Al-Qur'an dan Hadis Tegaskan Kaum Mukmin Melihat Allah Taala di Akhirat Kelak

Kamis, 11 Agustus 2022 - 13:03 WIB
loading...
A A A
Syaikh Shalih Al Fauzan juga menjelaskan makna tambahan pada ayat di atas, artinya ialah melihat Wajah Allah Taala. Begitu juga Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, ayat ini, seperti firman Allah

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. [QS Yunus:26]. Yaitu seperti dalam riwayat Muslim dari Shuhaib bin Sinan Ar Rumi, bahwa maksud ayat tersebut adalah melihat Wajah Allah Yang Mulia.

Sementara itu, berkaitan dengan mafhum dari firman Allah:

كَلآَّإِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ

"Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Rabb mereka". [QS Al Muthaffifin:15].



Imam Syafi’i , seperti dinukil oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya menegaskan, “Dalam ayat ini terdapat dalil, bahwa kaum mukminin akan melihat Rabb-nya pada hari (akhirat) itu”.

Penjelasan Hadis
Hadis yang menyatakan bahwa kaum mukminin akan melihat Allah di akhirat secara nyata dan dengan mata kepala mereka, adalah merupakan hadis mutawatir. Ibnu Katsir menyatakan, bahwa kenyataan ini tidak mungkin dapat ditolak.

Ibnu Taimiyah mencukupkan pemaparan satu hadis saja, yaitu hadis yang muttafaq ‘alaih bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لاَ تَضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اْستَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَصَلاَةٍ قَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا

Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini (dalam permulaan hadis, diceritakan; waktu itu Nabi SAW sedang melihat bulan yang tengah purnama)."

"Kalian tidak berdesak-desakkan ketika melihatNya (ada yang membaca la tudhamuna tanpa tasydid dan di dhammah ta’nya, artinya: kalian tidak akan ditimpa kesulitan dalam melihatNya)."

"Oleh karena itu, jika kalian mampu, untuk tidak mengabaikan sholat sebelum terbit matahari (Subuh) dan sholat sebelum terbenam matahari (Ashar), maka kerjakanlah.

Hadis ini diriwayatkan antara lain Shahih Bukhari, Fathul Bari, XIII/419, hadis no. 7434, dan Muslim Syarah Nawawi, tahqiq Khalil Ma’mun Syiha, V/135, hadis no. 1432, Bab Fadhli Shalati Ash Shubhi Wal ‘Ashri Wal Muhafazhah ‘Alaihima. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Tirmidzi, no. 2551; Shahih Sunan At Tirmidzi, III; Ibnu Majah, Shahih Sunan Ibni Majah, I, no. 147/176, dll.



Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan menerangkan makna hadis tersebut (yaitu) kalian akan melihat Allah semata-mata dengan pandangan mata kepala kalian. Dan hadis-hadis tentang ini adalah mutawatir.

Begitu pula Imam Ibnu Hajar Al Asqalani serta Imam Nawawi, dalam mensyarah hadis-hadis yang dipaparkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim menegaskan secara jelas, bahwa kaum mukminin di akhirat kelak akan melihat Allah semata-mata dengan pandangan mata. Bahkan dalam menafsirkan hadis:

أَمَا إِنَّكُمْ سَتُعْرَضُوْنَ عَلَى رَبِّكُمْ فَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ

Ketahuilah, sesungguhnya kalian akan dihadapkan kepada Rabb kalian, maka kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. [HR Muslim].
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2394 seconds (0.1#10.140)