Begini Kondisi Terbaru Tempat Tenggelamnya Qarun

Jum'at, 09 September 2022 - 16:13 WIB
loading...
Begini Kondisi Terbaru Tempat Tenggelamnya Qarun
Danau Qarun. Di sini si tajir di era Nabi Musa itu ditenggelamkan bersama hartanya. Foto/Ilustrasi: looklex.com
A A A
Lokasi tempat ditenggelamkannya Qarun beserta seluruh harta dan rumahnya ke dalam bumi terjadi di daerah Al-Fayyum. Lokasi ini sekitar 90 kilometer atau dua jam perjalanan dengan menggunakan mobil dari Kairo, ibu kota Mesir .

Menurut penduduk setempat, nama danau itu adalah Bahirah Qarun (laut Qarun). Di sekitar Al-Fayyum ini yang tersisa hanya berupa puing-puing istana Qarun.

Di lokasi ini, terdapat sebuah danau yang sangat luas. Panjang danau mencapai 30 km dengan lebar danau sekitar 10 km dan kedalaman mencapai 30-40 meter.



Dr Rusydi al-Badrawy dalaml bukunya yang berjudul "Qashash al-Anbiya' wa al-Tarikh" menuturkan bahwa ahli geologi dari Eropa Barat pernah melakukan penelitian Bahirah Qarun. Penelitian difokuskan untuk membuktikan, apakah di lokasi tersebut pernah terjadi sebuah bencana berupa gempa hingga menenggelamkan Qarun beserta rumahnya, seperti diungkapkan dalam Al-Quran.

Setelah melalui pengkajian yang komprehensif, tulis Rusydi al-Badrawy, para peneliti dari Eropa itu berkesimpulan bahwa di zaman dahulu kala, benar di lokasi itu pernah terjadi bencana berupa gempa bumi yang sangat besar, terutama di bagian sebelah selatan danau Qarun.

''Ini membuktikan bahwa kisah Qarun pernah terjadi di sekitar danau tersebut,'' tulis Rusydi. Dan, menurut penduduk Mesir, di Al-Fayyum ini dulunya Qarun tinggal.

Kini, danau Qarun tampak tenang. Meski di baliknya menyimpan sebuah pelajaran yang sangat berarti bagi umat manusia. Yakni, kesombongan dapat membinasakan dirinya, sebagaimana yang terjadi pada Qarun.



Munkhafazh al-Laahun
Rusydi menjelaskan, danau ini sudah ada sejak dahulu sebelum Qarun ada. Danau tersebut dulunya merupakan sebuah danau kecil yang disebut dengan Munkhafazh al-Laahun.

Qarun hidup pada masa Nabi Musa as, kala pemerintahan Fir’aun (Pharaoh), Ramses II, yang berkuasa pada akhir era kerajaan Mesir baru 1552-1069 SM. Kalau diperkirakan, Qarun hidup di kurun waktu 1200-1000 SM.

Berdasarkan kisah Nabi Musa as, saat ia dihanyutkan oleh ibundanya di Sungai Nill hingga kemudian ditemukan istri Fir’aun, Asiyah binti Muzahim, dapat disimpulkan bahwa pusat peradaban Kaum Nabi Musa as saat itu berada di dataran sekitar Sungai Nill.

Tak mengherankan memang, peradaban selalu dimulai dari lokasi dengan sumberdaya alam yang mencukupi, terutama air. Hipotesa ini terjawab dengan banyak fosil manusia purba yang ditemukan pada batuan hasil endapan sungai.

Mereka hidup dan membangun peradaban di sekitarnya, hingga mereka mati disekitarnya pula. Termasuk di antaranya di Kota Al-Fayyum, yang berada di Mesi.

Jejak peninggalan peradaban banyak ditemukan seperti Qasr Qarun, sisa-sisa bangunan di pelabuhan purba Biahmu, dan Piramid Amenhemet III. Hal inilah kemudian yang mendasari para ahli arkeologi menjadikan Kota Al-Fayyum sebagai dugaan tempat tinggal Qarun.

Di sini, Qasr Qarun atau dikenal sebagai Istana Qarun banyak dikaitkan dengan satu-satunya peninggalan Qarun yang tersisa. Namun, berdasarkan analisis dari dinamika permukaan air Danau Qarun menunjukkan bahwa pada masa hidup Qarun, kawasan Qasr Qarun masih digenangi oleh air.



Ahli geologi mengatakan, pengelolaan air danau menjadi sistem irigasi telah dimulai sejak masa pemerintahan Sensoret I (1971-1826 SM) dan selesai pada masa pemerintahan Raja Amenhemet III (1880-1808 SM).

Pada saat itu, luas danau mencapai 1986.8 km2, namun berkurang sedikit demi sedikit setiap tahunnya hingga menjadi 242.4 km2 saja saat ini. Jika diperhatikan dengan seksama, lokasi Istana Qarun masih tergenang oleh air danau bahkan hingga tahun 500 SM.

Sedangkan Qarun hidup pada 1200-1000 SM. Fakta ini diperkuat lagi dengan penelitian oleh Tim arkeologi Franco-swiss mengenai pengukuran umur yang menunjukkan bahwa istana didirikan tahun 323-330 SM yaitu periode ptelemaic yang dipimpin Heredotus.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3203 seconds (0.1#10.140)