Ibadah Puasa Merupakan Perisai dari 3 Perkara yang Mengerikan
loading...
A
A
A
Artinya: “Sesungguhnya puasa adalah perisai dari api neraka, dan perisai dari musibah dan bencana zaman”.
As-Suyuthi berkata: “Diriwayatkan oleh Ibnu Najjar” dan menandainya sebagai hadis Dhoif. (lihat: Faidh Al-Qadir: 5059 dan At-Tanwir Syarh Al-Jami’ Ash-Shaghir: 5042).
Walaupun hadis ini dhoif, bahkan munkar, namun makna dan kandungannya benar, sebab semua jenis ibadah bisa membentengi seseorang dari berbagai bencana dan musibah.
Allah ta’ala berfirman:
Artinya: Dan musibah apa pun yang menimpa kalian adalah karena perbuatan-perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahanmu). (QS Asy Syura; 30).
Ayat ini mengisyaratkan bahwa penyebab turunnya bencana adalah dosa dan maksiat, juga mengindikasikan bahwa ibadah dan kebaikan pasti akan menolak bala dan berbagai bencana dan musibah.
Mengenai keutamaan puasa sebagai perisai ini, merupakan sebuah keutamaan yang agung dan besar bagi setiap orang yang berpuasa, oleh sebab itu tidak heran bila Al-‘Allaamah Ash-Shan’ani rahimahullah menukil dari Imam Ibnu Abdil-Barr rahimahullah bahwa beliau berkata: “Cukuplah ini (puasa adalah perisai) sebagai karunia dan keutamaan bagi orang yang berpuasa, selama ia tidak mencoreng puasanya (mengurangi pahalanya) dengan ghibah dan dusta”. (At-Tanwir Syarh Al-Jami’ Ash-Shaghir 7/89).
Wallahu A'lam
As-Suyuthi berkata: “Diriwayatkan oleh Ibnu Najjar” dan menandainya sebagai hadis Dhoif. (lihat: Faidh Al-Qadir: 5059 dan At-Tanwir Syarh Al-Jami’ Ash-Shaghir: 5042).
Walaupun hadis ini dhoif, bahkan munkar, namun makna dan kandungannya benar, sebab semua jenis ibadah bisa membentengi seseorang dari berbagai bencana dan musibah.
Allah ta’ala berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْ عَنْ كَثِيْرٍ
Artinya: Dan musibah apa pun yang menimpa kalian adalah karena perbuatan-perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahanmu). (QS Asy Syura; 30).
Ayat ini mengisyaratkan bahwa penyebab turunnya bencana adalah dosa dan maksiat, juga mengindikasikan bahwa ibadah dan kebaikan pasti akan menolak bala dan berbagai bencana dan musibah.
Mengenai keutamaan puasa sebagai perisai ini, merupakan sebuah keutamaan yang agung dan besar bagi setiap orang yang berpuasa, oleh sebab itu tidak heran bila Al-‘Allaamah Ash-Shan’ani rahimahullah menukil dari Imam Ibnu Abdil-Barr rahimahullah bahwa beliau berkata: “Cukuplah ini (puasa adalah perisai) sebagai karunia dan keutamaan bagi orang yang berpuasa, selama ia tidak mencoreng puasanya (mengurangi pahalanya) dengan ghibah dan dusta”. (At-Tanwir Syarh Al-Jami’ Ash-Shaghir 7/89).
Wallahu A'lam
(wid)