Tafsir Al-Fatihah Ayat 7: Golongan Orang yang Diberi Nikmat dan Dimurkai
loading...
A
A
A
Surat Al-Fatihah menjadi istimewa karena pembuka kitab suci Al-Qur'an dan diujuluki juga Ummul Qur'an (induknya Al-Qur'an). Inilah surat yang wajib dibaca setiap sholat.
Secara bahasa, Al-Fatiḥah artinya pembuka. Surat ini diturunkan di Makkah atau disebut Surat Makkiyah. Al-Fatihah merupakan surah terbaik dari 114 surah dalam Al-Qur'an. Surat Al-Fatihah memiliki 139 huruf dan 25 kata.
Berikut tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 7 yang menjadi ayat penutup dari surat ini.
Siraathal-ladziina an'amta 'alaihim ghairil-maghduubi 'alaihim wa ladh-dhaaalliin.
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS Al-Fatihah: 7)
Berikut Penjelasannya:
Dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan, makna "jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya" yaitu berupa keimanan, hidayah, dan ridha-Mu. Mereka itu seperti dijelaskan dalam Surat An-Nisa' Ayat 69.
1. Para Nabi dan Rasul
Yaitu orang-orang dipilih Allah untuk memperoleh bimbingan sekaligus ditugasi untuk menuntun manusia menuju kebenaran Ilahi.
2. Siddiqin
Yaitu orang-orang yang selalu benar dan jujur, tidak ternodai oleh kebatilan, tidak pula mengambil sikap yang bertentangan dengan kebenaran
3. Syuhada'
Yaitu mereka yang bersaksi atas kebenaran dan kebajikan, melalui ucapan dan tindakan mereka, walau harus mengorbankan nyawa sekalipun, atau mereka yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya oleh Allah, para Malaikat, dan lingkungan mereka
4. Shalihin
Yaitu orang-orang saleh yang tangguh dalam kebajikan dan selalu berusaha mewujudkannya.
Orang yang Dimurkai
Adapun makna "bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat" yaitu golongan orang-orang yang jauh dari Hidayah Allah.
Mereka yang dimurkai adalah sebagian kelompok Yahudi dan yang mengikuti jalan mereka. Sedangkan mereka yang sesat dari jalan kebenaran dan kebaikan adalah sebagian Nasrani dan yang sejalan dengan mereka. Mereka inilah golongan orang enggan beriman dan mengikuti petunjuk-Allah.
Melalui ayat ini Allah mengajari hamba-Nya untuk memohon kepada-Nya agar terjauh dari kemurkaan-Nya dan terhindar dari kesesatan. Di dalamnya tersimpul perintah agar manusia mengambil pelajaran dari sejarah bangsa-bangsa yang terdahulu.
Wallahu A'lam
Secara bahasa, Al-Fatiḥah artinya pembuka. Surat ini diturunkan di Makkah atau disebut Surat Makkiyah. Al-Fatihah merupakan surah terbaik dari 114 surah dalam Al-Qur'an. Surat Al-Fatihah memiliki 139 huruf dan 25 kata.
Berikut tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 7 yang menjadi ayat penutup dari surat ini.
صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ
Siraathal-ladziina an'amta 'alaihim ghairil-maghduubi 'alaihim wa ladh-dhaaalliin.
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." (QS Al-Fatihah: 7)
Berikut Penjelasannya:
Dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan, makna "jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya" yaitu berupa keimanan, hidayah, dan ridha-Mu. Mereka itu seperti dijelaskan dalam Surat An-Nisa' Ayat 69.
1. Para Nabi dan Rasul
Yaitu orang-orang dipilih Allah untuk memperoleh bimbingan sekaligus ditugasi untuk menuntun manusia menuju kebenaran Ilahi.
2. Siddiqin
Yaitu orang-orang yang selalu benar dan jujur, tidak ternodai oleh kebatilan, tidak pula mengambil sikap yang bertentangan dengan kebenaran
3. Syuhada'
Yaitu mereka yang bersaksi atas kebenaran dan kebajikan, melalui ucapan dan tindakan mereka, walau harus mengorbankan nyawa sekalipun, atau mereka yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya oleh Allah, para Malaikat, dan lingkungan mereka
4. Shalihin
Yaitu orang-orang saleh yang tangguh dalam kebajikan dan selalu berusaha mewujudkannya.
Orang yang Dimurkai
Adapun makna "bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat" yaitu golongan orang-orang yang jauh dari Hidayah Allah.
Mereka yang dimurkai adalah sebagian kelompok Yahudi dan yang mengikuti jalan mereka. Sedangkan mereka yang sesat dari jalan kebenaran dan kebaikan adalah sebagian Nasrani dan yang sejalan dengan mereka. Mereka inilah golongan orang enggan beriman dan mengikuti petunjuk-Allah.
Melalui ayat ini Allah mengajari hamba-Nya untuk memohon kepada-Nya agar terjauh dari kemurkaan-Nya dan terhindar dari kesesatan. Di dalamnya tersimpul perintah agar manusia mengambil pelajaran dari sejarah bangsa-bangsa yang terdahulu.
Wallahu A'lam
(rhs)