Menelisik Kiasan dalam Surat Al-A’raf Ayat 40 hingga Unta Masuk ke Lubang Jarum
loading...
A
A
A
Masih dari Talmud, dalam Bereishit Rabbah 1 disebutkan: Jika labu memiliki lubang sekecil mata jarum, semua udaranya akan keluar; namun meskipun manusia dibentuk dengan banyak rongga dan lubang, napasnya tidak keluar melalui mereka. Hanya saja ungkapan semisal di dalam Talmud tidak menggunakan unta melainkan gajah.
Menariknya, salah seorang periwayat israiliyat dari generasi tabi’in bernama Ka’b al-Ahbar pernah menggunakan ungkapan semisal. Apabila kita menelisik tafsir Ibnu Katsir surah At Taubah 115, disebutkan bahwa Ka’b al-Ahbar mengatakan; tidak ada suatu tempat sebesar lubang jarum pun dari bumi ini melainkan padanya terdapat malaikat yang ditugaskan menjaganya dan melaporkan pengetahuan hal tersebut kepada Allah.
Ibnu Abbas dan Abu Hurairah mengambil sejumlah riwayat dari seorang tabi’in yang dahulu pemeluk Yudaisme tersebut. Fakta bahwa ungkapan “lubang jarum” keluar dari lisan Ka’b al-Ahbar menegaskan bahwa memang dirinya dekat dengan literatur dan tradisi Yudaisme.
Akan tetapi kesamaan ini dapat menjadi celah klaim plagiarisme Al-Quran. Bisa jadi, Ka’b “diduga” sebagai sumber Yudaisme yang menjadi media praktik plagiarisme tersebut. Sebab, salah satu asumsi dasar teori plagiarisme Al-Qur'an adalah kesamaan menunjukkan adanya penjiplakan.
Tampaknya, ungkapan “masuk lubang jarum” atau yang semisal dengan itu memang masyhur di tengah masyarakat berbahasa Semit sejak abad 1 M hingga abad 7 M, baik itu di Syam, wilayah Persia (reportase Talmud Babilonia), maupun Jazirah Arab. Meski memiliki perbedaan, makna dari ungkapan itu seragam yakni mengisyaratkan kemustahilan.
Black Hole
Ir Bambang Pranggono dalam buku "Percikan Sains dalam Al-Quran" jutru menyebut bukan hal mustahil seekor unta masuk ke dalam lubang jarum. Mantan Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung ini menjelaskan, terungkapnya teori lubang hitam (black hole) di ruang angkasa memungkinkan hal tersebut.
Lubang hitam adalah objek di ruang angkasa yang dibungkus oleh sesuatu yang disebut dengan event horizon. Menurut pakar Astrofisika Karl Schwarschild, apapun yang masuk melintasi batas itu akan meluncur ke dalam dan tidak akan kembali lagi.
Bambang mengungkap, seorang penulis buku science ruang angkasa yang sekarang menjadi konsultan NASA, Timothy Ferris, sempat menjelaskan, semakin mendekati dasar lubang, gravitasi akan semakin kuat menyedot.
Ferris menganalogikan, apabila kaki masuk duluan, maka kepala akan tertinggal. Dia pun mengungkapkan, apabila unta masuk ke sana, maka akan terulur menjadi sebesar jarum.
Black hole adalah bintang yang setelah proses termonuklirnya padam, runtuh ke dalam karena kekuatan gravitasinya sendiri. Cahaya pun tersedot, tidak bisa keluar dan menjadi gelap dan hitam. Ruang angkasa pun dilubangi karena terbentuknya black hole.
Menurut Bambang, lubang hitam ini pun sudah diceritakan Allah dalam surah At Thariq ayat 1-3. "Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? Yaitu bintang yang cahayanya melubangi."
Menariknya, salah seorang periwayat israiliyat dari generasi tabi’in bernama Ka’b al-Ahbar pernah menggunakan ungkapan semisal. Apabila kita menelisik tafsir Ibnu Katsir surah At Taubah 115, disebutkan bahwa Ka’b al-Ahbar mengatakan; tidak ada suatu tempat sebesar lubang jarum pun dari bumi ini melainkan padanya terdapat malaikat yang ditugaskan menjaganya dan melaporkan pengetahuan hal tersebut kepada Allah.
Ibnu Abbas dan Abu Hurairah mengambil sejumlah riwayat dari seorang tabi’in yang dahulu pemeluk Yudaisme tersebut. Fakta bahwa ungkapan “lubang jarum” keluar dari lisan Ka’b al-Ahbar menegaskan bahwa memang dirinya dekat dengan literatur dan tradisi Yudaisme.
Akan tetapi kesamaan ini dapat menjadi celah klaim plagiarisme Al-Quran. Bisa jadi, Ka’b “diduga” sebagai sumber Yudaisme yang menjadi media praktik plagiarisme tersebut. Sebab, salah satu asumsi dasar teori plagiarisme Al-Qur'an adalah kesamaan menunjukkan adanya penjiplakan.
Tampaknya, ungkapan “masuk lubang jarum” atau yang semisal dengan itu memang masyhur di tengah masyarakat berbahasa Semit sejak abad 1 M hingga abad 7 M, baik itu di Syam, wilayah Persia (reportase Talmud Babilonia), maupun Jazirah Arab. Meski memiliki perbedaan, makna dari ungkapan itu seragam yakni mengisyaratkan kemustahilan.
Black Hole
Ir Bambang Pranggono dalam buku "Percikan Sains dalam Al-Quran" jutru menyebut bukan hal mustahil seekor unta masuk ke dalam lubang jarum. Mantan Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung ini menjelaskan, terungkapnya teori lubang hitam (black hole) di ruang angkasa memungkinkan hal tersebut.
Lubang hitam adalah objek di ruang angkasa yang dibungkus oleh sesuatu yang disebut dengan event horizon. Menurut pakar Astrofisika Karl Schwarschild, apapun yang masuk melintasi batas itu akan meluncur ke dalam dan tidak akan kembali lagi.
Bambang mengungkap, seorang penulis buku science ruang angkasa yang sekarang menjadi konsultan NASA, Timothy Ferris, sempat menjelaskan, semakin mendekati dasar lubang, gravitasi akan semakin kuat menyedot.
Ferris menganalogikan, apabila kaki masuk duluan, maka kepala akan tertinggal. Dia pun mengungkapkan, apabila unta masuk ke sana, maka akan terulur menjadi sebesar jarum.
Black hole adalah bintang yang setelah proses termonuklirnya padam, runtuh ke dalam karena kekuatan gravitasinya sendiri. Cahaya pun tersedot, tidak bisa keluar dan menjadi gelap dan hitam. Ruang angkasa pun dilubangi karena terbentuknya black hole.
Menurut Bambang, lubang hitam ini pun sudah diceritakan Allah dalam surah At Thariq ayat 1-3. "Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? Yaitu bintang yang cahayanya melubangi."
(mhy)