Inilah Kenikmatan Penyebab Penyakit Sombong Menurut Imam Al Ghazali

Selasa, 08 Maret 2022 - 19:12 WIB
loading...
Inilah Kenikmatan Penyebab Penyakit Sombong Menurut Imam Al Ghazali
Ada banyak penyebab penyakit sombong, salah satunya karena adanya kenikmatan-kenikmatan. Kenapa kenikmatan? Karena kenikmatan yang dirasakan oleh seseorang itu justru merusak hatinya. Foto ilustrasi/istimewa
A A A
Ada banyak penyebab penyakit sombong , salah satunya karena adanya kenikmatan-kenikmatan. Kenapa kenikmatan? Karena kenikmatan yang dirasakan oleh seseorang itu justru merusak hatinya. Menurut Imam Al Ghazali, berbagai kenikmatan yang menjadikan kesombongan itu muncul, antara lain karena kenikmatan harta, fisik, ilmu pengetahuan, keturunan, bahkan ibadah.
Berikut penjelasannya menurut Iman Al-Ghazali:

1. Ilmu pengetahuan

Biasanya orang yang berilmu tinggi atau berpendidikan tinggi merasa dirinya orang yang paling pandai bila dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu atau berpendidikan



2. Amal ibadah

Amal ibadah yang tidak jelas dapat menyebabkan sifat takabbur apalagi bila mendapat perhatian dari orang lain karena ibadah yang dilakukannya, selain menjadi sombong namun juga mampu mengurangi keikhlasannya dalam mejalankan amal ibadahnya.

3.Kedudukan atau pangkat

Misalnya kebangsawanan. Nikmat sebagai seorang bangsawan cukup banyak yang akhirnya menyebabkan takabbur karena menganggap dirinya lebih tinggi derajadnya daripada kelompok atau kasta lain. Memandang rendah oleh orang yang dianggapnya hanyalah rakyat biasa, akhiranya membuat dirinya sombong.

4. Kecantikan dan ketampanan fisik

Fisik yang menawan menjadikan orang merendahkan orang lain yang tidak lebih cantik dan tampan dari dirinya. Bukan malah mensyukuri namun malah menjadi tinggi hati dan sombong karena mampu menjadi pusat perhatian

5. Harta dan kekayaan

Memiliki harta berlebih, tidak menjadikan semua orang untuk mau bersedekah melalui jalan-Nya. Dengan kekayaan dan hartanya, justu malah mampu menjadikan seseorang untuk meremehkan orang miskin.

6. Kekuatan dan kekuasaan

Berkah kekuasaan yang dimikinya, bukan dipakai untuk membantu orang yang benar dan membutuhkannya, namun dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimilikinya ia malah berbuat sewenang-wenang terhadap orang lain tanpa melihat statusnya

7. Banyak pengikut

Adanya teman sejati, karib kerabat yang mempunyai kedudukan dan pejabat-pejabat tinggi, akhirnya membuatnya sombong.



Dan di antara bahaya akibat memiliki sifat sombong ialah:

1. Mampu menghancurkan amal saleh
Seseorang yang memiliki sifat sombong, tidak akan pernah memiliki sifat ikhlas yang merupakan dasar daripada setiap perbuatan maupun ibadah yang kita kerjakan. Oleh karena kesombongan itu dapat membinasakan amal ibadah, artinya sia-sialah semua perbuatan yang ia lakukan. “Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir, mengikuti hawa nafsu dan membanggakan diri.” (HR. Thabrani)

2. Memperturutkan hawa nafsu

Ketika seseorang sudah memiki rasa sombong, maka orang tersebut akan selalu bertindak sesuai hawa nafsunya tanpa memikirkan sekitar dan akibat yang akan terjadi setelahnya. Sikap seperti ini berakibat akan rasa tinggi hati dan selalu merasa lapar untuk berbuat sesuatu yang mampu membuat dirinya puas dan bangga.

Dalam keadaan seperti itu, mereka akan cenderung berbuat serakah dan mudah dihasut oleh setan dan iblis sehingga yang mereka lakukan tak lain hanyalah maksiat semata. Kesombongan hanya akan membawa kita pada kehancuran. Kita harus belajar dari kisah iblis yang terusir dari surga karena sikap sombongnya yang merasa lebih hebat dari Nabi Adam.

Allah berfirman,

قَالَ فَٱهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَٱخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ ٱلصَّٰغِرِينَ


“Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” (QS Al-A’raf: 13).

Seorang mukmin sudah seharusnya membenamkan sifat sombong dan angkuh. Kita harus merendahkan hati agar tak dibenci Allah. Orang mukmin adalah mereka yang selalu rendah hati dan menghargai manusia lainnya.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2331 seconds (0.1#10.140)