Sultan Hassanal Bolkiah Keturunan Nabi Muhammad SAW, Begini Nasabnya
loading...
A
A
A
Sultan Hassanal Bolkiah adalah keturunan Nabi Muhammad SAW , yakni keturunan yang ke-43. Tahta yang diduduki saat ini merupakan warisan dari Syarif Ali yang merupakan sultan ke-3 Brunei pada tahun 1425. Ayah dan kakek buyut Syarif Ali sendiri merupakan Emir Makkah.
Batu Tarsilah atau prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Seri Begawan, ibu kota Brunei Darussalam, sebagaimaa dikutip wikiwand.com mencatat nama Syarif Ali yang diangkat menjadi Sultan ke-3 Brunei pada tahun 1425.
Sultan Syarif Ali adalah putra seorang emir Makkah. Beliau seorang Ahlul Bait dari keturunan cucu Rasulullah SAW, dari garis Hasan bin Ali bin Abu Thalib.
Ustaz Abdul Somad juga pernah menceritakan, silsilah sejumlah raja di dunia yang masih keturunan Nabi Muhammad SAW, seperti Sultan Brunei Darussalam, Sultan Maroko, hingga Sultan Yordania.
"Raja Brunei Darussalam, nah itu termasuk, karena anak Raja Brunei dulu perempuan nikah dengan ulama yang datang dari Hadramaut, nah cucu cicitnya itulah, Sultan Hassanal Bolkiah, makanya akrab Hassanal Bolkiah dengan Sultan Yordan, karena Yordan itu pun keturunan Nabi," kata Ustaz Somad suatu ketika.
Brunei merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Asia Tenggara dengan latar belakang sejarah Islam yang gemilang.
Agama Islam di Brunei Darussalam diperkirakan mulai diperkenalkan sekitar tahun 977 melalui jalur timur Asia Tenggara oleh para pedagang dari negeri Cina. Sekitar 500 tahun kemudian, agama Islam barulah menjadi agama resmi negara di Brunei Darussalam semenjak pemerintahannya dipimpin oleh Raja Awang Alak Betatar. Raja Awang Alak Betatar masuk Islam dan berganti nama menjadi Muhammad Shah sekitar tahun 1406 M.
Islam mulai berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali (keturunan Nabi Muhammad ke-26) diangkat menjadi Sultan ke-3 Brunei pada tahun 1425.
Kemajuan dan perkembangan Islam semakin nyata pada masa pemerintahan Sultan Bolkiah (sultan ke-5, keturunan Nabi ke-28) yang wilayahnya meliputi Suluk, Selandung, seluruh Pulau Kalimantan, Kepulauan Sulu, Kepulauan Balabac, Pulau Banggi, Pulau Balambangan, Matanani, dan utara Pulau Palawan sampai ke Manila.
Di masa Sultan Hassan (sultan ke-9), masyarakat Muslim Brunei memiliki institusi-institusi pemerintahan agama. Agama pada saat itu dianggap memiliki peran penting dalam memandu negara Brunei ke arah kesejahteraan. Pada saat pemerintahan Sultan Hassan ini, undang-undang Islam, yaitu Hukum Qanun yang terdiri atas 46 pasal dan 6 bagian, diperkuat sebagai undang-undang dasar negara.
Di samping itu, Sultan Hassan juga telah melakukan usaha penyempurnaan pemerintahan, antara lain dengan membentuk Majelis Agama Islam atas dasar Undang-Undang Agama dan Mahkamah pada tahun 1955.
Majelis ini bertugas memberikan dan menasehati sultan dalam masalah agama ideologi negara. Untuk itu, dibentuk Jabatan Hal Ehwal Agama yang tugasnya menyebarluaskan paham Islam, baik kepada pemerintah beserta aparatnya maupun kepada masyarakat luas.
Berikut Nasab Sultan Hassanal Bolkiah yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW yang ke-43 berdasarkan kanzunqalam.com. .
1. Hassanal Bolkiah bin
2. Omar Ali Saifuddin III bin
3. Muhammad Jamalul Alam II bin
4. Hashim Jalalul Alam Aqamuddin bin
5. Omar Ali Saifuddin II bin
6. Muhammad Jamalul Alam I bin
7. Muhammad Tajuddin bin
8. Omar Ali Saifuddin I bin
9. Muhammad Alauddin bin
10. Pengiran Digadong Pengiran Muda Shah Mubin bin
11. Muhyiddin bin
12. Abdul Jalilul Akbar bin
13. Muhammad Hassan bin
14. Saiful Rijal bin
15. Pengiran Bendahara Pengiran Muda Besar Tajuddin bin
16. Bolkiah bin
17. Sulaiman bin
18. Syarif Ali bin
19. ‘Ajlan (Emir of Mecca) bin
20. Rumaytha (Emir of Mecca) bin
21. Muhammad Abu Numayy I (Emir of Mecca) bin
22. Al Hassan (Emir of Mecca) bin
23. Abu Saad Ali bin
24. Abu Aziz Qutadah (Emir of Mecca) bin
25. Idris bin
26. Muta’in bin
27. Abdul al-Karim bin
28. Issa bin
29. Al Hussein bin
30. Suleiman bin
31. Ali bin
32. Abdullah bin
33. Muhammad al Akbar bin
34. Abdullah al Akbar bin
35. Muhammad al Thayir bin
36. Musa al Thani bin
37. Abdullah al Salih bin
38. Musa al-Jaun bin
39. Abdullah el-Kaemil bin
40. Al Hassan al Muthanna bin
41. Sayyidina Hassan bin
42. Sayyidatuna Fatima az-Zahra’ binti
43. Nabi Muhammad SAW
Batu Tarsilah atau prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Seri Begawan, ibu kota Brunei Darussalam, sebagaimaa dikutip wikiwand.com mencatat nama Syarif Ali yang diangkat menjadi Sultan ke-3 Brunei pada tahun 1425.
Sultan Syarif Ali adalah putra seorang emir Makkah. Beliau seorang Ahlul Bait dari keturunan cucu Rasulullah SAW, dari garis Hasan bin Ali bin Abu Thalib.
Ustaz Abdul Somad juga pernah menceritakan, silsilah sejumlah raja di dunia yang masih keturunan Nabi Muhammad SAW, seperti Sultan Brunei Darussalam, Sultan Maroko, hingga Sultan Yordania.
"Raja Brunei Darussalam, nah itu termasuk, karena anak Raja Brunei dulu perempuan nikah dengan ulama yang datang dari Hadramaut, nah cucu cicitnya itulah, Sultan Hassanal Bolkiah, makanya akrab Hassanal Bolkiah dengan Sultan Yordan, karena Yordan itu pun keturunan Nabi," kata Ustaz Somad suatu ketika.
Brunei merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Asia Tenggara dengan latar belakang sejarah Islam yang gemilang.
Agama Islam di Brunei Darussalam diperkirakan mulai diperkenalkan sekitar tahun 977 melalui jalur timur Asia Tenggara oleh para pedagang dari negeri Cina. Sekitar 500 tahun kemudian, agama Islam barulah menjadi agama resmi negara di Brunei Darussalam semenjak pemerintahannya dipimpin oleh Raja Awang Alak Betatar. Raja Awang Alak Betatar masuk Islam dan berganti nama menjadi Muhammad Shah sekitar tahun 1406 M.
Islam mulai berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali (keturunan Nabi Muhammad ke-26) diangkat menjadi Sultan ke-3 Brunei pada tahun 1425.
Kemajuan dan perkembangan Islam semakin nyata pada masa pemerintahan Sultan Bolkiah (sultan ke-5, keturunan Nabi ke-28) yang wilayahnya meliputi Suluk, Selandung, seluruh Pulau Kalimantan, Kepulauan Sulu, Kepulauan Balabac, Pulau Banggi, Pulau Balambangan, Matanani, dan utara Pulau Palawan sampai ke Manila.
Di masa Sultan Hassan (sultan ke-9), masyarakat Muslim Brunei memiliki institusi-institusi pemerintahan agama. Agama pada saat itu dianggap memiliki peran penting dalam memandu negara Brunei ke arah kesejahteraan. Pada saat pemerintahan Sultan Hassan ini, undang-undang Islam, yaitu Hukum Qanun yang terdiri atas 46 pasal dan 6 bagian, diperkuat sebagai undang-undang dasar negara.
Di samping itu, Sultan Hassan juga telah melakukan usaha penyempurnaan pemerintahan, antara lain dengan membentuk Majelis Agama Islam atas dasar Undang-Undang Agama dan Mahkamah pada tahun 1955.
Majelis ini bertugas memberikan dan menasehati sultan dalam masalah agama ideologi negara. Untuk itu, dibentuk Jabatan Hal Ehwal Agama yang tugasnya menyebarluaskan paham Islam, baik kepada pemerintah beserta aparatnya maupun kepada masyarakat luas.
Berikut Nasab Sultan Hassanal Bolkiah yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW yang ke-43 berdasarkan kanzunqalam.com. .
1. Hassanal Bolkiah bin
2. Omar Ali Saifuddin III bin
3. Muhammad Jamalul Alam II bin
4. Hashim Jalalul Alam Aqamuddin bin
5. Omar Ali Saifuddin II bin
6. Muhammad Jamalul Alam I bin
7. Muhammad Tajuddin bin
8. Omar Ali Saifuddin I bin
9. Muhammad Alauddin bin
10. Pengiran Digadong Pengiran Muda Shah Mubin bin
11. Muhyiddin bin
12. Abdul Jalilul Akbar bin
13. Muhammad Hassan bin
14. Saiful Rijal bin
15. Pengiran Bendahara Pengiran Muda Besar Tajuddin bin
16. Bolkiah bin
17. Sulaiman bin
18. Syarif Ali bin
19. ‘Ajlan (Emir of Mecca) bin
20. Rumaytha (Emir of Mecca) bin
21. Muhammad Abu Numayy I (Emir of Mecca) bin
22. Al Hassan (Emir of Mecca) bin
23. Abu Saad Ali bin
24. Abu Aziz Qutadah (Emir of Mecca) bin
25. Idris bin
26. Muta’in bin
27. Abdul al-Karim bin
28. Issa bin
29. Al Hussein bin
30. Suleiman bin
31. Ali bin
32. Abdullah bin
33. Muhammad al Akbar bin
34. Abdullah al Akbar bin
35. Muhammad al Thayir bin
36. Musa al Thani bin
37. Abdullah al Salih bin
38. Musa al-Jaun bin
39. Abdullah el-Kaemil bin
40. Al Hassan al Muthanna bin
41. Sayyidina Hassan bin
42. Sayyidatuna Fatima az-Zahra’ binti
43. Nabi Muhammad SAW
(mhy)