Abu Nawas Dianggap Gila karena Mencari Neraka di Siang Hari
loading...
A
A
A
“Wahai kalian yang mengaku waras,” teriak Abu Nawas kepada orang-orang di depannya, “Apakah kalian selama ini menganggap orang lain yang berbeda pikiran dan berbeda pilihan dengan kalian adalah munafik?”
“Benaaaaar..!”
“Apakah kalian juga yang menyatakan para munafik itu sesat?”
“Betuuuuuul. Dasar sesat!”
“Jika mereka munafik dan sesat, apa konsekuensinya?”
“Hai Abu Nuwas, kamu gila ya? Orang munafik pasti masuk neraka! Dasar munafik, kamu!”
“Baik, jika saya munafik, sesat, dan masuk neraka, di mana neraka yang kalian maksud? Punya siapa neraka itu?” jawab Abu Nawas dengan tenang, sambil kali ini lampu di tangannya diangkat tinggi-tinggi seolah dia mencari sesuatu.
Kali ini orang-orang di depan Khalifah Harun mulai tak sabar. Mereka merasa diledek dengan mimik Abu Nuwas dan lampu di tangannya.
“Hai Abu Nawas, tentu saja neraka ada di akhirat dan itu milik Allah. Kenapa kamu tanya?”
“Paduka, mohon maaf,” kata Abu Nawas kepada Khalifah Harun. “Tolong sampaikan pada mereka, jika neraka ada di akhirat dan yang punya neraka itu adalah Allah, kenapa mereka di dunia ini gemar sekali menentukan orang lain masuk neraka? Apakah mereka asisten Allah yang tahu bocoran catatan Allah? Atau jangan-jangan merekalah yang gila?”
Khalifah Harun Al-Rasyid tercengan lalu tertawa. Abu Nawas memang jenaka.
Dinukil dari Sukma Hadi Wiyanto dalam bukunya berjudul "Kisah Lucu Kecerdasan Abu Nawas".
“Benaaaaar..!”
“Apakah kalian juga yang menyatakan para munafik itu sesat?”
“Betuuuuuul. Dasar sesat!”
“Jika mereka munafik dan sesat, apa konsekuensinya?”
“Hai Abu Nuwas, kamu gila ya? Orang munafik pasti masuk neraka! Dasar munafik, kamu!”
“Baik, jika saya munafik, sesat, dan masuk neraka, di mana neraka yang kalian maksud? Punya siapa neraka itu?” jawab Abu Nawas dengan tenang, sambil kali ini lampu di tangannya diangkat tinggi-tinggi seolah dia mencari sesuatu.
Kali ini orang-orang di depan Khalifah Harun mulai tak sabar. Mereka merasa diledek dengan mimik Abu Nuwas dan lampu di tangannya.
“Hai Abu Nawas, tentu saja neraka ada di akhirat dan itu milik Allah. Kenapa kamu tanya?”
“Paduka, mohon maaf,” kata Abu Nawas kepada Khalifah Harun. “Tolong sampaikan pada mereka, jika neraka ada di akhirat dan yang punya neraka itu adalah Allah, kenapa mereka di dunia ini gemar sekali menentukan orang lain masuk neraka? Apakah mereka asisten Allah yang tahu bocoran catatan Allah? Atau jangan-jangan merekalah yang gila?”
Khalifah Harun Al-Rasyid tercengan lalu tertawa. Abu Nawas memang jenaka.
Dinukil dari Sukma Hadi Wiyanto dalam bukunya berjudul "Kisah Lucu Kecerdasan Abu Nawas".
(mhy)