Ini Lokasi Kaum Nabi Musa yang Dikutuk Menjadi Kera
loading...
A
A
A
Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, "Mengapa kalian menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?”
Mereka menjawab, "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhan kalian dan supaya mereka bertakwa.”
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya. Kami katakan kepadanya, "Jadilah kalian kera yang hina." ( QS al-A'raaf : 164-166)
Tiga Kelompok
Menurut pendapat sejumlah ulama dan ahli tafsir, kaum Yahudi ini terbagi tiga kelompok. Pertama, mereka yang melanggar dan menghalalkan penangkapan ikan pada hari Sabtu. Kedua, mereka yang melarang perbuatan tersebut dan meninggalkan mereka.
Ketiga, mereka yang diam saja, tidak melakukannya, dan tidak pula melarang perbuatan teman-temannya. Namun, mereka hanya berkata pada kelompok yang melarang, ''Mengapa kalian menasihati kaum yang akan dibinasakan atau disiksa Allah dengan azab yang pedih.'' [ Al-A'raaf :164]
Itulah balasan bagi orang-orang yang senantiasa melanggar perintah Allah dan senantiasa berlaku fasik.
''Katakanlah: 'Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?' Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.'' [ QS Al-Maidah : 60]
Para ahli tafsir berbeda pendapat dalam menafsirkan surah Al-A'raaf ayat 166 tersebut, khususnya berkaitan dengan dijadikannya kaum Bani Israil itu menjadi kera.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, ia sepakat dengan orang yang mengatakan bahwa kelompok ketiga juga termasuk orang yang binasa, seperti halnya kelompok pertama, karena mereka berhak mendapatkannya akibat mereka diam dan tidak memberi nasihat. Boleh jadi diamnya mereka itu menyebabkan kelompok pertama terus bercokol dalam kezalimannya. Karena orang yang tidak melarang dari perbuatan mungkar, baginya azab di sisi Allah.
Allah berfirman,
Mereka menjawab, "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhan kalian dan supaya mereka bertakwa.”
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya. Kami katakan kepadanya, "Jadilah kalian kera yang hina." ( QS al-A'raaf : 164-166)
Tiga Kelompok
Menurut pendapat sejumlah ulama dan ahli tafsir, kaum Yahudi ini terbagi tiga kelompok. Pertama, mereka yang melanggar dan menghalalkan penangkapan ikan pada hari Sabtu. Kedua, mereka yang melarang perbuatan tersebut dan meninggalkan mereka.
Ketiga, mereka yang diam saja, tidak melakukannya, dan tidak pula melarang perbuatan teman-temannya. Namun, mereka hanya berkata pada kelompok yang melarang, ''Mengapa kalian menasihati kaum yang akan dibinasakan atau disiksa Allah dengan azab yang pedih.'' [ Al-A'raaf :164]
Itulah balasan bagi orang-orang yang senantiasa melanggar perintah Allah dan senantiasa berlaku fasik.
قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَٰلِكَ مَثُوبَةً عِندَ ٱللَّهِ ۚ مَن لَّعَنَهُ ٱللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ ٱلْقِرَدَةَ وَٱلْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ ٱلطَّٰغُوتَ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضَلُّ عَن سَوَآءِ ٱلسَّبِيلِ
''Katakanlah: 'Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?' Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.'' [ QS Al-Maidah : 60]
Para ahli tafsir berbeda pendapat dalam menafsirkan surah Al-A'raaf ayat 166 tersebut, khususnya berkaitan dengan dijadikannya kaum Bani Israil itu menjadi kera.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, ia sepakat dengan orang yang mengatakan bahwa kelompok ketiga juga termasuk orang yang binasa, seperti halnya kelompok pertama, karena mereka berhak mendapatkannya akibat mereka diam dan tidak memberi nasihat. Boleh jadi diamnya mereka itu menyebabkan kelompok pertama terus bercokol dalam kezalimannya. Karena orang yang tidak melarang dari perbuatan mungkar, baginya azab di sisi Allah.
Allah berfirman,
لُعِنَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا مِنۡۢ بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيۡسَى ابۡنِ مَرۡيَمَ ؕ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوۡا يَعۡتَدُوۡنَ{arabClose}
Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. ( QS Al-Maidah : 78)
Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat. ( QS Al-Maidah : 79)
Berbeda dengan Ibnu Katsir, Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilal Al-Qur'an menjelaskan, kendati kelompok ketiga tidak disebutkan dalam nas Al-Qur'an, mungkin karena memandang rendah urusan mereka meskipun tidak ditimpa azab. Karena, mereka tidak mau melakukan pencegahan secara aktif, tetapi hanya mengingkarinya secara pasif (membenci kemungkaran, tetapi tidak mencegahnya). Karena itu, mereka pantas diabaikan meskipun tidak terkena azab.
Tipu Muslihat
Kisah lain datang dari Ibnu Abbas. Ceritanya, ketika ‘Ikrimah menemui Ibnu ‘Abbas, dia melihat Ibnu ‘Abbas sedang menangis. Lalu dia bertanya apa yang menyebabkannya menangis. Ibnu ‘Abbas menunjukkan ayat-ayat ini kepadanya seraya berkata: “Tahukah engkau negeri Aylah?”
“Ya,” kata ‘Ikrimah.
Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. ( QS Al-Maidah : 78)
كَانُوۡا لَا يَتَـنَاهَوۡنَ عَنۡ مُّنۡكَرٍ فَعَلُوۡهُ ؕ لَبِئۡسَ مَا كَانُوۡا يَفۡعَلُوۡنَ
Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat. ( QS Al-Maidah : 79)
Berbeda dengan Ibnu Katsir, Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilal Al-Qur'an menjelaskan, kendati kelompok ketiga tidak disebutkan dalam nas Al-Qur'an, mungkin karena memandang rendah urusan mereka meskipun tidak ditimpa azab. Karena, mereka tidak mau melakukan pencegahan secara aktif, tetapi hanya mengingkarinya secara pasif (membenci kemungkaran, tetapi tidak mencegahnya). Karena itu, mereka pantas diabaikan meskipun tidak terkena azab.
Tipu Muslihat
Kisah lain datang dari Ibnu Abbas. Ceritanya, ketika ‘Ikrimah menemui Ibnu ‘Abbas, dia melihat Ibnu ‘Abbas sedang menangis. Lalu dia bertanya apa yang menyebabkannya menangis. Ibnu ‘Abbas menunjukkan ayat-ayat ini kepadanya seraya berkata: “Tahukah engkau negeri Aylah?”
“Ya,” kata ‘Ikrimah.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Artikel Terkait
Rekomendasi
Artikel Terkini
More Content
Terpopuler
Terpopuler