Inilah Orang Mukmin yang Paling Disukai Allah

Kamis, 10 Februari 2022 - 05:10 WIB
loading...
Inilah Orang Mukmin yang Paling Disukai Allah
Ciri orang mukmin yang paling disukai Allah diceritakan dalam Kitab Al-Usfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury. Foto ilustrasi/dok SINDOnews
A A A
Orang mukmin yang disukai Allah bukanlah orang yang kuat atau punya harta banyak. Bukan pula orang yang punya kedudukan tinggi. Semua tidak bernilai di sisi Allah kecuali yang punya rasa takut dan hati yang terikat kepada Allah 'Azza wa Jalla.

Inilah orang mukmin yang paling disukai Allah. Diriwayatkan dari as-Shomad dari Mughoffal bahwa ia berkata, "Saya telah mendengar kalau Wahab bin Munabbah radhiyallahu 'anhu berkata, "Aku telah membaca 30 sajak di akhir Kitab Zabur Nabi Dawud, Allah berfirman: "Hai Dawud! Apakah kamu tahu orang mukmin manakah yang lebih Aku sukai untuk Aku panjangkan usianya?"

Nabi Dawud menjawab: "Tidak, (Hamba-Mu) tidak tahu." Allah menjelaskan: "Yaitu orang mukmin yang ketika mengucapkan kalimat لا إله إلا االله (La ilaaha illallaah), maka kulitnya mengerut dan tulang-tulangnya bergetar. Ketika demikian, Aku tidak suka ia mati sebagaimana orang tua tidak suka anaknya mati.



Akan tetapi, kematian sudah pasti akan menemuinya. Aku ingin membahagiakannya di sebuah desa selain desa (dunia) ini karena kenikmatan dunia adalah cobaan. Kemudahan di dunia adalah suatu beban. Di dunia terdapat musuh yang mendekatkan kalian pada kerusakan yang tidak mengalir sebagaimana darah mengalir.

Karena sifat dunia yang seperti ini, maka Aku mempercepat para kekasih-Ku menuju Surga (dengan mati di usia pendek). Andai sifat dunia tidak seperti itu niscaya Adam dan anak cucunya akan panjang umur sampai ditiup sangkakala tanda datangnya Hari Kiamat.

Dengan sanad seperti di atas, terdapat sebuah riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa ia berkata: " Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa membaca لا إله إلا االله (La ilaaha illallaah) dan ia memanjangkan bacaannya maka 4.000 dosa besarnya telah sirna." Hadis ini diriwayatkan oleh Sayyidina Ali radhiyallahu 'anhu.

Rasa Takut kepada Allah
Dalam Majlis Tafsir Al-Qur'an yang diasuh Syekh Imam az-Zahid Ya'qub al-Kisai disebutkan sebuah riwayat bahwa Hazim bin Walid radhiyallahu 'anhu jatuh sakit. Kemudian ia dibawa ke seorang dokter. Kemduia dokter memeriksa denyut jantungnya.

Setelah diperiksa, si dokter berkata kepada orang-orang yang mengantarnya: "Tidak ada penyakit yang diderita oleh Hazim bin Walid. Tetapi coba kalian bertanya kepadanya, karena seseorang akan lebih tahu tentang keadaan dirinya sendiri".

Kemudian orang-orang bertanya kepada Hazim bin Walid. "Sebenarnya penyakit apa yang Anda derita?".

"Aku tidak menderita suatu penyakit. Penyakitku adalah rasa takut kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Pemberi. Begitu juga aku takut dengan dilaporkan dan dihitungnya amal-amal dan takut dengan hilangnya keimanan sehingga aku menjadi orang yang berhak menerima balasan siksa."

Subhanallah, dahsyatnya rasa takut Hazim bin Walid radhiyallahu 'anhu kepada Allah. Beliau khawatir dengan amalannya dan keimanannya hilang. Beruntunglah orang yang keluar dari dunia dengan membawa keimanan dan tempat kembalinya adalah surga.

Sumber:
Kitab Al-Mawa'izh Al-'Usfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2321 seconds (0.1#10.140)