Inilah Penyakit Hati yang Muncul Karena Pujian

Senin, 29 November 2021 - 16:37 WIB
loading...
Inilah Penyakit Hati yang Muncul Karena Pujian
Selain karena kagum, keluarnya puji-memuji ini biasanya bertujuan untuk membahagiakan lawan bicara. Foto ilustrasi/ist
A A A
Memuji atau dipuji pasti akan membuat orang senang. Selain karena kagum, keluarnya puji-memuji ini biasanya bertujuan untuk membahagiakan lawan bicara. Namun dibalik, kalimat indah dan menyenangkan hati ini, puji memuji tersebut ternyata bisa menimbulkan penyakit yang berbahaya.

Imam Al-Ghazali menyebutkan tentang bahayanya memuji ini. Ia berkata pujian itu bisa mendatangkan enam penyakit hati : empat kepada pemujinya, dan dua kepada yang dipuji. Penyakit apa saja itu? Berikut penjelasannya:

Penyakit bagi yang memuji:

1.Orang yang memberi pujian cenderung berlebihan dalam memuji, hingga berbohong. Apalagi jika ada maunya.

2.Sering terjadi, orang yang memuji tidak tahu betul tentang orang orang yang dipujinya sehingga timbul pujian pujian semu.

3.Orang yang memuji belum tentu menyenangi orang yang dipujinya. Dia hanya menunjukkan senang sesaat dan ada maksud atau harapan tertentu. Akibatnya bisa jatuh pada kemunafikan.

4.Bisa jadi yang dipuji itu sebenarnya adalah orang zhalim atau orang fasik dan ini dilarang. Sebab jika orang zhalim atau orang fasik dipuji maka yang memuji telah ikut mendorongnya untuk meneruskan kezhaliman dan kefasikannya.

Penyakit bagi yang menerima pujian:

1.Bisa mendatangkan ujub dan sombong bagi yang dipuji.

Ujub dan sombong adalah dua penyakit hati yang berbahaya. Salah satu pemicu penyakit ujub dan sombong ini salah satunya pujian yang tidak disikapi secara baik. Seseorang yang memiliki dua jenis penyakit ini maka pada gilirannya akan sulit menerima kebenaran dan akhirnya meremehkan orang lain.

2.Bisa menimbulkan sikap lemah.

Seseorang yang dipuji umumnya akan berbesar hati dan merasa sudah lebih dari orang lain. Akibatnya bisa melemahkan semangatnya untuk memperbaiki diri. Padahal yang dipujikan kepadanya belum tentu benar semua.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1951 seconds (0.1#10.140)