Orangtua Mendapat Pahala Jariyah Hingga Akhirat dari Anak yang Shaleh
loading...
A
A
A
Berbahagialah pasangan orangtua yang memiliki anak-anak yang shaleh , karena mereka akan memberikan hadiah pahala bagi kedua orangtuanya. Bahkan, pahala dari anak yang shaleh akan terus mengalir saat sudah di alam barzakh kelak. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan, bahwa salah satu pintu pahala jariyah adalah melalui anak yang shaleh.
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seorang wafat, seluruh amalannya terputus kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakan orangtuanya.” (HR Muslim)
Hadis tersebut menunjukkan bahwa orangtua bukan hanya mendapatkan keberkahan dari doa anak yang saleh. Namun juga setiap amal ibadah yang dikerjakan anak, orangtua akan dapat pahalanya.
Ustadz Ahmad Anshori, Lc, pengajar di PP Hamalatul Quran DIY menjelaskan, memiliki anak shaleh bahagianya tak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Anak shaleh menjadi penyejuk hati saat di dunia dan jalur pahala jariyah yang terus mengalir saat sudah di akhirat.
Dalilnya adalah berikut ini:
1. Allah Ta’ala mengabarkan bahwa pahala akhirat didapatkan dari usaha amal kita di dunia.
"Mereka itulah yang memperoleh ganjaran dari apa yang telah mereka usahakan, dan Allah Maha Cepat perhitungan-Nya. (QS. Al-Baqarah: 202)
Sementara anak adalah bagian dari usaha orangtua. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik rezeki adalah yang kalian makan dari usaha (jerih payah) kalian sendiri. Dan sungguh anak-anak kalian itu termasuk dari usaha kalian.” (HR. Tirmidzi, hadis Aisyah radhiyallahu’anha)
2. Ada dua makna doa:
– Doa masalah: berupa permohonan doa kepada Allah.
– Doa ibadah: berupa seluruh amal ibadah. Karena sejatinya tujuan dari ibadah kita adalah memohon pahala kepada Allah. (Lihat : Liqo’ As-Syahri Syaikh Ibnu Utsaimin, pertemuan ke 47)
Di dalam hadis di atas tersebut “anak shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya”. Sementara makna doa mencakup dua macam di atas. Menunjukkan doa anak dan amal shaleh yang ia kerjakan, otomatis orangtuanya mendapatkan manfaat dan pahalanya.
Dalam Fatawa Islam dijelaskan, “Ada pendapat ulama menyatakan bahwa setiap amal ibadah yang dilakukan anak, maka orangtua juga akan mendapatkan pahalanya. Meski si anak tidak mendoakan mereka (secara lisan). Sebagaimana jika seseorang meninggalkan sedekah jariyah, maka ia akan mendapatkan pahalanya meski orang yang mendapatkan manfaat atau memanfaatkan sedekah itu, tidak mendoakan si pemberi. (Keterangan ini termaktub dalam kitab Syarah Ibnu Majah, karya Imam Suyuti dan Ad-Dahlawi)”
Wallahu A'lam
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة،إلا من صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له
“Jika seorang wafat, seluruh amalannya terputus kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakan orangtuanya.” (HR Muslim)
Hadis tersebut menunjukkan bahwa orangtua bukan hanya mendapatkan keberkahan dari doa anak yang saleh. Namun juga setiap amal ibadah yang dikerjakan anak, orangtua akan dapat pahalanya.
Ustadz Ahmad Anshori, Lc, pengajar di PP Hamalatul Quran DIY menjelaskan, memiliki anak shaleh bahagianya tak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Anak shaleh menjadi penyejuk hati saat di dunia dan jalur pahala jariyah yang terus mengalir saat sudah di akhirat.
Dalilnya adalah berikut ini:
1. Allah Ta’ala mengabarkan bahwa pahala akhirat didapatkan dari usaha amal kita di dunia.
أُولَٰئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُوا ۚ وَاللهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ
"Mereka itulah yang memperoleh ganjaran dari apa yang telah mereka usahakan, dan Allah Maha Cepat perhitungan-Nya. (QS. Al-Baqarah: 202)
Sementara anak adalah bagian dari usaha orangtua. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن أطيب ما أكلتم من كسبكم وإن أولادكم من كسبكم
“Sebaik-baik rezeki adalah yang kalian makan dari usaha (jerih payah) kalian sendiri. Dan sungguh anak-anak kalian itu termasuk dari usaha kalian.” (HR. Tirmidzi, hadis Aisyah radhiyallahu’anha)
2. Ada dua makna doa:
– Doa masalah: berupa permohonan doa kepada Allah.
– Doa ibadah: berupa seluruh amal ibadah. Karena sejatinya tujuan dari ibadah kita adalah memohon pahala kepada Allah. (Lihat : Liqo’ As-Syahri Syaikh Ibnu Utsaimin, pertemuan ke 47)
Di dalam hadis di atas tersebut “anak shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya”. Sementara makna doa mencakup dua macam di atas. Menunjukkan doa anak dan amal shaleh yang ia kerjakan, otomatis orangtuanya mendapatkan manfaat dan pahalanya.
Dalam Fatawa Islam dijelaskan, “Ada pendapat ulama menyatakan bahwa setiap amal ibadah yang dilakukan anak, maka orangtua juga akan mendapatkan pahalanya. Meski si anak tidak mendoakan mereka (secara lisan). Sebagaimana jika seseorang meninggalkan sedekah jariyah, maka ia akan mendapatkan pahalanya meski orang yang mendapatkan manfaat atau memanfaatkan sedekah itu, tidak mendoakan si pemberi. (Keterangan ini termaktub dalam kitab Syarah Ibnu Majah, karya Imam Suyuti dan Ad-Dahlawi)”
Wallahu A'lam
(wid)