Kisah Dua Orang Raja Melepas Tahta dan Menjadi Pembuat Batu Bata
loading...
A
A
A
Imam Ibnul Jauzi dalam buku "Uyun Al-Hikayat Min Qashash Ash-Shalihin wa Nawodir Az-Zahidin" mengangkat kisah tentang dua orang raja yang meninggalkan tahta dan hartanya untuk mengabdi dan bertobat kepada Allah SWT.
Kisah ini berdasar riwayat Abdurrahman bin Abdillah yang bersumber dari bapaknya, Abdullah bin Masud. Berikut kisahnya:
Dulu ada seorang raja dari umat sebelum kalian, di mana ketika dia sedang memikirkan kerajaannya, dia segera menyadari bahwa kerajaan itu akan terputus darinya dengan kematiannya.
Dia telah disibukkan oleh kekuasaannya dari menyembah Rabbnya. Maka, pada malam itu dia keluar dari istananya, dan berjalan terus hingga dia masuk dalam teritorial kerajaan lain.
Kemudian dia mendatangi pantai. Di sana dia membuat batu bata. Hasilnya dia gunakan untuk makan dan sisanya dia sedekahkan.
Dia terus seperti itu hingga akhirnya berita tentang dirinya sampai ke raja. Raja itu pun mengutus seseorang untuk mengundangnya datang menemuinya. Namun dia menolak untuk bertemu. Raja kembali mengutus seseorang, namun dia kembali menolaknya. Dia berkata, “Apa urusanku dengannya?”
Akhirnya raja datang ke tempatnya. Dan ketika orang itu melihat raja yang datang, dia pun segera berlari kencang menghindar darinya. Dan saat raja melihatnya, dia pun segera mengejar orang itu. Namun dia tidak sanggup mengejarnya. Akhirnya dia berteriak memanggilnya. “Hai hamba Allah, saya tidak ingin membuat suatu aniaya terhadapmu."
Mendengar itu dia berhenti lari, sehingga bisa terkejar oleh raja. Setelah itu raja bertanya kepadanya, “Siapakah engkau? Semoga Allah merahmatimu."
Dia menjawab, “Saya adalah Fulan bin fulan. Raja di kerajaan itu dan itu. Saya pernah memikirkan hakikat keadaanku, kemudian menyadari bahwa kekuasaan yang saya pegang akan hilang. Dan kekuasaan itu telah membuatku sibuk dari beribadah kepada Allah. Sehingga saya pun meninggalkan kekuasaanku. Dan saya datang ke tempat ini untuk menyembah Rabbku.”
Raja berkata, “Engkau tidak lebih butuh dibanding diriku, dalam masalah ini”
Maka dia pun turun dari kendaraannya, dan membiarkan hewan kendaraannya untuk pergi. Selanjutnya dia mengikuti orang itu. Sehingga keduanya bersama-sama menyembah Allah SWT.
Keduanya kemudian berdoa kepada Allah agar dimatikan secara bersamaan. Dan Allah pun mengabulkan doa keduanya, sehingga keduanya mati bersamaan.
Abdullah berkata, “Jika engkau berada di daerah Ramilah Mesir, saya akan tunjukkan kepada kalian kubur keduanya, sesesuai dengan penjelasan yang ditunjukkan oleh Rasulullah."
Kisah ini berdasar riwayat Abdurrahman bin Abdillah yang bersumber dari bapaknya, Abdullah bin Masud. Berikut kisahnya:
Dulu ada seorang raja dari umat sebelum kalian, di mana ketika dia sedang memikirkan kerajaannya, dia segera menyadari bahwa kerajaan itu akan terputus darinya dengan kematiannya.
Dia telah disibukkan oleh kekuasaannya dari menyembah Rabbnya. Maka, pada malam itu dia keluar dari istananya, dan berjalan terus hingga dia masuk dalam teritorial kerajaan lain.
Kemudian dia mendatangi pantai. Di sana dia membuat batu bata. Hasilnya dia gunakan untuk makan dan sisanya dia sedekahkan.
Dia terus seperti itu hingga akhirnya berita tentang dirinya sampai ke raja. Raja itu pun mengutus seseorang untuk mengundangnya datang menemuinya. Namun dia menolak untuk bertemu. Raja kembali mengutus seseorang, namun dia kembali menolaknya. Dia berkata, “Apa urusanku dengannya?”
Akhirnya raja datang ke tempatnya. Dan ketika orang itu melihat raja yang datang, dia pun segera berlari kencang menghindar darinya. Dan saat raja melihatnya, dia pun segera mengejar orang itu. Namun dia tidak sanggup mengejarnya. Akhirnya dia berteriak memanggilnya. “Hai hamba Allah, saya tidak ingin membuat suatu aniaya terhadapmu."
Mendengar itu dia berhenti lari, sehingga bisa terkejar oleh raja. Setelah itu raja bertanya kepadanya, “Siapakah engkau? Semoga Allah merahmatimu."
Dia menjawab, “Saya adalah Fulan bin fulan. Raja di kerajaan itu dan itu. Saya pernah memikirkan hakikat keadaanku, kemudian menyadari bahwa kekuasaan yang saya pegang akan hilang. Dan kekuasaan itu telah membuatku sibuk dari beribadah kepada Allah. Sehingga saya pun meninggalkan kekuasaanku. Dan saya datang ke tempat ini untuk menyembah Rabbku.”
Raja berkata, “Engkau tidak lebih butuh dibanding diriku, dalam masalah ini”
Maka dia pun turun dari kendaraannya, dan membiarkan hewan kendaraannya untuk pergi. Selanjutnya dia mengikuti orang itu. Sehingga keduanya bersama-sama menyembah Allah SWT.
Keduanya kemudian berdoa kepada Allah agar dimatikan secara bersamaan. Dan Allah pun mengabulkan doa keduanya, sehingga keduanya mati bersamaan.
Abdullah berkata, “Jika engkau berada di daerah Ramilah Mesir, saya akan tunjukkan kepada kalian kubur keduanya, sesesuai dengan penjelasan yang ditunjukkan oleh Rasulullah."
(mhy)