Begini Perbedaan Jin Khodam dan Qorin

Selasa, 23 November 2021 - 11:56 WIB
loading...
Begini Perbedaan Jin Khodam dan Qorin
Perbedaan jin khodam dan qorin: jin khodam karena diikhtiarkan, sedangkan jin qorin adalah jin bawaan tiap orang. (Foto/Ilustrasi : Ist)
A A A
Perbedaan jin khodam dan qorin jelas ada. Seseorang bisa diikuti jin khodam antara lain karena diikhtiarkan. Sedangkan jin qorin tidak perlu diikhiarkan karena tiap orang pada dasarnya sudah memiliki.

Kalangan paranormal menyebut untuk mendapatkan jin khodam, bisa melalui beberapa cara, salah satunya dengan puasa dan wirid atau amalan penarik khusus khodam tertentu kehendaki.



Jin Khodam
Istilah khodam berasal dari kata Khodim [arab: خادم] yang artinya pembantu. Jin khodam berarti jin pembantu. Orang jawa bilang, prewangan. Disebut khodam, karena jin ini berinteraksi dengan rekan dekatnya di kalangan manusia, dan sedia untuk membantunya. Sehingga terkadang dia bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh umumnya manusia. Tentu saja, dengan bantuan jin prewangan yang menjadi rekannya.

Hal yang mesti disadari adalah bahwa mustahil jin mau membantu manusia secara cuma-cuma. Jin membantu, karena manusia mau mengabdi kepada jin. Harus pula disadari bahwa tidak ada manusia yang menguasai jin, selain Nabi Sulaiman as .

Allah kisahkan dalam Al-Quran, salah satu doa Sulaiman,

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Sulaiman berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kekuasaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi”. ( QS Shad: 35 )

Salah satu di antara kekuasaan Sulaiman, yang tidak mungkin dimiliki orang lain adalah bisa mengendalikan dan menguasai jin. Sehingga semua jin menjadi tunduk dan patuh kepada Sulaiman.



Jin Qorin
Setiap manusia diikuti jin dan jin itu disebut jin qorin. Jin tersebut mempengaruhi manusia untuk berbuat jahat. Kecuali jin qorin yang mengiringi Nabi Muhammad SAW . Dia masuk Islam, sehingga mengajak beliau untuk berbuat baik.

Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi SAW bersabda:

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنَ الْجِنِّ

“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.”

Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim 7286 & Ibnu Hibban 6417, dan yang lainnya).

Hadits inilah yang menjadi dalil ulama untuk menyatakan bahwa jin yang kafir, bisa saja masuk Islam. Seperti yang dialami oleh jin yang mendampingi Nabi SAW.

Qorin termasuk setan dari kalangan jin. Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya dalam kitabnya berjudul Majmu’ Fatawa, “Apa itu qorin?”

Beliau menjawab, “Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. Sebagaimana yang Allah firmankan,

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ وَاللهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ


Setan menjanjikan kefakiran untuk kalian dan memerintahkan kemungkaran. Sementara Allah menjanjikan ampunan dan karunia dari-Nya. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” ( QS. Al-Baqarah: 268 )

Akan tetapi, jika Allah memberikan karunia kepada hamba-Nya berupa hati yang baik, jujur, selalu tunduk kepada Allah, lebih menginginkan akhirat dan tidak mementingkan dunia maka Allah akan menolongnya agar tidak terpengaruh gangguan jin ini, sehingga dia tidak mampu menyesatkannya.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2267 seconds (0.1#10.140)