Nabi Isa Terima Wahyu Pertama Kali pada Usia 13 Tahun

Kamis, 23 Desember 2021 - 09:35 WIB
loading...
A A A
Menurut Syauqi Abu Khalil dalam bukunya Athlas Al-Qur’an, Isa tinggal bersama ibunya di Nashirah (Nazareth) kemudian pindah ke Mesir sampai berumur 12 tahun. Mereka berdua pergi ke Ain Syam Mesir bersama Yusuf an-Najjar. Umur 12 tahun nabi Isa kembali ke tanah Palestina dan bertemu dengan Yahya (Yohanes) di Sungai Jordan tatkala Isa berumur 30 tahun.

Bintang Besar
Kenapa Maryam membawa putra-nya pindah ke Mesir? Wahab ibn Munabbih menjelaskan bahwa pada saat kelahiran Nabi Isa tampak bintang besar di langit yang menyebabkan Raja Persia pingsan menyaksikannya.

Lalu Raja bertanya kepada para dukun kerajaan apa yang terjadi, para dukun menjawab inilah kelahiran yang sangat agung di muka bumi. Kemudian Raja mengirim utusan membawa hadiah emas dan barang berharga lainnya untuk bayi yang baru lahir tersebut.

Ketika kabar Nabi Isa kecil bisa berbicara merebak, pada saat bersamaan maka sampailah utusan sang Raja Persia ke tempat ibunda Maryam guna menyerahkan berbagai macam hadiah untuk nabi Isa.

Menurut sebagian riwayat, sang raja mengutus pembawa hadiah disertai beberapa orang yang ditugaskan untuk membunuh Nabi Isa ketika semua utusan telah kembali. Ia melakukan hal tersebut karena takut kekuasaannya akan runtuh sebab kedatangan Nabi Isa.

Sang raja sudah merasa yakin akan keberhasilan rencananya. Namun tanpa ia sadari, rencana tersebut telah diketahui oleh si utusan. Oleh karena itu ketika menyerahkan hadiah, ia berkata kepada Maryam dengan nada peringatan, “Sesungguhnya utusan raja Syam datang dengan tujuan – utama – membunuh anakmu.”

Kemudian Maryam pergi membawa Nabi Isa kecil ke Mesir dan ia tinggal di sana hingga Nabi Isa berumur dua belas tahun.

Berbagai keajaiban dan mukjizat muncul pada masa kecil Nabi Isa. Hal ini bisa dirasakan secara langsung oleh ibunya yakni Maryam dan orang-orang sekitar yang menyaksikan pertumbuhannya. Misalnya, ada seorang pedagang yang berjualan di tempat persinggahan orang-orang. Suatu hari ia kehilangan harta di dalam rumahnya. Rumah tersebut hanya dihuni oleh orang-orang fakir, orang-orang lemah dan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan. Ia sama sekali tidak mengetahui siapa yang mengambil hartanya.

Ketika si pedagang hampir putus asa, ia kemudian mendatangi Maryam untuk dicarikan solusi. Saat permasalahan itu, nabi Isa kecil lantas menemui seorang yang buta dan berkata, “Bawalah kursi ini dan bangkitlah.” Si buta menjawab, “Aku tidak sanggup.” Nabi Isa berkata kembali, “Kamu sanggup melakukannya, sebagaimana kamu telah mengambil harta dari kotak yang ada di rumah si pedagang.” Orang-orang yang mendengar tercengang dan si buta akhirnya mengaku lalu mengembalikan barang yang dicurinya.

Meskipun masa kecil Nabi Isa AS dikelilingi keajaiban, hal itu tidak serta merta membuatnya disukai oleh masyarakat sekitar. Ia bahkan diceritakan sering dijauhi oleh teman-temannya akibat perintah dan tuduhan buruk dari orang tua mereka.

Para orang tua itu berkata, “Demi Allah jika kalian biarkan anak-anak kalian bermain dengan Isa tentu dia akan merusaknya.” Mereka selalu mengisolasi anak-anak mereka di tempat tertentu agar tidak berteman dengan nabi Isa kecil.

Nah, pada usia 13 tahun Nabi Isa mendapatkan wahyu, yakni perintah dari Allah SWT agar Isa meninggalkan Mesir, kembali ke Nashirah.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)