Rasulullah Saksikan Protes Nabi Musa kepada Nabi Adam

Sabtu, 20 Juni 2020 - 05:00 WIB
loading...
Rasulullah Saksikan Protes Nabi Musa kepada Nabi Adam
Nabi Musa menyalahkan Nabi Adam, sebab gara-gara dosanya anak cucunya terusir dari surga. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
KISAH ini hanya bisa diketahui melalui wahyu , karena ia berbicara tentang pertemuan yang tidak disaksikan oleh manusia. Pertemuan Nabi Adam dengan Nabi Musa .

Pertemuan ini terwujud atas dasar permintaan dari Nabi Musa. "Kita tidak tahu bagaimana hal ini terwujud, akan tetapi kita yakin bahwa ia terjadi karena berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam pastilah benar," tulis Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor, Guru Besar Universitas Islam Yordania, dalam Kisah-Kisah Shahih Dalam Al-Qur’an dan Sunnah.



Pertemuan seperti ini terjadi manakala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bertemu dengan para Nabi dan Rasul di malam Isra' dan beliau salat berjamaah dengan mereka sebagai imam di masjid Al-Aqsa . Dan pada saat Mi’raj ke langit beliau berbincang dengan sebagian dari mereka.

Tujuan Nabi Musa dengan pertemuan itu adalah untuk berbincang-bincang langsung dengan Nabi Adam dan menyalahkannya karena Nabi Adam telah mengeluarkan dirinya dan anak cucunya dari surga lantaran dosa yang dilakukannya.

Akan tetapi pada saat itu Nabi Adam mengemukakan alasan yang membuat Nabi Musa terdiam.

Beratnya Dunia
Kehidupan dunia adalah kelelahan dan kepayahan.

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِى كَبَدٍ

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (QS. Al-Balad: 4).

Kelelahan ini terlihat di dalam segala urusan. Suapan yang dimakan oleh seseorang tidak diperoleh kecuali dengan kelelahan.

Seteguk minum juga demikian. Bahkan pakaian dan tempat tinggal. Lebih dari semua itu, penyakit-penyakit yang menimpa manusia, musuh-musuh dan kawan-kawannya mendatangkan problem baginya. Gangguan pun bisa datang dari anak-anak dan kerabatnya.

Nabi Musa telah merasakan apa yang dirasakannya dari Fir'aun dan bala tentaranya. Dia kabur dari Mesir ke Madyan setelah membunuh laki-laki Qibti.

Di Madyan, Musa menggembala kambing selama sepuluh atau delapan tahun. Dan setelah Allah mengangkatnya menjadi Rasul, Nabi Musa menghadapi Fir'aun. Nabi Musa menghadapi kebengalan dan kenakalan Bani Israil. Mungkin pada suatu waktu terbetik di pikiran Nabi Musa bahwa penyebab kelelahan ini adalah NaBI Adam, yang telah mengeluarkan dirinya dan anak cucunya dari Surga. ( )

Pada masa itu, Allah telah meminta Nabi Adam agar tinggal di surga setelah menciptakannya. Allah mengizinkan buah-buahnya dan sungai-sungainya kecuali satu pohon. Allah menjamin kepada Adam tidak akan lapar dan telanjang, dia juga tidak akan haus dan tidak terkena sengatan matahari.

Manakala Adam durhaka kepada Tuhannya dengan memakan pohon terlarang, maka Allah menurunkannya dari rumah kekekalan ke rumah kelelahan, dan manusia tidak mungkin hidup kecuali dengan perjuangan yang berat. (

Oleh karena itu, ketika Musa bertemu dengan bapaknya, Adam, dia mencelanya atas perbuatannya yang membuat dirinya dan anak cucunya keluar dari Surga.

Dalam perbincangan tersebut Musa mengingatkan Adam akan kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepadanya, di mana Allah menciptakannya dengan tangan-Nya, sementara makhluk yang lain diciptakan dengan kata "Kun". Allah meniupkan ruh-Nya padanya, menyuruh para Malaikat bersujud kepadanya, mengizinkannya tinggal di Surga; dan barangsiapa diberi kemuliaan itu oleh Allah, maka tidak sepantasnya ia tidak mendurhakai-Nya sehingga tidak menurunkan dirinya dan anak cucunya dari Surga.



Adam merespon celaan Musa dengan celaan juga. Adam membantah ucapan Musa. Dia mengingkari Musa, bagaimana sikap menyalahkan ini bisa keluar dari orang seperti Musa.

Adam menyebutkan keutamaan Musa yang diberikan Allah kepadanya. Adam berkata kepada Musa, "Kamu Musa yang telah diangkat oleh Allah dengan risalah dan Kalam-Nya. Dia memberimu Lauh yang berisi penjelasan tentang segala sesuatu. Dia mendekatkanmu kepada-Nya ketika kamu bermunajat. Berapa lama kamu mendapati Allah menulis Taurat sebelum aku diciptakan?"
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3224 seconds (0.1#10.140)