Arti dan Manfaat Ucapan Masya Allah Tabarakallah
loading...
A
A
A
Dalam pergaulan kaum muslimin, tentu tidak asing dengan ucapan 'Masya Allah' dan 'Tabarakallah'. Kata tersebut sering kita dengar ketika berbicara dengan teman dalam kehidupan sehari-hari. Frase yang diambil dari bahasa Arab memiliki arti mengungkapkan kekaguman atau penghargaan terhadap sesuatu. Sebenarnya apa arti kata tersebut? Dan apa saja keutamaan dari ucapan yang mulia ini?
Di dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan bahwa kalimat “Masya Allah” bisa diartikan dengan dua makna. Hal tersebut dikarenakan kalimat “maa syaa Allah” bisa di-i’rab[2] dengan dua cara di dalam bahasa Arab.
Seperti dilansir dalamislam.com, dua cara tersebut diterangkan sebagai berikut: 1. I’rab yang pertama dari “Masya Allah” (ما شاء الله) adalah dengan menjadikan kata “maa” (ما) sebagai isim maushul (kata sambung) dan kata tersebut berstatus sebagai khabar (predikat). Mubtada’ (subjek) dari kalimat tersebut adalah mubtada’ yang disembunyikan, yaitu “hadzaa” (هذا). Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah :هذا ما شاء الله/hadzaa maa syaa Allah/Jika demikian, maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “inilah yang dikehendaki oleh Allah”.
2. I’rab yang kedua, kata “maa” (ما) pada “maa syaa Allah” merupakan maa syarthiyyah (kata benda yang mengindikasikan sebab) dan frase “syaa Allah” (شاء الله) berstatus sebagai fi’il syarath (kata kerja yang mengindikasikan sebab). Sedangkan jawab syarath (kata benda yang mengindikasikan akibat dari sebab) dari kalimat tersebut tersembunyi, yaitu “kaana” (كان) . Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah:ما شاء الله كان/maa syaa Allahu kaana/Jika demikian maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.
Kesimpulannya, “maa syaa Allah” bisa diterjemahkan dengan dua terjemahan, “inilah yang diinginkan oleh Allah” atau “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”. Maka ketika melihat hal yang menakjubkan, lalu kita ucapkan “Masya Allah” (ما شاء الله), artinya kita menyadari dan menetapkan bahwa hal yang menakjubkan tersebut semata-mata terjadi karena kuasa Allah.
Kata Masyaallah atau Masya Allah adalah kata yang digunakan oleh umat Islam untuk mengungkapkan kekaguman terhadap seseorang, sesuatu atau peristiwa. Dalam hal ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus mengingatkan manusia bahwa semua pencapaian itu mungkin karena kehendak-Nya
Dalam penerapannya di masyarakat kita, seringkali terbalik atau keliru. Biasanya secara spontan mengatakan “Subhanallah…” ketika kita melihat hal-hal indah seperti pemandangan yang indah, anak yang pintar, rumah yang indah, dn lain-lain. Pada saat yang sama, ketika kita melihat sesuatu yang mengejutkan, mengejutkan, dll, kita mengatakan “Masyaa Allah…”.
Manfaat Ucapan Masya Allah Tabarakallah
Sebuah penelitian di Belanda, yang dilakukan oleh seorang profesor psikologi bernama Van der Hoven [VdH], mensurvei semua pasien non-Muslim di rumah sakit Belanda selama periode tiga tahun.
Dalam penelitian ini, VdH melatih pasien untuk mengucapkan kata ALLAH dengan jelas dan berulang-ulang. Hasil penelitian ini sangat mengejutkan, terutama bagi pasien dengan gangguan fungsi hati dan mereka yang mengalami stres/stres.
Surat kabar Saudi Al Watan mengutip Profesor VdH yang mengatakan bahwa Muslim yang biasa membaca Alquran secara teratur dapat melindungi mereka dari penyakit mental dan penyakit mental terkait.
VdH juga menerangkan bagaimana pengucapan kata ALLAH tersebut sebagai solusi dari kesehatan sehingga arti Masya Allah tidak bisa di abaikan, ia menekankan dalam penelitiannya bahwa:
1. Huruf pertama dalam ALLAH yaitu ‘A’ dapat melonggarkan [melancarkan] pada jalur pernapasan, dan mengontrol pernapasan.
2. Huruf konsonan ‘L’ dimana lidah menyentuh bagian atas rahang dapat memberikan efek relaksasi.
3. VdH menambahkan bahwa huruf ‘H’ pada ALLAH tsb dapat menghubungkan antara Paru-paru dan Jantung dimana dapat mengontrol sistem dari denyut jantung.
Perkataan “masyaAllah tabaarakallah” memiliki landasan dari As Sunnah. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berkata kepada Amir bin Rabi’ah radhiallahu’anhu: “mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan ketika melihat hal menakjubkanmu?” (HR. Ahmad).
Dalam riwayat An Nasa-i dalam Al Kubra menggunakan lafadz: “mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan? Karena ‘ain itu benar adanya“
Maka ini menunjukkan disyariatkan bagi seseorang ketika melihat hal yang menakjubkan pada dirinya berupa hartanya atau anaknya, hendaknya ia mengatakan: masyaAllah laa haula wa laa quwwata illa billah. Dan jika ia melihat hal yang menakjubkan pada diri orang lain boleh ia mengucapkan: masyaAllah tabaarakallah. Atau boleh juga dengan menyebut lafadz dzikir secara umum, agar hilang penyakit dalam hatinya.
Wallahu A'lam
Di dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan bahwa kalimat “Masya Allah” bisa diartikan dengan dua makna. Hal tersebut dikarenakan kalimat “maa syaa Allah” bisa di-i’rab[2] dengan dua cara di dalam bahasa Arab.
Seperti dilansir dalamislam.com, dua cara tersebut diterangkan sebagai berikut: 1. I’rab yang pertama dari “Masya Allah” (ما شاء الله) adalah dengan menjadikan kata “maa” (ما) sebagai isim maushul (kata sambung) dan kata tersebut berstatus sebagai khabar (predikat). Mubtada’ (subjek) dari kalimat tersebut adalah mubtada’ yang disembunyikan, yaitu “hadzaa” (هذا). Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah :هذا ما شاء الله/hadzaa maa syaa Allah/Jika demikian, maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “inilah yang dikehendaki oleh Allah”.
2. I’rab yang kedua, kata “maa” (ما) pada “maa syaa Allah” merupakan maa syarthiyyah (kata benda yang mengindikasikan sebab) dan frase “syaa Allah” (شاء الله) berstatus sebagai fi’il syarath (kata kerja yang mengindikasikan sebab). Sedangkan jawab syarath (kata benda yang mengindikasikan akibat dari sebab) dari kalimat tersebut tersembunyi, yaitu “kaana” (كان) . Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah:ما شاء الله كان/maa syaa Allahu kaana/Jika demikian maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.
Kesimpulannya, “maa syaa Allah” bisa diterjemahkan dengan dua terjemahan, “inilah yang diinginkan oleh Allah” atau “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”. Maka ketika melihat hal yang menakjubkan, lalu kita ucapkan “Masya Allah” (ما شاء الله), artinya kita menyadari dan menetapkan bahwa hal yang menakjubkan tersebut semata-mata terjadi karena kuasa Allah.
Kata Masyaallah atau Masya Allah adalah kata yang digunakan oleh umat Islam untuk mengungkapkan kekaguman terhadap seseorang, sesuatu atau peristiwa. Dalam hal ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus mengingatkan manusia bahwa semua pencapaian itu mungkin karena kehendak-Nya
Dalam penerapannya di masyarakat kita, seringkali terbalik atau keliru. Biasanya secara spontan mengatakan “Subhanallah…” ketika kita melihat hal-hal indah seperti pemandangan yang indah, anak yang pintar, rumah yang indah, dn lain-lain. Pada saat yang sama, ketika kita melihat sesuatu yang mengejutkan, mengejutkan, dll, kita mengatakan “Masyaa Allah…”.
Manfaat Ucapan Masya Allah Tabarakallah
Sebuah penelitian di Belanda, yang dilakukan oleh seorang profesor psikologi bernama Van der Hoven [VdH], mensurvei semua pasien non-Muslim di rumah sakit Belanda selama periode tiga tahun.
Dalam penelitian ini, VdH melatih pasien untuk mengucapkan kata ALLAH dengan jelas dan berulang-ulang. Hasil penelitian ini sangat mengejutkan, terutama bagi pasien dengan gangguan fungsi hati dan mereka yang mengalami stres/stres.
Surat kabar Saudi Al Watan mengutip Profesor VdH yang mengatakan bahwa Muslim yang biasa membaca Alquran secara teratur dapat melindungi mereka dari penyakit mental dan penyakit mental terkait.
VdH juga menerangkan bagaimana pengucapan kata ALLAH tersebut sebagai solusi dari kesehatan sehingga arti Masya Allah tidak bisa di abaikan, ia menekankan dalam penelitiannya bahwa:
1. Huruf pertama dalam ALLAH yaitu ‘A’ dapat melonggarkan [melancarkan] pada jalur pernapasan, dan mengontrol pernapasan.
2. Huruf konsonan ‘L’ dimana lidah menyentuh bagian atas rahang dapat memberikan efek relaksasi.
3. VdH menambahkan bahwa huruf ‘H’ pada ALLAH tsb dapat menghubungkan antara Paru-paru dan Jantung dimana dapat mengontrol sistem dari denyut jantung.
Perkataan “masyaAllah tabaarakallah” memiliki landasan dari As Sunnah. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berkata kepada Amir bin Rabi’ah radhiallahu’anhu: “mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan ketika melihat hal menakjubkanmu?” (HR. Ahmad).
Dalam riwayat An Nasa-i dalam Al Kubra menggunakan lafadz: “mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan? Karena ‘ain itu benar adanya“
فهذا يدل على أن المشروع للإنسان إذا رأى ما يُعجِبه مِن ماله أو ولده أن يقول : ما شاء الله لا قوة إلا بالله .
وإذا رأى ما لغيره أن يقول : ما شاء الله تبارك الله .
أو يَذكر الله عموما ، ليذهب ما في نفسه
وإذا رأى ما لغيره أن يقول : ما شاء الله تبارك الله .
أو يَذكر الله عموما ، ليذهب ما في نفسه
Maka ini menunjukkan disyariatkan bagi seseorang ketika melihat hal yang menakjubkan pada dirinya berupa hartanya atau anaknya, hendaknya ia mengatakan: masyaAllah laa haula wa laa quwwata illa billah. Dan jika ia melihat hal yang menakjubkan pada diri orang lain boleh ia mengucapkan: masyaAllah tabaarakallah. Atau boleh juga dengan menyebut lafadz dzikir secara umum, agar hilang penyakit dalam hatinya.
Wallahu A'lam
(wid)