Menyenangkan Orang Lain, Perkara Kecil Namun Bernilai di Sisi Allah
loading...
A
A
A
Islam tidak cuma mengatur ibadah vertikal yang kita kenal dengan istilah hablum-minallah. Akan tetapi juga mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada sesama (hablum-minannas) atau ibadah ghaira mahdhah.
Dalam satu Hadis, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam (SAW) berpesan: "Sebaik-baik orang adalah yang dapat memberi manfaat kepada manusia".
Ketika Rasulullah SAW ditanya, Apakah amal yang terbaik? Beliau menjawab: "Memasukkan kegembiraan kepada saudaramu yang beriman."
Inilah perkara kecil yang mungkin dianggap remeh, namun sangat bernilai di sisi Allah.
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ
Artinya: "Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan sesama muslim."
Bahkan dalam Kitab Al-'Athiyyatul Haniyyah dijelaskan: "Siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta'ala mengirimkan 70.000 Malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari Kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain."
Pimpinan Majelis Talim Daarul Murtadza Malaysia, Al-Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid dalam satu tausiyahnya mengatakan, menggembirakan hati sesama muslim termasuk ibadah yang mulia.
Bagi yang sedang kesusahan, kita hibur. Yang memerlukan bantuan, kita bantu. Yang lagi sedih, kita hibur dengan kata-kata indah agar terangkat kesedihannya. Jika ada yang sakit kita besuk dan senangkan hatinya.
Semua itu bagian dari menggembirakan orang lain yang kita anggap perkara kecil, tapi ia sebaik-baik amal di sisi Allah.
Jangan pernah menganggap remeh kepada satu perbuatan baik walaupun sekadar senyum kepada saudaramu. Sebab, senyuman dapat menghilangkan kesusahan dan kesedihan orang lain.
Demikian fadhilah membahagiakan orang lain dan memasukkan rasa gembira ke dalam hatinya. Semoga bermanfaat.
Dalam satu Hadis, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam (SAW) berpesan: "Sebaik-baik orang adalah yang dapat memberi manfaat kepada manusia".
Ketika Rasulullah SAW ditanya, Apakah amal yang terbaik? Beliau menjawab: "Memasukkan kegembiraan kepada saudaramu yang beriman."
Inilah perkara kecil yang mungkin dianggap remeh, namun sangat bernilai di sisi Allah.
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ
Artinya: "Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan sesama muslim."
Bahkan dalam Kitab Al-'Athiyyatul Haniyyah dijelaskan: "Siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta'ala mengirimkan 70.000 Malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari Kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain."
Pimpinan Majelis Talim Daarul Murtadza Malaysia, Al-Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid dalam satu tausiyahnya mengatakan, menggembirakan hati sesama muslim termasuk ibadah yang mulia.
Bagi yang sedang kesusahan, kita hibur. Yang memerlukan bantuan, kita bantu. Yang lagi sedih, kita hibur dengan kata-kata indah agar terangkat kesedihannya. Jika ada yang sakit kita besuk dan senangkan hatinya.
Semua itu bagian dari menggembirakan orang lain yang kita anggap perkara kecil, tapi ia sebaik-baik amal di sisi Allah.
Jangan pernah menganggap remeh kepada satu perbuatan baik walaupun sekadar senyum kepada saudaramu. Sebab, senyuman dapat menghilangkan kesusahan dan kesedihan orang lain.
Demikian fadhilah membahagiakan orang lain dan memasukkan rasa gembira ke dalam hatinya. Semoga bermanfaat.
(rhs)