Dahsyatnya Fadhilah Memanah, 3 Orang Masuk Surga karena 1 Anak Panah
loading...
A
A
A
Dalam perspektif Islam, memanah merupakan aktivitas yang sangat mulia. Tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, memanah memiliki fadhilah yang agung. Salah satunya diganjar surga bagi yang melakukannya di jalan Allah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika berada di atas mimbar berkata: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah." (HR Muslim 1917)
Bahkan dalam satu Hadis Nabi disebutkan bahwa ada tiga orang yang masuk surga karena satu anak panah. Kok bisa? Mari kita simak Hadis Nabi berikut dilansir dari kisahikmah.
Sahabat mulia 'Uqbah bin Amir Al-Juhani berkata kepada sahabat mulia Abdullah bin Zaid radhiyallahu 'anhu. "Maukah kamu jika aku memberi kabar tentang satu hadis yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?"
"Tentu saja." jawab Abdullah bin Zaid.
"Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Sungguh Allah Ta'ala memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah. (1) orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan (2) orang yang menyiapkannya di jalan Allah, dan (3) orang yang memanahkannya di jalan Allah."
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Berlatihlah memanah dan berkuda. Jika kalian memilih memanah, maka hal itu lebih baik dari berkuda."
Dalam riawayat lain, Nabi memerintahkan agar kaum Muslimin mempersiapkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk berjihad di jalan Allah Ta'ala. Kemudian beliau menyebutkan bahwa memanah merupakan kekuatan. Kalimat terakhir ini diulang sebanyak tiga kali sebagai penegasan akan pentingnya memanah dalam jihad.
Sebagai bentuk kecintaan kita terhadap sunnah, kita perlu belajar memanah atau keterampilan yang serupa dengannya. Semangat meneladani sunnah ini tergambar jelas dalam pribadi Imam asy-Syafi'i rahimahullahu ta'ala.
Penulis Kitab al-Umm ini merupakan sosok yang sangat piawai memanah. Bahkan jika ada sepuluh bidikan, semuanya tepat sasaran. Tak ada yang meleset. Sampai-sampai beliau diperingatkan oleh tabib agar tidak terlalu sering keluar rumah untuk memanah. Sebab panas yang menyengat dan udara siang amat tak bagus untuk kondisi kesehatan paru-paru sang imam.
Sa'ad Bin Abi Waqqash, Pemanah Terhebat dalam Islam
Sa'ad bin Abi Waqash dikenal sebagai pemanah terhebat dalam sejarah Islam. Dalam berbagai peperangan melawan kaum kafir, beliau selalu tampil melesatkan anak panah di jalan Allah.
Sahabat Nabi yang satu inilah orang pertama kali melepaskan anak panahnya di jalan Allah. Bidikannya sangat tepat sasaran dengan izin Allah hingga ia terkenal sebagai pemanah yang ulung.
Untuk menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini, Sa'ad selalu mengikuti peperangan bersama Rasulullah. Selain itu, Saad adalah sosok yang pemberani dalam memimpin perang legendaris melawan tentara Persia Majusi.
Bahkan dalam beberapa peperangan, Sa'ad berhasil menaklukkan Persia dalam perang Qadissiyah. Dengan keahlian memanah, ia mampu menewaskan banyak musuh.
Setiap panahnya selalu tepat sasaran hingga membuat musuh tewas. Ia mengambil anak panahnya berulang kali dan melemparkannya beberapa kali, hingga panahnya mampu membunuh banyak musuh.
Sa'ad Bin Abi Waqash berkata: "Aku adalah orang ketiga yang paling dulu masuk Islam dan aku adalah orang yang pertama kali memanah musuh di jalan Allah. Ini adalah panah yang diberkahi Allah."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika berada di atas mimbar berkata: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah." (HR Muslim 1917)
Bahkan dalam satu Hadis Nabi disebutkan bahwa ada tiga orang yang masuk surga karena satu anak panah. Kok bisa? Mari kita simak Hadis Nabi berikut dilansir dari kisahikmah.
Sahabat mulia 'Uqbah bin Amir Al-Juhani berkata kepada sahabat mulia Abdullah bin Zaid radhiyallahu 'anhu. "Maukah kamu jika aku memberi kabar tentang satu hadis yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?"
"Tentu saja." jawab Abdullah bin Zaid.
"Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Sungguh Allah Ta'ala memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah. (1) orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan (2) orang yang menyiapkannya di jalan Allah, dan (3) orang yang memanahkannya di jalan Allah."
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Berlatihlah memanah dan berkuda. Jika kalian memilih memanah, maka hal itu lebih baik dari berkuda."
Dalam riawayat lain, Nabi memerintahkan agar kaum Muslimin mempersiapkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk berjihad di jalan Allah Ta'ala. Kemudian beliau menyebutkan bahwa memanah merupakan kekuatan. Kalimat terakhir ini diulang sebanyak tiga kali sebagai penegasan akan pentingnya memanah dalam jihad.
Sebagai bentuk kecintaan kita terhadap sunnah, kita perlu belajar memanah atau keterampilan yang serupa dengannya. Semangat meneladani sunnah ini tergambar jelas dalam pribadi Imam asy-Syafi'i rahimahullahu ta'ala.
Penulis Kitab al-Umm ini merupakan sosok yang sangat piawai memanah. Bahkan jika ada sepuluh bidikan, semuanya tepat sasaran. Tak ada yang meleset. Sampai-sampai beliau diperingatkan oleh tabib agar tidak terlalu sering keluar rumah untuk memanah. Sebab panas yang menyengat dan udara siang amat tak bagus untuk kondisi kesehatan paru-paru sang imam.
Sa'ad Bin Abi Waqqash, Pemanah Terhebat dalam Islam
Sa'ad bin Abi Waqash dikenal sebagai pemanah terhebat dalam sejarah Islam. Dalam berbagai peperangan melawan kaum kafir, beliau selalu tampil melesatkan anak panah di jalan Allah.
Sahabat Nabi yang satu inilah orang pertama kali melepaskan anak panahnya di jalan Allah. Bidikannya sangat tepat sasaran dengan izin Allah hingga ia terkenal sebagai pemanah yang ulung.
Untuk menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini, Sa'ad selalu mengikuti peperangan bersama Rasulullah. Selain itu, Saad adalah sosok yang pemberani dalam memimpin perang legendaris melawan tentara Persia Majusi.
Bahkan dalam beberapa peperangan, Sa'ad berhasil menaklukkan Persia dalam perang Qadissiyah. Dengan keahlian memanah, ia mampu menewaskan banyak musuh.
Setiap panahnya selalu tepat sasaran hingga membuat musuh tewas. Ia mengambil anak panahnya berulang kali dan melemparkannya beberapa kali, hingga panahnya mampu membunuh banyak musuh.
Sa'ad Bin Abi Waqash berkata: "Aku adalah orang ketiga yang paling dulu masuk Islam dan aku adalah orang yang pertama kali memanah musuh di jalan Allah. Ini adalah panah yang diberkahi Allah."
Baca Juga
(rhs)