Kisah Haji Tukang Sol Sepatu, Seluruh Haji Diterima Allah Berkat Amalannya

Minggu, 12 Juni 2022 - 22:00 WIB
loading...
A A A
"Saya sudah siap berhaji." "Tapi Anda batal berangkat haji?" tanya Abdullah Mubarak.

"Benar" "Apa yang terjadi?" "Istri saya hamil, dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat." "Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini? "Iya sayang."

"Cobalah engkau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku." "Saya pun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubuk yang hampir roboh. Di situ ada seorang janda dan enam anaknya. Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit."

Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya. Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan: "Tidak boleh tuan. Dijual berapapun akan saya beli!" "Makanan itu tidak dijual, tuan," katanya sambil berlinang mata.

Akhirnya saya tanya kenapa? Sambil menangis, janda itu berkata: "Daging ini halal untuk kami dan haram untuk Tuan," kata janda itu.

Dalam hati saya: "Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim? Karena itu saya mendesaknya lagi: "Kenapa?" Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Di rumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak.

"Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".

Mendengar ucapan itu, Sa'id si tukang sol sepatu menangis, lalu pulang ke rumahnya dan menceritakan kejadian itu kepada istrinya.

Istrinya pun ikut menangis. Akhirnya mereka memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu. "Ini makanan untukmu." Uang untuk bekal Haji 350 Dirham pun saya berikan kepada mereka. "Pakailah uang ini untukmu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi. Mendengar cerita tersebut, Abdullah bin Mubarak tak kuasa menahan air mata.

"Kalau begitu engkau memang patut mendapatkannya."

Demikian kisah hamba Allah yang menyedekahkan uang hajinya untuk fakir miskin di sekitarnya. Sebagai gantinya, Allah memerintahkan Malaikat untuk menggantikan ibadah hajinya dan mengangkat amalan seluruh jamaah yang ikut berhaji.

(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2391 seconds (0.1#10.140)