Selamat Datang Dzulqa'dah, Bulan Haram yang Diagungkan Allah
loading...
A
A
A
Alhamdulillah, hari ini kita memasuki 1 Dzulqa'dah 1441 Hijriyah , Selasa (23 Juni 2020). Di antara 12 bulan terdapat empat bulan istimewa yang diagungkan oleh Allah Ta'ala atau dikenal dengan istilah Asyhurul hurum (bulan-bulan yang dimuliakan).
Allah Ta'ala menyatakan keutamaan bulan Dzulqa'dah [ذو القعدة] dalam Al-Qur'an .
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu". (QS At-Taubah ayat 36).(Baca Juga: Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalan Berkurban)
Bulan istimewa tersebut berjumlah empat sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabda beliau:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
"Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya'ban". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Makna Dzulqa'dah
Dzulqa'dah berasal dari kata Qa'ada [قعد] yang berarti duduk atau istirahat tidak beraktivitas. Dinamakan demikian karena memang bulan ini orang-orang Arab sedang duduk dan istirahat dari berperang guna menyambut bulan haji, yaitu Dzulhijjah. Bulan tersebut juga diharamkan untuk berperang atau menganiaya diri sendiri.( )
Allah berfirman dalam ayat di atas yang artinya: "…maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu". Para ulama menjelaskan maksud menganiaya diri sendiri adalah jangan sampai berbuat maksiat. Sebab kemaksiatan yang dilakukan di bulan ini dosanya lebih besar daripada kemaksiatan di bulan lain.
Misalnya, berbuat zalim atau berbohong di bulan Dzulqa'dah dosanya lebih besar daripada di bulan Syawal . Dan sebaliknya, jika seseorang melakukan amal saleh dan kebaikan di bulan ini misalnya membaca Al-Qur'an , bersedekah, puasa, maka pahalanya dilipatgandakan dan lebih besar dari bulan lain.
Ibnu 'Abbas mengatakan: "Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan saleh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak". (Lathoif Al Ma'arif, 207).
Setelah Dzulqa'dah, bulan depan umat Islam akan memasuki bulan haram lainnya yaitu Dzulhijjah [ذو الحجة]. Dapat dipahami dari maknanya bahwa Dzulhijjah adalah bulannya untuk berhaji ke Makkah. Di bulan tersebut, umat Islam juga merayakan Hari Raya Idul Adha yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. (Baca Juga: Sejarah Kalender Hijriyah dan Arti 12 Bulan Islam)
Wallahu A'lam
Allah Ta'ala menyatakan keutamaan bulan Dzulqa'dah [ذو القعدة] dalam Al-Qur'an .
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu". (QS At-Taubah ayat 36).(Baca Juga: Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalan Berkurban)
Bulan istimewa tersebut berjumlah empat sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabda beliau:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
"Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya'ban". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Makna Dzulqa'dah
Dzulqa'dah berasal dari kata Qa'ada [قعد] yang berarti duduk atau istirahat tidak beraktivitas. Dinamakan demikian karena memang bulan ini orang-orang Arab sedang duduk dan istirahat dari berperang guna menyambut bulan haji, yaitu Dzulhijjah. Bulan tersebut juga diharamkan untuk berperang atau menganiaya diri sendiri.( )
Allah berfirman dalam ayat di atas yang artinya: "…maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu". Para ulama menjelaskan maksud menganiaya diri sendiri adalah jangan sampai berbuat maksiat. Sebab kemaksiatan yang dilakukan di bulan ini dosanya lebih besar daripada kemaksiatan di bulan lain.
Misalnya, berbuat zalim atau berbohong di bulan Dzulqa'dah dosanya lebih besar daripada di bulan Syawal . Dan sebaliknya, jika seseorang melakukan amal saleh dan kebaikan di bulan ini misalnya membaca Al-Qur'an , bersedekah, puasa, maka pahalanya dilipatgandakan dan lebih besar dari bulan lain.
Ibnu 'Abbas mengatakan: "Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan saleh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak". (Lathoif Al Ma'arif, 207).
Setelah Dzulqa'dah, bulan depan umat Islam akan memasuki bulan haram lainnya yaitu Dzulhijjah [ذو الحجة]. Dapat dipahami dari maknanya bahwa Dzulhijjah adalah bulannya untuk berhaji ke Makkah. Di bulan tersebut, umat Islam juga merayakan Hari Raya Idul Adha yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. (Baca Juga: Sejarah Kalender Hijriyah dan Arti 12 Bulan Islam)
Wallahu A'lam
(rhs)