Waspadai Jenis Dosa-dosa Besar yang Sering Tidak Kita Sadari

Kamis, 29 September 2022 - 10:48 WIB
loading...
Waspadai Jenis Dosa-dosa...
Setiap dosa yang pelakunya dilaknat oleh Nabi SAW berarti itu bagian dari dosa besar, yang seringkali tanpa kita sadari, mungkin pernah melakukannya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, dosa-dosa besar adalah setiap dosa yang oleh pembuat syariat (Allah ta’ala) dijadikan sebagai sebab adanya hukuman khusus. Maka setiap dosa yang pelakunya dilaknat oleh Nabi sallallahu alaihi wa sallam berarti itu bagian dari dosa besar .

Apa yang dijelaskan oleh Syaikh Al Utsaimin ini, seringkali tanpa kita sadari, mungkin kita pernah melakukannya. Menurut Ustadz Setiawan Tugiyono, dari penjelasan al-syaikh Ibnu al-Utsaimin diatas, bisa disimpulkan bahwa tanda-tanda dosa besar itu adalah jika:

– Ada laknat dari Syariat kepada pelakunya
– Ada hukuman duniawi yang ditetapkan Syariat
– Atau adanya ancaman Hukuman Akhirat
– Atau ada ancaman penafian Iman
– Atau Syariat berlepas diri dari pelakunya


Untuk itulah, kita diperintahkan untuk menjauhi dosa-dosa besar ini. Allah Ta'ala berfirman :

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا


“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)”. (Al-Nisa: 31)

Juga firman Allah ta’ala:

ٱلَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَٰئِرَ ٱلْإِثْمِ وَٱلْفَوَٰحِشَ إِلَّا ٱللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَٰسِعُ ٱلْمَغْفِرَةِ


“(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya”. (Al-Najm:32)

Dijelaskan dai yang aktif di lembaga Bimbingan Islam ini, para ulama berselisih pendapat tentang berapa jumlah dosa besar. Ada yang membatasi hanya 7 dosa saja, ada yang berpendapat sampai 70 dosa besar, bahkan ada yang sampai menuliskannya lebih dari seratus, sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Hajar al-Haitamy rahimahullah dalam kitab beliau al-Zawajir ‘an Iqtirafi al-Kabair.

Disebutkan dalam fatwa syabakah islamiyah:

“Adapun berapa jumlah dosa besar, tidak mungkin bagi kita untuk membatasinya, karena para ulama sendiri mereka berselisih pendapat, sebagian menghitung jumlahnya ada 70, sebagian ada yang menilai jumlahnya lebih dari itu, dan disebutkan dalam musonnaf Abdu al-Razzak dan selainnya, dikatakan kepada Ibnu Abbas: apakah dosa besar jumlahnya 7? Beliau menjawab: jumlah dosa besar 70 ini pendapat yang lebih dekat”.

"Jadi, jumlah pasti berapa dosa besar itu, ulama tidak sepakat dalam satu pendapat, maka kita kembalikan kepada kriteria dosa besar yang disampaikan oleh syaikh Solih al-Utsaimin, selagi ada amalan yang berkonsekuensi dosa dengan ciri-ciri seperti yang disebutkan oleh syaikh, maka itu masuk kategori dosa besar, wallahu a’lam,"tuturnya.

Contoh Dosa Besar yang Tidak Disadari

Ada beberapa contoh dosa-dosa besar yang tidak disadari banyak dilakukan oleh kaum muslim. Ustadz Setiawan memberikan beberapa contoh, misalnya:

1. Dosa perbuatan syirik

Syirik maknanya adalah : “Menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan untuk Allah”. (al-Tauhid al-Muyassar hal:20)

Dari definisi ini, menunjukkan kepada kita bahwa jika seseorang menyamakan sesuatu dengan Allah pada hal-hal yang menjadi kekhususan Allah, dalam rububiyahNya, nama-nama dan sifatNya, atau dalam uluhiyahNya seperti doa, nadzar, menyembelih, takut, dan lainnya, maka ia telah terjatuh pada kesyirikan. Betapa banyak kita dapati di tengah masyarakat kita orang-orang yang mengaku muslim namun kenyataannya ketika menghendaki hajat tertentu, bukannya meminta kepada Allah, justru malah berdoa kepada selain Allah, menyembelih untuk penghuni pantai selatan, takut kepada penghuni gunung, nadzar untuk penghuni tempat keramat, dan yang semisalnya, ini realita yang banyak terjadi di masyarakat, padahal Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ


“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maidah:72)

2. Dosa riba

Dosa besar kedua yang banyak tersebar di tengah masyarakat muslim, entah tidak disadari atau disadari namun cuek, adalah transaksi berbau riba, salah satu definisi riba yang dikemukakan oleh ulama adalah:

“Pertambahan dalam pertukaran dua barang (ribawi) yang sejenis, dengan tanpa memberikan ganti dari dari tambahan yang didapatkan”. (al-Fiqhu al-Muyassar fi Dhui al-Kitab wa al-Sunnah hal: 221)

Hukum riba dijelaskan dalam hadis yang dikeluarkan oleh imam Muslim dari sahabat Jabir rhadiyallahu anhu, beliau berkata:

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat pemakan riba, yang memberi riba, penulisnya dan dua saksinya,” dan beliau bersabda, “mereka semua sama.” (HR.Muslim no:1598)


Nyatanya di tengah masyarakat kita, transaksi ini menjamur, simpan pinjam koperasi berbunga, telat bayar kredit didenda, menabung di bank kovensional dapat bunga, simpan pinjam uang di ibu-ibu pkk pun tak lepas dari bunga, tukar menukar uang baru mendekati hari raya, jual beli emas atau perhiasan perak online tidak tunai, ini semua merupakan bentuk contoh praktek ribawi di tengah masyarakat kita yang mengandung dosa besar.

3. Dosa zina

Definisinya dikatakan oleh para ulama: “Hubungan biologis yang haram (tanpa akad syari) yang dilakukan pada kemaluan maupun dubur”. (Minhaju al-Muslim hal:409)

Padahal Allah ta’ala telah melarang perbuatan ini, bahkan mendekatinya pun terlarang, sebagaimana dalam firmanNya:

وَلَا تَقْرَبُوا ٱلزِّنَىٰ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا


“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. (Al-Isra: 32)

Banyak hikmah dari larangan ini diantaranya untuk menjaga nasab, menjaga kehormatan manusia bahwa mereka bukanlah binatang yang sembarangan melampiaskan nafsunya, juga untuk menjauhkan hamba dari penyakit-penyakit hina, dan hikmah lainnya.

Namun mirisnya, realita berkata lain, dari sebab tersebarnya pergaulan bebas tanpa batas, bercampurnya lelaki dan perempuan secara leluasa, akhirnya tak sedikit yang kemudian pasangan muda mudi yang hamil duluan di luar nikah, bahkan komunitas kumpul kebo banyak dijumpa, lebih parah lagi ternyata kelompok pecinta sejenis pun bermunculan, yang seperti ini merupakan dosa besar yang banyak di masyarakat, butuh untuk dibimbing dan diarahkan ke jalan yang benar.

4. Dosa meninggalkan shalat

Ada banyak nash hadis yang menyatakan bahayanya meninggalkan shalat, dan hal tersebut termasuk dosa besar, bahkan bisa berkonsekuensi pada kekufuran orang yang meninggalkannya, seperti yang dikabarkan dalam beberapa hadis berikut:

Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257)

Kemudian hadis Buraidah bin Al Hushoib Al Aslamiy berkata,”Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574)

Juga hadis dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu -bekas budak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thobariy dengan sanad shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib wa At Tarhib no. 566)

5. Dosa ghibah

Ghibah adalah termasuk bagian dari dosa besar, karena ada ancaman khusus bagi pelakunya sebagaimana penjelasan oleh para ulama, dan bersesuaian dengan kriteria yang disampaikan oleh Syaikh al-Utsaimin rahimahullah, dalil haramnya ghibah terdapat dalam firman Allah ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ


“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)

Betapa kita dapati di masyarakat amaliah ghibah ini menjamur dimana-mana, bahkan menjadi acara menarik yang dikonsumsi menasional oleh masyarakat, seperti yang disuguhkan dalam acara televisi bertemakan gosip selebritis dan semisalnya, terlepas dari praktek ngrumpi yang sering didapati juga di warung-warung dan tempat-tempat nongkrong, padahal apa yang mereka lakukan termasuk dari perkara dosa besar.

6. Dosa namimah / adu domba

Perbuatan ini merupakan perbuatan yang mengantarkan kepada dosa besar, dalam hadist disebutkan bahwa namimah termasuk sebab seseorang mendapatkan adzab kubur, seperti dalam hadis berikut:

“Dari Ibnu Abbas, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati sebuah kebun di Madinah atau Mekah beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa dalam kuburnya. Nabi bersabda, “Keduanya sedang disiksa dan tidaklah keduanya disiksa karena masalah yang sulit untuk ditinggalkan”. Kemudian beliau kembali bersabda, “Mereka tidaklah disiksa karena dosa yang mereka anggap dosa besar. Orang yang pertama tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya sendiri. Sedangkan orang kedua suka melakukan namimah”. (HR Bukhari no 213)

Demikian beberapa jumlah kecil dari contoh bentuk dosa besar yang banyak terjadi di sekitar kita yang terkadang tidak disadari. Jumlah sebenarnya sangat banyak, semoga Allah Ta'ala selalu membimbing kita, dan menjauhkan kita dari perbuatan-perbuatan yang berdampak pada dosa besar tersebut. Aamiin.



Wallahu a’lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2380 seconds (0.1#10.140)