Isa as, Nabi yang Sedari Bayi Sudah Memiliki Mukjizat

Selasa, 26 Oktober 2021 - 17:26 WIB
loading...
Isa as, Nabi yang Sedari Bayi Sudah Memiliki Mukjizat
Nabi Isa ketika masih bayi sudah bisa menjelaskan siapa dirinya. Setelah itu, tatkala masih berusia di bawah 12 tahun Nabi Isa diberi banyak mukjizat oleh Allah SWT. (Foto/Ilustrasi : Ist)
A A A
Nabi Isa as sudah diberi mukjizat oleh Allah SWT sedari bayi. Tatkala sang bunda, Maryam , dituduh pezina oleh Bani Israil menyusul kelahirannya, Isa telah diberi kemampuan menjelaskan siapa dirinya.



Firman Allah SWT:

surat Maryam [19] ayat 30-33 yang bermakna:

قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ ٣٠ وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۖ ٣١ وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا ٣٢ وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا ٣٣


Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”( QS. Maryam [19]: 30 -33).

Selanjutnya, ketika usianya belum lagi menginjak 12 tahun, ia telah dibekali berbagai mukjizat. Kala itu, Isa dibawa hijrah ke Mesir.

Syauqi Abu Khalil dalam bukunya berjudul Athlas Al-Qur’an memaparkan Isa tinggal bersama ibunya di Nashirah (Nazareth) kemudian pindah ke Mesir sampai berumur 12 tahun.

Mereka berdua pergi ke Ain Syam Mesir bersama Yusuf an-Najjar. Umur 12 tahun Nabi Isa kembali ke tanah Palestina dan bertemu dengan Yahya (Yohanes) di Sungai Jordan tatkala Isa berumur 30 tahun.

Kenapa Maryam membawa putranya pindah ke Mesir? Ibnu Katsir mengutip cerita dari Wahab ibn Munabbih dalam kitabnya berjudul Qashash al-Anbiya menceritakan bahwa pada saat kelahiran Nabi Isa tampak bintang besar di langit yang menyebabkan Raja Persia pingsan menyaksikannya.

Lalu Raja bertanya kepada para dukun kerajaan apa yang terjadi? Para dukun menjawab inilah kelahiran yang sangat agung di muka bumi.

Kemudian Raja mengirim utusan membawa hadiah emas dan barang berharga lainnya untuk bayi yang baru lahir tersebut.

Ketika kabar bayi Isa bisa berbicara merebak, pada saat bersamaan maka sampailah utusan sang Raja Persia ke tempat ibunda Maryam guna menyerahkan berbagai macam hadiah untuk sang bayi.

Menurut sebagian riwayat, sang raja mengutus pembawa hadiah disertai beberapa orang yang ditugaskan untuk membunuh Isa yang masih bayi itu. Hal itu dilakukan karena ia takut kekuasaannya akan runtuh sebab kedatangan Nabi Isa.

Sang raja sudah merasa yakin akan keberhasilan rencananya. Namun tanpa ia sadari, rencana tersebut dibocorkan sang utusan. Oleh karena itu ketika menyerahkan hadiah, ia berkata kepada Maryam dengan nada peringatan, “Sesungguhnya utusan raja datang dengan tujuan membunuh anakmu.”

Kemudian Maryam pergi membawa Isa ke Mesir dan ia tinggal di sana hingga Isa berumur 12 tahun.

Nah, di Mesir, berbagai keajaiban dan mukjizat muncul pada diri Isa. Hal ini diketahui banyak orang termasuk Maryam.



Ada seorang pedagang yang berjualan di tempat persinggahan orang-orang. Suatu hari pedagang itu kehilangan harta di dalam rumahnya. Rumah tersebut hanya dihuni oleh orang-orang fakir, orang-orang lemah dan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan. Ia sama sekali tidak mengetahui siapa yang mengambil hartanya.

Ketika si pedagang hampir putus asa, ia kemudian mendatangi Maryam untuk dicarikan solusi. Saat permasalahan itu, Isa lantas menemui seorang yang buta dan berkata, “Bawalah kursi ini dan bangkitlah.”

Si buta menjawab, “Aku tidak sanggup.”

Nabi Isa berkata kembali, “Kamu sanggup melakukannya, sebagaimana kamu telah mengambil harta dari kotak yang ada di rumah si pedagang.”

Orang-orang yang mendengar tercengang dan si buta akhirnya mengaku lalu mengembalikan barang yang dicurinya.

Mukjizat Nabi Isa
Begitu menjadi nabi dan rasul, mukjizat Nabi Isa cukup banyak. Nabi Isa, misalnya, bisa menciptakan burung dari tanah. Allah SWT berfirman:

وَرَسُوۡلًا اِلٰى بَنِىۡۤ اِسۡرٰٓءِيۡلَ ۙ اَنِّىۡ قَدۡ جِئۡتُكُمۡ بِاٰيَةٍ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ ۙۚ اَنِّىۡۤ  اَخۡلُقُ لَـكُمۡ مِّنَ الطِّيۡنِ كَهَیْـــَٔةِ الطَّيۡرِ فَاَنۡفُخُ فِيۡهِ فَيَكُوۡنُ طَيۡرًاۢ بِاِذۡنِ اللّٰهِ‌‌ۚ وَاُبۡرِئُ الۡاَكۡمَهَ وَالۡاَبۡرَصَ وَاُحۡىِ الۡمَوۡتٰى بِاِذۡنِ اللّٰهِ‌ۚ وَ اُنَبِّئُكُمۡ بِمَا تَاۡكُلُوۡنَ وَمَا تَدَّخِرُوۡنَۙ فِىۡ بُيُوۡتِكُمۡ‌ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيَةً لَّـكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَۚ‏


Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), "Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman. (QS Ali Imran: 49 )



Dalam Surat Ali Imran ayat 49 tersebut, disampaikan beberapa mukjizat Nabi Isa as. Nabi Isa as membuat sebuah patung berupa seekor burung, kemudian ia meniup patung burung itu, maka dengan serta-merta patung itu menjadi burung sungguhan dan dapat terbang dengan seizin Allah SWT.

Hal ini dijadikan untuknya sebagai mukjizat yang menunjukkan bahwa dia diutus oleh Allah SWT kepada mereka. Beliau juga mampu menyembuhkan orang buta yang sejak lahir tidak bisa melihat. Selanjutnyamampu menghidupkan orang mati.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menerangkan bahwa Nabi Isa as di masanya terkenal ilmu ketabiban dan ilmu biologi. Maka Nabi Isa as datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat yang tidak ada jalan bagi seorang manusia pun untuk dapat menirunya, kecuali jika diperkuat oleh Tuhan yang membuat syariat.

Bagaimana mungkin seorang tabib dapat mampu menghidupkan orang yang telah mati, atau menyembuhkan orang yang buta dan yang berpenyakit sopak, serta membangkitkan orang yang telah dikubur, yang seharusnya baru dapat bangkit dari kuburnya di hari kiamat nanti, yaitu hari pembalasan.

Lebih jauh lagi, Nabi Isa as juga memiliki mukjizat mengetahui rahasia yang tersimpan di setiap rumah orang pada masanya. Allah SWT berfirman.

وَأُنَبِّئُكُمْ بِما تَأْكُلُونَ وَما تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ


dan aku kabarkan kepada kalian apa yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di dalam rumah kalian. (Ali Imran: 49).

Artinya, aku akan menceritakan kepada kalian semua yang dimakan oleh seseorang di antara kalian sekarang dan apa yang disimpan oleh-nya di dalam rumahnya untuk keesokan harinya.



Mukjizat Nabi Isa lainnya adalah bisa menurunkan makanan dari langit. Hal ini terjadi ketika para pengikutnya yakni kaum Hawariyyin kehabisan bekal makanan lalu mereka meminta kepada Nabi Isa as agar berdoa kepada Tuhannya untuk mendatangkan makanan.

Allah SWT berfirman:

إِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ يَسْتَطِيعُ رَبُّكَ أَنْ يُنَزِّلَ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ قَالَ اتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (112) قَالُوا نُرِيدُ أَنْ نَأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعْلَمَ أَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا وَنَكُونَ عَلَيْهَا مِنَ الشَّاهِدِينَ (113) قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (114) قَالَ اللَّهُ إِنِّي مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ فَمَنْ يَكْفُرْ بَعْدُ مِنْكُمْ فَإِنِّي أُعَذِّبُهُ عَذَابًا لَا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ (115)


Ingatlah ketika pengikut-pengikut Isa berkata, "Hai Isa putra Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?”

Isa menjawab, "Bertakwalah kepada Allah jika betul-betul kalian orang yang beriman."

Mereka menjawab, "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu."

Isa putra Maryam berdoa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama.”

Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepada kalian, barang siapa yang kafir di antara kalian sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia.” ( QS Surat Al--Maidah : 112-115 }

Dijauhi Teman Sebaya
Meskipun masa kecil Isa dikelilingi keajaiban, hal itu tidak serta merta membuatnya disukai oleh masyarakat sekitar. Ia bahkan diceritakan sering dijauhi oleh teman-temannya akibat perintah dan tuduhan buruk dari orang tua mereka.

Para orang tua itu berkata, “Demi Allah jika kalian biarkan anak-anak kalian bermain dengan Isa tentu dia akan merusaknya.”

Mereka selalu mengisolasi anak-anak mereka di tempat tertentu agar tidak berteman dengan Isa.

Menurut Wahab bin Munabbih, awal mula wahyu turun kepada nabi isa adalah ketika ia memasuki umur 13 tahun. Allah SWT memerintahkan Isa untuk meninggalkan Mesir, kembali ke Nashirah. Namun, wahyu ini bukan peresmian pengangkatan Isa sebagai rasul.

Lalu Yusuf, anak paman Maryam, membawa Isa dan Maryam naik keledai kembali ke tempat tinggal mereka semula sebelum pergi ke Mesir dan tinggal di sana hingga beberapa tahun ke depan.

Ketika usia Isa mencapai 30 tahun, barulah awal mula wahyu kenabian turun kepadanya sebagai tanda peresmian bahwa ia adalah seorang nabi dan rasul yang terakhir bagi kalangan Bani Israil.

Pada saat itu, Allah SWT menurunkan Kitab Suci Injil kepada Nabi Isa dan mengajarinya Kitab Suci Taurat serta memberikan beberapa mukjizat untuk membuktikan mendukung kenabiannya.

Firman Allah SWT:

وَيُعَلِّمُهُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۚ [٤٨


Dan Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil.” ( QS. Ali ‘Imran [3]: 48 ).

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa di samping mengajari Isa Taurat dan Injil, Allah SWT juga mengajarinya al-kitab dan al-hikmah.

Prof Dr M Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan, yang dimaksud dengan al-kitab adalah kemampuan tulis baca, sedangkan al-hikmah adalah kemampuan memahami dan melaksanakan sesuatu yang benar, sesuai, wajar dan tepat.

Nabi Terakhir Bani Israil
Kisah Nabi Isa as termaktub dalam Al-Quran secara lengkap. Kisah Nabi Isa as disebutkan dalam surat Ali ‘Imran ayat 49-55, al-Maidah ayat 110-118, an-Nisa ayat 157-158, dan surat Maryam ayat 16-36. Ayat-ayat ini bercerita tentang kelahiran dan masa kecil Nabi Isa serta awal mula wahyu turun kepadanya, hingga pengangkatannya ke langit.

Nabi Isa merupakan nabi terakhir yang diutus Allah SWT kepada Bani Israil. Maka tidak heran kalau dalam agama Nasrani, Nabi Isa begitu dimuliakan. Bahkan mereka mengelu-elukan beliau (Yesus) sebagai anak Tuhan atau manifestasi Tuhan di dunia. Pemujaan umat Kristiani kepada Nabi Isa ini serupa dengan pemujaan bangsa Yahudi kepada Nabi Uzair.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3587 seconds (0.1#10.140)