Bumi dan Malaikat Menangis karena Kepergian Ramadhan
loading...
A
A
A
Hari ini kita memasuki malam terakhir bulan Ramadhan 1443 Hijriyah, Sabtu (30/4/2022). Bumi dan para Malaikat menangis sedih karena kepergian Ramadhan.
Kaum mukmin juga ikut bersedih dengan kepergian bulan yang penuh berkah dilipatgandakannya amal ibadah. Seperti kata Ibnu Rajab Al-Hambali: "Bagaimana bisa seorang mukmin tidak menetes air mata ketika berpisah dengan Ramadhan, Sedangkan ia tidak tahu apakah masih ada sisa umurnya untuk berjumpa lagi."
Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Al-Habib Quraisy Baharun dalam satu kajiannya menukil sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Ketika datang akhir malam bulan Ramadhan, langit dan bumi, serta para Malaikat menangis karena merupakan musibah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, musibah apakah itu? Rasulullah menjawab: "Lenyaplah bulan Ramadhan karena sesungguhnya doa-doa di bulan Ramadhan dikabulkan, dan sedekah diterima, kebaikan dilipat gandakan, dan adzab ditolak."
Dalam keterangan lain disebutkan:
ِإذَا كَانَ َاخِرُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ بَكَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ وِالْمَلاَئِكَةُ مُصِيْبَةً لِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قِيْلَ اَيُّ مُصِيْبَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم هِيَ ذَهَابُ رَمَضَانَ لِاَنَّ الدَّعْوَاتِ فِيْهِ مُسْتَجَابَةٌ وَالصَّدَاقَةً مَقْبُوْلَةٌ
Artinya: "Ketika tiba akhir malam Ramadhan, langit, bumi dan Malaikat menangis karena adanya musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad. (Sahabat) bertanya, Musibah apakah wahai Rasulullah?" Nabi menjawab: "Berpisah dengan bulan Ramadhan, sebab pada bulan ini doa dikabulkan dan shadaqah diterima."
Umat Islam sejatinya bersedih ketika Ramadhan segera pergi. Sebab, terlalu banyak kemuliaan yang didapatkan umat Nabi Muhammad SAW di bulan ini.
Saking besarnya rahmat Allah pada bulan Ramadhan, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Seandainya umatku mengetahui apa yang ada pada bulan Ramadhan, niscaya mereka berharap sepanjang tahun itu semuanya bulan Ramadhan."
Sungguh tidak ada musibah yang lebih besar kecuali perginya b ulan Ramadhan. Habib Quraisy menukil perkataan Imam Hasan Al-Basri. Beliau berkata: "Berbuat baiklah di sisa Ramadhan niscaya diampuni kesalahan yang lalu maka manfaatkanlah hari-hari yang tersisa karena anda tidak tau kapan bisa meraih Rahmat Allah." (Hilyah Auliya 11837)
Dalam satu Hadis popupler, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan karena Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Semoga malam ini kita jadikan momentum bermuhasabah dan memperbanyak amal ibadah. Mudah-mudahan kita termasuk orang beruntung yang dosa-dosanya diampuni oleh Allah.
Kaum mukmin juga ikut bersedih dengan kepergian bulan yang penuh berkah dilipatgandakannya amal ibadah. Seperti kata Ibnu Rajab Al-Hambali: "Bagaimana bisa seorang mukmin tidak menetes air mata ketika berpisah dengan Ramadhan, Sedangkan ia tidak tahu apakah masih ada sisa umurnya untuk berjumpa lagi."
Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Al-Habib Quraisy Baharun dalam satu kajiannya menukil sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Ketika datang akhir malam bulan Ramadhan, langit dan bumi, serta para Malaikat menangis karena merupakan musibah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, musibah apakah itu? Rasulullah menjawab: "Lenyaplah bulan Ramadhan karena sesungguhnya doa-doa di bulan Ramadhan dikabulkan, dan sedekah diterima, kebaikan dilipat gandakan, dan adzab ditolak."
Dalam keterangan lain disebutkan:
ِإذَا كَانَ َاخِرُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ بَكَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ وِالْمَلاَئِكَةُ مُصِيْبَةً لِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قِيْلَ اَيُّ مُصِيْبَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم هِيَ ذَهَابُ رَمَضَانَ لِاَنَّ الدَّعْوَاتِ فِيْهِ مُسْتَجَابَةٌ وَالصَّدَاقَةً مَقْبُوْلَةٌ
Artinya: "Ketika tiba akhir malam Ramadhan, langit, bumi dan Malaikat menangis karena adanya musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad. (Sahabat) bertanya, Musibah apakah wahai Rasulullah?" Nabi menjawab: "Berpisah dengan bulan Ramadhan, sebab pada bulan ini doa dikabulkan dan shadaqah diterima."
Umat Islam sejatinya bersedih ketika Ramadhan segera pergi. Sebab, terlalu banyak kemuliaan yang didapatkan umat Nabi Muhammad SAW di bulan ini.
Saking besarnya rahmat Allah pada bulan Ramadhan, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Seandainya umatku mengetahui apa yang ada pada bulan Ramadhan, niscaya mereka berharap sepanjang tahun itu semuanya bulan Ramadhan."
Sungguh tidak ada musibah yang lebih besar kecuali perginya b ulan Ramadhan. Habib Quraisy menukil perkataan Imam Hasan Al-Basri. Beliau berkata: "Berbuat baiklah di sisa Ramadhan niscaya diampuni kesalahan yang lalu maka manfaatkanlah hari-hari yang tersisa karena anda tidak tau kapan bisa meraih Rahmat Allah." (Hilyah Auliya 11837)
Dalam satu Hadis popupler, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan karena Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Semoga malam ini kita jadikan momentum bermuhasabah dan memperbanyak amal ibadah. Mudah-mudahan kita termasuk orang beruntung yang dosa-dosanya diampuni oleh Allah.
(rhs)