Kapan Peristiwa Isra dan Mikraj? Begini Urutannya Berdasarkan Hadits Nabi SAW
loading...
A
A
A
Dia menjawab: "Dia telah diutus kepada-Nya."
Maka kami dibukakan pintu, lalu aku bertemu dengan Ibrahim as, yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur, di mana tempat itu setiap harinya dimasuki oleh 70.000 Malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.
Kemudian Buraq tersebut pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha yang (lebar) dedaunnya seperti telinga gajah dan (besar) buah-buahnya seperti tempayan besar.
Tatkala perintah Allah memenuhi Sidratul Muntaha, maka Sidratul Muntaha berubah dan tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Maka, Allah SWT memberiku wahyu dan mewajibkan kepadaku sholat lima puluh kali dalam sehari semalam.
Kemudian aku turun dan bertemu Musa as, lalu ia bertanya: "Apa yang diwajibkan Rabb-mu terhadap ummatmu?"
Aku menjawab: "Sholat lima puluh kali."
Dia berkata: "Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji bani Israil dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka."
“Aku akan kembali kepada Rabb-ku.”
Lalu aku memohon: “Ya Rabb, berilah keringanan kepada ummatku.” Maka aku diberi keringanan lima sholat. Lalu aku kembali kepada Musa askemudian aku berkata padanya: “Allah telah memberiku keringanan (dengan hanya) lima kali.”
Musa mengatakan: “Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabb-mu dan minta-lah keringanan.”
Aku terus bolak-balik antara Rabb-ku dengan Musa as sehingga Rabb-ku mengatakan:
يَا مُحَمَّدُ، إِنَّهُنَّ خَمْسُ صَلَوَاتٍ كُلَّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، لِكُلِّ صَلاَةٍ عَشْرٌ فَذَلِكَ خَمْسُوْنَ صَلاَةً، وَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً، فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا لَمْ تُكْتَبْ شَيْئًا، فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ سَيِّئَةً وَاحِدَةً.
‘Wahai Muhammad, sesungguhnya kewajiban sholat itu lima kali dalam sehari semalam, setiap sholat mendapat pahala sepuluh kali lipat, maka lima kali sholat sama dengan lima puluh kali sholat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan, lalu ia tidak melaksanakannya, maka dicatat untuknya satu kebaikan, dan jika ia melaksanakannya, maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa berniat melakukan satu kejelekan namun ia tidak melaksanakannya, maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali, dan jika ia melakukannya maka hanya dicatat sebagai satu kejelekan.’”
Kemudian aku turun hingga bertemu Musa as, lalu aku beritahukan kepadanya, maka ia mengatakan: "Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan lagi."
Lalu aku menjawab: "Aku telah berulang kali kembali kepada Rabb-ku hingga aku merasa malu kepada-Nya."
Imam Ibnul Qayyim dalam "Ijmaa’ul Juyusy al-Islaamiyyah ‘alaa Ghazwil Mu’aththilah wal Jahmiyyah" mengatakan hadits-hadits tentang mikraj Nabi SAW ke langit adalah mutawatir.
Maka kami dibukakan pintu, lalu aku bertemu dengan Ibrahim as, yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur, di mana tempat itu setiap harinya dimasuki oleh 70.000 Malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.
Kemudian Buraq tersebut pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha yang (lebar) dedaunnya seperti telinga gajah dan (besar) buah-buahnya seperti tempayan besar.
Tatkala perintah Allah memenuhi Sidratul Muntaha, maka Sidratul Muntaha berubah dan tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Maka, Allah SWT memberiku wahyu dan mewajibkan kepadaku sholat lima puluh kali dalam sehari semalam.
Kemudian aku turun dan bertemu Musa as, lalu ia bertanya: "Apa yang diwajibkan Rabb-mu terhadap ummatmu?"
Aku menjawab: "Sholat lima puluh kali."
Dia berkata: "Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji bani Israil dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka."
“Aku akan kembali kepada Rabb-ku.”
Lalu aku memohon: “Ya Rabb, berilah keringanan kepada ummatku.” Maka aku diberi keringanan lima sholat. Lalu aku kembali kepada Musa askemudian aku berkata padanya: “Allah telah memberiku keringanan (dengan hanya) lima kali.”
Musa mengatakan: “Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabb-mu dan minta-lah keringanan.”
Aku terus bolak-balik antara Rabb-ku dengan Musa as sehingga Rabb-ku mengatakan:
يَا مُحَمَّدُ، إِنَّهُنَّ خَمْسُ صَلَوَاتٍ كُلَّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، لِكُلِّ صَلاَةٍ عَشْرٌ فَذَلِكَ خَمْسُوْنَ صَلاَةً، وَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً، فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا لَمْ تُكْتَبْ شَيْئًا، فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ سَيِّئَةً وَاحِدَةً.
‘Wahai Muhammad, sesungguhnya kewajiban sholat itu lima kali dalam sehari semalam, setiap sholat mendapat pahala sepuluh kali lipat, maka lima kali sholat sama dengan lima puluh kali sholat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan, lalu ia tidak melaksanakannya, maka dicatat untuknya satu kebaikan, dan jika ia melaksanakannya, maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa berniat melakukan satu kejelekan namun ia tidak melaksanakannya, maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali, dan jika ia melakukannya maka hanya dicatat sebagai satu kejelekan.’”
Kemudian aku turun hingga bertemu Musa as, lalu aku beritahukan kepadanya, maka ia mengatakan: "Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan lagi."
Lalu aku menjawab: "Aku telah berulang kali kembali kepada Rabb-ku hingga aku merasa malu kepada-Nya."
Imam Ibnul Qayyim dalam "Ijmaa’ul Juyusy al-Islaamiyyah ‘alaa Ghazwil Mu’aththilah wal Jahmiyyah" mengatakan hadits-hadits tentang mikraj Nabi SAW ke langit adalah mutawatir.
(mhy)