Kisah Adu Doa antara Nabi Musa dan Qarun

Rabu, 31 Agustus 2022 - 13:21 WIB
loading...
A A A
وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ

dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat. ( QS Al-Qashash : 76)



Khaisamah menggambarkan bahwa kunci-kunci perbendaharaan harta Qarun terbuat dari kulit, setiap kunci besarnya sama dengan jari telunjuk. Setiap kunci untuk satu gudang tersendiri secara terpisah. Apabila Qarun berkendaraan, maka semua kunci perbendaharaannya diangkut dengan enam puluh ekor begal yang kuat.

Tingkah Qarun yang sombong mengundang kaumnya untuk berkomentar dan memberi nasihat kepadanya. "Janganlah kamu terlalu bangga dengan apa yang telah kamu peroleh," ujar kaumnya kepada Qarun.

Dengan sombong Qarun menjawab nasihat itu. "Aku tidak memerlukan nasihatmu, karena sesungguhnya Allah memberiku kekayaan ini sebab Dia mengetahui bahwa aku berhak mendapatkannya dan sebab kecintaan-Nya kepadaku."

Ada yang menyebut Qarun berprofesi sebagai seorang ahli kimia. Namun Ibnu Katsir mengatakan pendapat ini lemah. "Sesungguhnya ilmu kimia itu sendiri merupakan ilmu reaksi, bukan ilmu yang menyangkut mengubah sesuatu menjadi benda lain, karena sesungguhnya yang dapat melakukan hal itu hanyalah Allah semata Allah SWT," ujar Ibnu Katsir.



Sebagian ulama yang lain menyebut, Qarun adalah seseorang yang mengetahui Ismul A'zam, lalu ia berdoa kepada Allah dengan menyebut Ismul A'zam tersebut. Akhirnya ia menjadi orang yang banyak hartanya.

Ibnu Katsir mengatakan Allah SWT menyanggah pengakuan Qarun yang mengatakan bahwa Allah memperhatikan dirinya, karena itu Allah memberinya banyak harta.

أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا

Dan apakah ia tidak mengetahui bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta? (QS Al-Qashash: 78)

Sehubungan dengan tafsir ayat ini Imam Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengemukakannya dengan takwil yang baik, ia mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Qarun berkata, "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” ( QS Al-Qashash : 78)



Bahwa seandainya bukan karena rida Allah kepada diriku dan pengetahuannya tentang keutamaanku, tentulah Dia tidak akan memberiku semua harta ini.

Lalu Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam membacakan firman-Nya: Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? (Al-Qashash: 78), hingga akhir ayat.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1608 seconds (0.1#10.140)