu rahmat pun pada diri anak Adam, kecuali di atas dan di bawah rambut itu ada nikmat, maka dengan apa anak Adam dapat mensyukuri nikmat itu."
Maka Allah mewahyukan kepada Nabi Daud, "Hai Daud, sesungguhnya Aku telah memberikan nikmat yang sangat banyak, namun Aku rela dengan pujian yang sedikit. Dan sesungguhnya syukurmu atas nikmat itu adalah kamu mengerti dan mengakui, bahwa nikmat-nikmat yang telah kamu terima itu semuanya dari-Ku."
Demikian keutamaan dan rahasia kalimat 'Alhamdulillah'. Semoga kita termasuk golongan ahli syukur dan senantiasa memuji Allah dengan kalimat tahmid dan ketaatan kepada-Nya.
(rhs)