Ditanya Baginda, Abu Nawas Malah Ngajak Pejabat Istana di Kandang Gajah
loading...
A
A
A
Selanjutnya, pejabat ketiga memegang kakinya sehingga ia berkesimpulan bahwa gajah itu adalah binatang seperti pilar. Akhirnya pejabat keempat menyentuh punggungnya sehingga ia yakin bahwa ia adalah semacam singgasana.
Selanjutnya, Abu Nawas mengajak para pejabat itu kembali menghadap Baginda. "Coba jelaskan seperti apa gajah itu kepada Baginda," pinta Abu Nawas.
Tidak seorang pun bisa menggambarkan gajah dengan sempurna. Lantaran menyentuh sebagian makhluk itu, maka setiap orang hanya mengacu pada apa yang telah diketahuinya.
"Begitulah, Baginda ..." ujar Abu Nawas tersenyum. "Mereka tidak mengenal gajah dengan benar karena mereka dalam kegelapan dan terburu-buru mengambil kesimpulan."
Baginda mengangguk-angguk. "Ternyata memang butuh waktu dan pikiran yang bening, tanpa sikap iri, untuk mengenal dirimu," ujar Baginda puas. Acara ngopi sore pun berakhir dengan kepuasan di wajah Baginda. "Abu Nawas benar-benar pintar," gumam Baginda penuh kekaguman, begitu Abu Nawas meninggalkan istana.
Selanjutnya, Abu Nawas mengajak para pejabat itu kembali menghadap Baginda. "Coba jelaskan seperti apa gajah itu kepada Baginda," pinta Abu Nawas.
Tidak seorang pun bisa menggambarkan gajah dengan sempurna. Lantaran menyentuh sebagian makhluk itu, maka setiap orang hanya mengacu pada apa yang telah diketahuinya.
"Begitulah, Baginda ..." ujar Abu Nawas tersenyum. "Mereka tidak mengenal gajah dengan benar karena mereka dalam kegelapan dan terburu-buru mengambil kesimpulan."
Baginda mengangguk-angguk. "Ternyata memang butuh waktu dan pikiran yang bening, tanpa sikap iri, untuk mengenal dirimu," ujar Baginda puas. Acara ngopi sore pun berakhir dengan kepuasan di wajah Baginda. "Abu Nawas benar-benar pintar," gumam Baginda penuh kekaguman, begitu Abu Nawas meninggalkan istana.
(mhy)