Rasulullah SAW: Surat al-Kahfi Bikin Neraka Dajjal Menjadi Sejuk
loading...
A
A
A
Suatu kali Rasulullah SAW berkutbah dengan tema Dajjal yang perlu diwaspadai. Beliau antara lain mendiskripsikan seperti apa Dajjal itu. Lalu, beliau juga menyebut deretan fitnah Dajjal.
"Barang siapa yang mendapat cobaan dari neraka Dajjal, hendaklah ia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah ia membaca ayat-ayat permulaan sural Al-Kahfi , maka neraka Dajjal akan terasa sejuk," ujar Rasulullah SAW.
Kisah ini disampaikan Ibnu Katsir dalam tafsirnya menukil Abu Abdullah Muhammad ibnu Yazid ibnu Majah di dalam kitab sunannya. Ia mengatakan telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman Al-Muharibi, dari Ismail ibnu Abu Rafi’, dari Abu Zar'ah Asy-Syaibani Yahya ibnu Abu Umar, dari Abu Umamah Al-Bahili yang menceritakan tentang khutbah Rasulullah SAW yang di antaranya beliau bersabda sebagai berikut:
Belum pernah ada fitnah yang lebih besar di muka bumi ini daripada fitnah Dajjal sejak Allah menebarkan keturunan Adam as. Dan sesungguhnya tidak sekali-kali, Allah mengutus seorang nabi, kecuali memperingatkan umatnya akan (bahaya) Dajjal.
Aku adalah nabi yang paling akhir dan kalian adalah umat yang paling akhir, Dajjal pasti akan muncul di kalangan kalian. Jika Dajjal muncul, sedang aku masih ada di antara kalian, maka akulah yang akan membela setiap orang muslim. Dan jika Dajjal muncul sesudahku, maka setiap orang harus membela dirinya sendiri, dan sesungguhnya Allah yang akan menjaga setiap orang muslim sesudah aku tiada.
Sesungguhnya Dajjal itu akan muncul dari celah-celah antara perbatasan negeri Syam dan negeri Irak. Lalu ia melakukan pengrusakan ke arah kanan dan kirinya.
Ingatlah, hai hamba-hamba Allah, hai manusia sekalian, berteguh hatilah kalian. Sesungguhnya aku akan mengabarkan ciri khasnya yang belum pernah digambarkan oleh seorang nabi pun sebelumku.
Sesungguhnya dia (Dajjal) pada mulanya mengatakan, "Aku adalah nabi, tidak ada nabi lain sesudahku." Kemudian untuk kedua kalinya ia mengatakan, "Akulah tuhan kalian."
Tapi kalian tidak dapat melihat Tuhan kalian sebelum kalian mati. Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Tuhan kalian Yang Maha Agung lagi Mahaperkasa tidak buta. Dan sesungguhnya tertulis di antara kedua matanya lafaz "kafir" yang dapat dibaca oleh semua orang mukmin, baik yang dapat membaca maupun yang buta huruf.
Dan sesungguhnya termasuk fitnahnya ialah dia membawa surga dan neraka, tetapi neraka Dajjal adalah surga dan surganya adalah neraka.
Barangsiapa yang mendapat cobaan dari neraka Dajjal, hendaklah ia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah ia membaca ayat-ayat permulaan sural Al-Kahfi, maka neraka Dajjal akan terasa sejuk dan menjadi keselamatan baginya sebagaimana api menjadi dingin dan menjadi keselamatan bagi Nabi Ibrahim.
Dan sesungguhnya fitnah Dajjal yang lainnya ialah dia mengatakan kepada orang Badui, "Bagaimanakah menurutmu, jika aku hidupkan kembali ibu dan ayahmu, apakah kamu mau bersaksi bahwa aku adalah tuhanmu?"
Maka orang Badui menjawab, "Ya."
Lalu setan menyerupakan dirinya dalam rupa ayah dan ibunya, kemudian keduanya mengatakan, "Hai anakku, ikutilah dia karena sesungguhnya dia adalah tuhanmu."
Dan sesungguhnya termasuk fitnah Dajjal ialah dia menangkap seseorang, lalu tubuhnya dibelah dengan gergaji hingga terbelah menjadi dua bagian.
Kemudian Dajjal berkata, "Lihatlah hambaku ini, sekarang aku menghidupkannya kembali, lalu dia menduga bahwa dia mempunyai Tuhan selain aku."
Maka Allah menghidupkannya kembali, lalu Dajjal yang jahat itu berkata kepadanya, "Siapakah Tuhanmu?"
Orang itu menjawab, "Allah adalah Tuhanku, sedangkan engkau adalah Dajjal musuh Allah. Demi Allah, sekarang aku makin bertambah mengetahui daripada sebelumnya siapa sebenarnya kamu.”
Abul Hasan At-Tanafisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Muharibi, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnul Walid Ar-Rassafi, dari Atiyyah, dari Abu Sa'id yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Lelaki itu adalah dari kalangan umatku yang paling tinggi derajatnya di dalam surga."
Atiyyah mengatakan bahwa Abu Sa’id mengatakan, "Demi Allah, kami tidak meragukan lagi lelaki itu tiada lain adalah Umar ibnul Khattab, sehingga Dajjal pergi menuju jalannya sendiri."
Kemudian Al-Muharibi mengatakan, "Kami merujuk kepada hadis Abu Rafi' yang di dalamnya disebutkan: Termasuk fitnah Dajjal ialah dia memerintahkan kepada langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan hujannya. Ia memerintahkan kepada bumi untuk menumbuhkan tetumbuhannya, maka bumi pun mengeluarkan tetumbuhannya.
Termasuk fitnah yang ditampilkan oleh Dajjal ialah dia melewati sebuah kampung; bilamana penduduk kampung itu mendustakannya, maka tidak ada seekor ternak pun yang ada pada mereka melainkan mati dan binasa.
Termasuk fitnah Dajjal lagi ialah dia melewati sebuah kampung; bilamana penduduknya mempercayainya, lalu ia memerintahkan kepada langit agar menurunkan hujan, maka langit pun segera menurunkan hujannya.
Dan ia memerintahkan kepada bumi agar menumbuhkan tetumbuhannya, maka bumi pun mengeluarkan tetumbuhannya, hingga ternak mereka sejak hari itu menjadi gemuk-gemuk, lebih gemuk daripada sebelumnya; air susunya pun sangat subur, lebih subur daripada sebelumnya.
Sesungguhnya tidak ada suatu jengkal tanah pun di muka bumi ini melainkan dia jelajahi semua, kecuali Mekkah dan Madinah. Karena sesungguhnya tidak sekali-kali ia datang kepadanya dari salah satu celahnya, melainkan ia menjumpai malaikat dengan pedang yang terhunus siap membunuhnya.
Lalu ia terpaksa turun di Zaribul Ahmar yaitu di kawasan Sabkhah; saat itu kota Madinah mengalami gempa sebanyak tiga kali. Akibatnya tidak ada seorang munafik pun —baik laki-laki maupun wanita— melainkan pasti keluar dari kota Madinah, sehingga bersihlah kota Madinah dari kemunafikan, sebagaimana pandai besi melenyapkan kotoran (karat) besinya.
Hari itu dinamakan sebagai khalas atau hari pembebasan atau hari pembersihan."
Ummu Syarik binti Abul Akr bertanya, "Wahai Rasulullah, saat itu di manakah orang-orang Arab (kaum muslim) berada?"
Rasulullah SAW menjawab: "Mereka adalah minoritas, sebagian besar dari mereka pada masa itu berada di Baitul Maqdis, imam mereka adalah seorang lelaki saleh. Ketika imam mereka maju untuk salat Subuh bersama mereka, tiba-tiba turunlah Isa ibnu Maryam as."
Maka imam berjalan mundur untuk memberikan kesempatan kepada Isa agar maju, tetapi Isa memegang pundaknya, lalu berkata, "Majulah kamu dan sholatlah, karena sesungguhnya sholat ini didirikan untukmu (sebagai imamnya)."
Lalu imam itu sholat bersama mereka. Apabila imam menyelesaikan sholatnya, maka Isa berkata, "Bukalah pintu itu." Lalu pintu tersebut dibuka, dan ternyata di belakang pintu terdapat Dajjal bersama 70.000 orang Yahudi, semuanya menyandang senjata pedang dengan pakaian yang penuh dengan perhiasan dan mahkota.
Maka apabila Dajjal melihat Isa, leburlah dirinya sebagaimana garam dalam air. Lalu Dajjal lari, dan Isa berkata, "Sesungguhnya aku harus memukulmu sekali pukul yang tidak dapal kamu hindari."
Nabi Isa dapat mengejarnya sampai di pintu kota Lad bagian timur, lalu ia membunuhnya. Allah mengalahkan semua orang Yahudi, maka tidak ada suatu makhluk Allah pun yang dipakai untuk tempat bersembunyi oleh orang Yahudi, melainkan Allah membuatnya dapat berbicara, baik itu batu, pepohonan, tembok, ataupun hewan selain tumbuhan garqad, karena tumbuhan garqad termasuk tetumbuhan mereka; ia tidak dapat berbicara kecuali berkata, "Hai hamba Allah yang muslim, inilah orang Yahudi (sedang bersembunyi padaku). Kemarilah, bunuhlah dia."
Rasulullah SAW bersabda pula: "Dan sesungguhnya masa Nabi Isa itu adalah 40 tahun; satu tahun lamanya sama dengan setengah tahun, dan satu tahun lamanya seperti satu bulan, satu bulan sama lamanya dengan satu Jumat (satu pekan), dan masa-masa akhirnya sama cepatnya dengan percikan api. Seseorang dari kalian berpagi hari berada di pintu masuk kota Madinah: belum lagi ia sampai ke pintu yang lainnya hari telah petang."
Kemudian ada yang bertanya kepada Nabi SAW, "Wahai Nabi Allah, bagaimanakah kami sholat di masa-masa sangat pendek itu?"
Nabi SAW menjawab: "Kalian harus memperkirakan waktu sholat sebagaimana kalian memperkirakannya di hari-hari yang panjang, kemudian kerjakanlah sholat."
Rasulullah SAW bersabda: "Maka kelak Isa Ibnu Maryam berada di antara umatku sebagai hakim yang adil dan imam yang adil. Dia memecahkan semua salib, membunuh semua babi, menghapus jizyah, dan meninggalkan sedekah; tidak lagi ia memungut zakat ternak kambing, tidak pula ternak unta (karena semua orang kaya)."
"Semua permusuhan dan persengketaan tidak ada lagi, kebuasan dari semua binatang yang buas tidak ada lagi, sehingga anak kecil dapat memasukkan tangannya ke dalam (liang) ular (berbisa) tanpa membahayakannya, anak unta berlari dari singa, singa tidak membahayakannya, serigala yang berada di antara ternak kambing seakan-akan sebagai anjing gembalanya."
"Bumi dipenuhi dengan kedamaian seperti sebuah wadah yang penuh dengan air. Kelak kalimah hanya satu, tidak disembah selain Allah, peperangan telah tiada, dan orang-orang Quraisy kembali merebut kerajaannya."
"Kelak bumi bersinar bagaikan sinar perak, dan semua tetumbuhannya tumbuh dengan subur, sama seperti zaman Nabi Adam, hingga sekumpulan orang memakan setangkai buah anggur, lalu semuanya kenyang, dan sejumlah orang berkumpul memakan satu buah delima, lalu semuanya merasa kenyang."
"Kelak harga seekor sapi jantan sama dengan sejumlah anu dari harta (yakni mahal), sedangkan harga kuda hanya beberapa dirham saja."
Lalu ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang menyebabkan harga kuda menjadi murah sekali?"
Rasulullah SAW menjawab, "Karena tidak dipakai untuk berperang lagi selama-lamanya."
Lalu ditanyakan kepada beliau, "Apakah yang menyebabkan harga sapi jantan mahal?"
Rasulullah SAW menjawab: "Karena (sebagian besar) bumi dijadikan lahan pertanian. Sesungguhnya tiga tahun sebelum Dajjal muncul terjadi masa kekeringan yang sangat, umat manusia tertimpa paceklik yang sangat parah."
"Pada tahun pertama Allah memerintahkan kepada langit agar menahan sepertiga hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar menahan sepertiga tetumbuhannya. Kemudian pada tahun yang kedua Dia memerintahkan kepada langit agar menahan dua pertiga hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar menahan dua pertiga tetumbuhannya."
"Selanjutnya pada tahun yang ketiga Allah SWT memerintahkan kepada langit agar menahan semua hujannya, hingga tidak setetes air hujan pun turun, dan Dia memerintahkan kepada bumi agar menahan semua tetumbuhannya hingga tidak menumbuhkan pepohonan dan tanaman lagi."
"Maka tidak ada seekor binatang berkuku pun melainkan binasa, kecuali yang dikehendaki oleh Allah tidak binasa."
Ketika ditanyakan kepada Nabi SAW mengenai makanan yang dimakan oleh manusia pada zaman tersebut, maka beliau SAW menjawab: "Tahlil, takbir, tasbih, dan tahmid, hal tersebut mengalir ke dalam tubuh mereka bagaikan mengalirnya makanan."
Ibnu Majah mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abul Hasan At-Tanafisi mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdur Rahman Al-Muharibi mengatakan, "Dianjurkan agar hadis ini disampaikan kepada pengajar, agar ia mengajarkannya kepada anak-anak dan memasukkannya pada kitab pelajaran".
Ibnu Katsir mengatakan bila ditinjau dari segi ini, hadis berpredikat garib jiddan (aneh sekali), tetapi sebagian darinya mempunyai syawahid (bukti-bukti yang menguatkan)nya dari hadis-hadis yang lain.
"Barang siapa yang mendapat cobaan dari neraka Dajjal, hendaklah ia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah ia membaca ayat-ayat permulaan sural Al-Kahfi , maka neraka Dajjal akan terasa sejuk," ujar Rasulullah SAW.
Kisah ini disampaikan Ibnu Katsir dalam tafsirnya menukil Abu Abdullah Muhammad ibnu Yazid ibnu Majah di dalam kitab sunannya. Ia mengatakan telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman Al-Muharibi, dari Ismail ibnu Abu Rafi’, dari Abu Zar'ah Asy-Syaibani Yahya ibnu Abu Umar, dari Abu Umamah Al-Bahili yang menceritakan tentang khutbah Rasulullah SAW yang di antaranya beliau bersabda sebagai berikut:
Belum pernah ada fitnah yang lebih besar di muka bumi ini daripada fitnah Dajjal sejak Allah menebarkan keturunan Adam as. Dan sesungguhnya tidak sekali-kali, Allah mengutus seorang nabi, kecuali memperingatkan umatnya akan (bahaya) Dajjal.
Aku adalah nabi yang paling akhir dan kalian adalah umat yang paling akhir, Dajjal pasti akan muncul di kalangan kalian. Jika Dajjal muncul, sedang aku masih ada di antara kalian, maka akulah yang akan membela setiap orang muslim. Dan jika Dajjal muncul sesudahku, maka setiap orang harus membela dirinya sendiri, dan sesungguhnya Allah yang akan menjaga setiap orang muslim sesudah aku tiada.
Sesungguhnya Dajjal itu akan muncul dari celah-celah antara perbatasan negeri Syam dan negeri Irak. Lalu ia melakukan pengrusakan ke arah kanan dan kirinya.
Ingatlah, hai hamba-hamba Allah, hai manusia sekalian, berteguh hatilah kalian. Sesungguhnya aku akan mengabarkan ciri khasnya yang belum pernah digambarkan oleh seorang nabi pun sebelumku.
Sesungguhnya dia (Dajjal) pada mulanya mengatakan, "Aku adalah nabi, tidak ada nabi lain sesudahku." Kemudian untuk kedua kalinya ia mengatakan, "Akulah tuhan kalian."
Tapi kalian tidak dapat melihat Tuhan kalian sebelum kalian mati. Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Tuhan kalian Yang Maha Agung lagi Mahaperkasa tidak buta. Dan sesungguhnya tertulis di antara kedua matanya lafaz "kafir" yang dapat dibaca oleh semua orang mukmin, baik yang dapat membaca maupun yang buta huruf.
Dan sesungguhnya termasuk fitnahnya ialah dia membawa surga dan neraka, tetapi neraka Dajjal adalah surga dan surganya adalah neraka.
Barangsiapa yang mendapat cobaan dari neraka Dajjal, hendaklah ia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah ia membaca ayat-ayat permulaan sural Al-Kahfi, maka neraka Dajjal akan terasa sejuk dan menjadi keselamatan baginya sebagaimana api menjadi dingin dan menjadi keselamatan bagi Nabi Ibrahim.
Dan sesungguhnya fitnah Dajjal yang lainnya ialah dia mengatakan kepada orang Badui, "Bagaimanakah menurutmu, jika aku hidupkan kembali ibu dan ayahmu, apakah kamu mau bersaksi bahwa aku adalah tuhanmu?"
Maka orang Badui menjawab, "Ya."
Lalu setan menyerupakan dirinya dalam rupa ayah dan ibunya, kemudian keduanya mengatakan, "Hai anakku, ikutilah dia karena sesungguhnya dia adalah tuhanmu."
Dan sesungguhnya termasuk fitnah Dajjal ialah dia menangkap seseorang, lalu tubuhnya dibelah dengan gergaji hingga terbelah menjadi dua bagian.
Kemudian Dajjal berkata, "Lihatlah hambaku ini, sekarang aku menghidupkannya kembali, lalu dia menduga bahwa dia mempunyai Tuhan selain aku."
Maka Allah menghidupkannya kembali, lalu Dajjal yang jahat itu berkata kepadanya, "Siapakah Tuhanmu?"
Orang itu menjawab, "Allah adalah Tuhanku, sedangkan engkau adalah Dajjal musuh Allah. Demi Allah, sekarang aku makin bertambah mengetahui daripada sebelumnya siapa sebenarnya kamu.”
Abul Hasan At-Tanafisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Muharibi, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnul Walid Ar-Rassafi, dari Atiyyah, dari Abu Sa'id yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Lelaki itu adalah dari kalangan umatku yang paling tinggi derajatnya di dalam surga."
Atiyyah mengatakan bahwa Abu Sa’id mengatakan, "Demi Allah, kami tidak meragukan lagi lelaki itu tiada lain adalah Umar ibnul Khattab, sehingga Dajjal pergi menuju jalannya sendiri."
Kemudian Al-Muharibi mengatakan, "Kami merujuk kepada hadis Abu Rafi' yang di dalamnya disebutkan: Termasuk fitnah Dajjal ialah dia memerintahkan kepada langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan hujannya. Ia memerintahkan kepada bumi untuk menumbuhkan tetumbuhannya, maka bumi pun mengeluarkan tetumbuhannya.
Termasuk fitnah yang ditampilkan oleh Dajjal ialah dia melewati sebuah kampung; bilamana penduduk kampung itu mendustakannya, maka tidak ada seekor ternak pun yang ada pada mereka melainkan mati dan binasa.
Termasuk fitnah Dajjal lagi ialah dia melewati sebuah kampung; bilamana penduduknya mempercayainya, lalu ia memerintahkan kepada langit agar menurunkan hujan, maka langit pun segera menurunkan hujannya.
Dan ia memerintahkan kepada bumi agar menumbuhkan tetumbuhannya, maka bumi pun mengeluarkan tetumbuhannya, hingga ternak mereka sejak hari itu menjadi gemuk-gemuk, lebih gemuk daripada sebelumnya; air susunya pun sangat subur, lebih subur daripada sebelumnya.
Sesungguhnya tidak ada suatu jengkal tanah pun di muka bumi ini melainkan dia jelajahi semua, kecuali Mekkah dan Madinah. Karena sesungguhnya tidak sekali-kali ia datang kepadanya dari salah satu celahnya, melainkan ia menjumpai malaikat dengan pedang yang terhunus siap membunuhnya.
Lalu ia terpaksa turun di Zaribul Ahmar yaitu di kawasan Sabkhah; saat itu kota Madinah mengalami gempa sebanyak tiga kali. Akibatnya tidak ada seorang munafik pun —baik laki-laki maupun wanita— melainkan pasti keluar dari kota Madinah, sehingga bersihlah kota Madinah dari kemunafikan, sebagaimana pandai besi melenyapkan kotoran (karat) besinya.
Hari itu dinamakan sebagai khalas atau hari pembebasan atau hari pembersihan."
Ummu Syarik binti Abul Akr bertanya, "Wahai Rasulullah, saat itu di manakah orang-orang Arab (kaum muslim) berada?"
Rasulullah SAW menjawab: "Mereka adalah minoritas, sebagian besar dari mereka pada masa itu berada di Baitul Maqdis, imam mereka adalah seorang lelaki saleh. Ketika imam mereka maju untuk salat Subuh bersama mereka, tiba-tiba turunlah Isa ibnu Maryam as."
Maka imam berjalan mundur untuk memberikan kesempatan kepada Isa agar maju, tetapi Isa memegang pundaknya, lalu berkata, "Majulah kamu dan sholatlah, karena sesungguhnya sholat ini didirikan untukmu (sebagai imamnya)."
Lalu imam itu sholat bersama mereka. Apabila imam menyelesaikan sholatnya, maka Isa berkata, "Bukalah pintu itu." Lalu pintu tersebut dibuka, dan ternyata di belakang pintu terdapat Dajjal bersama 70.000 orang Yahudi, semuanya menyandang senjata pedang dengan pakaian yang penuh dengan perhiasan dan mahkota.
Maka apabila Dajjal melihat Isa, leburlah dirinya sebagaimana garam dalam air. Lalu Dajjal lari, dan Isa berkata, "Sesungguhnya aku harus memukulmu sekali pukul yang tidak dapal kamu hindari."
Nabi Isa dapat mengejarnya sampai di pintu kota Lad bagian timur, lalu ia membunuhnya. Allah mengalahkan semua orang Yahudi, maka tidak ada suatu makhluk Allah pun yang dipakai untuk tempat bersembunyi oleh orang Yahudi, melainkan Allah membuatnya dapat berbicara, baik itu batu, pepohonan, tembok, ataupun hewan selain tumbuhan garqad, karena tumbuhan garqad termasuk tetumbuhan mereka; ia tidak dapat berbicara kecuali berkata, "Hai hamba Allah yang muslim, inilah orang Yahudi (sedang bersembunyi padaku). Kemarilah, bunuhlah dia."
Rasulullah SAW bersabda pula: "Dan sesungguhnya masa Nabi Isa itu adalah 40 tahun; satu tahun lamanya sama dengan setengah tahun, dan satu tahun lamanya seperti satu bulan, satu bulan sama lamanya dengan satu Jumat (satu pekan), dan masa-masa akhirnya sama cepatnya dengan percikan api. Seseorang dari kalian berpagi hari berada di pintu masuk kota Madinah: belum lagi ia sampai ke pintu yang lainnya hari telah petang."
Kemudian ada yang bertanya kepada Nabi SAW, "Wahai Nabi Allah, bagaimanakah kami sholat di masa-masa sangat pendek itu?"
Nabi SAW menjawab: "Kalian harus memperkirakan waktu sholat sebagaimana kalian memperkirakannya di hari-hari yang panjang, kemudian kerjakanlah sholat."
Rasulullah SAW bersabda: "Maka kelak Isa Ibnu Maryam berada di antara umatku sebagai hakim yang adil dan imam yang adil. Dia memecahkan semua salib, membunuh semua babi, menghapus jizyah, dan meninggalkan sedekah; tidak lagi ia memungut zakat ternak kambing, tidak pula ternak unta (karena semua orang kaya)."
"Semua permusuhan dan persengketaan tidak ada lagi, kebuasan dari semua binatang yang buas tidak ada lagi, sehingga anak kecil dapat memasukkan tangannya ke dalam (liang) ular (berbisa) tanpa membahayakannya, anak unta berlari dari singa, singa tidak membahayakannya, serigala yang berada di antara ternak kambing seakan-akan sebagai anjing gembalanya."
"Bumi dipenuhi dengan kedamaian seperti sebuah wadah yang penuh dengan air. Kelak kalimah hanya satu, tidak disembah selain Allah, peperangan telah tiada, dan orang-orang Quraisy kembali merebut kerajaannya."
"Kelak bumi bersinar bagaikan sinar perak, dan semua tetumbuhannya tumbuh dengan subur, sama seperti zaman Nabi Adam, hingga sekumpulan orang memakan setangkai buah anggur, lalu semuanya kenyang, dan sejumlah orang berkumpul memakan satu buah delima, lalu semuanya merasa kenyang."
"Kelak harga seekor sapi jantan sama dengan sejumlah anu dari harta (yakni mahal), sedangkan harga kuda hanya beberapa dirham saja."
Lalu ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang menyebabkan harga kuda menjadi murah sekali?"
Rasulullah SAW menjawab, "Karena tidak dipakai untuk berperang lagi selama-lamanya."
Lalu ditanyakan kepada beliau, "Apakah yang menyebabkan harga sapi jantan mahal?"
Rasulullah SAW menjawab: "Karena (sebagian besar) bumi dijadikan lahan pertanian. Sesungguhnya tiga tahun sebelum Dajjal muncul terjadi masa kekeringan yang sangat, umat manusia tertimpa paceklik yang sangat parah."
"Pada tahun pertama Allah memerintahkan kepada langit agar menahan sepertiga hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar menahan sepertiga tetumbuhannya. Kemudian pada tahun yang kedua Dia memerintahkan kepada langit agar menahan dua pertiga hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar menahan dua pertiga tetumbuhannya."
"Selanjutnya pada tahun yang ketiga Allah SWT memerintahkan kepada langit agar menahan semua hujannya, hingga tidak setetes air hujan pun turun, dan Dia memerintahkan kepada bumi agar menahan semua tetumbuhannya hingga tidak menumbuhkan pepohonan dan tanaman lagi."
"Maka tidak ada seekor binatang berkuku pun melainkan binasa, kecuali yang dikehendaki oleh Allah tidak binasa."
Ketika ditanyakan kepada Nabi SAW mengenai makanan yang dimakan oleh manusia pada zaman tersebut, maka beliau SAW menjawab: "Tahlil, takbir, tasbih, dan tahmid, hal tersebut mengalir ke dalam tubuh mereka bagaikan mengalirnya makanan."
Ibnu Majah mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abul Hasan At-Tanafisi mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdur Rahman Al-Muharibi mengatakan, "Dianjurkan agar hadis ini disampaikan kepada pengajar, agar ia mengajarkannya kepada anak-anak dan memasukkannya pada kitab pelajaran".
Ibnu Katsir mengatakan bila ditinjau dari segi ini, hadis berpredikat garib jiddan (aneh sekali), tetapi sebagian darinya mempunyai syawahid (bukti-bukti yang menguatkan)nya dari hadis-hadis yang lain.
(mhy)