Penyebab Penyakit Hasad dan Cara Mengobatinya

Rabu, 19 Oktober 2022 - 17:22 WIB
loading...
Penyebab Penyakit Hasad dan Cara Mengobatinya
Cara mengobati penyakit Hasad yaitu menumbuhkan sikap qanaah (merasa puas) dan bersyukur atas apa yang kita miliki. Foto/ilustrasi
A A A
Penyebab penyakit h asad (iri dengki) dan cara mengobatinya perlu diketahui umat muslim. Penyakit hati ini sangat berbahaya apabila dibiarkan.

Selain merusak diri sendiri, hasad dapat merusak lingkungan sekitar dan ikatan persaudaraan. Bahkan peperangan, perkelahian, percekcokan, atau pembunuhan sering terjadi akibat munculnya sikap dengki dan iri hati.

"Biasanya hati yang hasad lahir dari hati yang kurang bersyukur. Selalu memandang orang lain lebih dari kita, dan kita melupakan nikmat Allah yang sudah kita miliki. Lalu kita berharap memiliki yang orang lain miliki dan berharap orang lain kalah dengan kita. Bahkan berharap nikmat dalam hidup mereka lenyap. Ini adalah sifat yang sangat terlarang dalam agama," kata Ustaz Farid Nu'man Hasan , Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia dalam satu tausiyahnya.

Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda:

لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ

Artinya: "Janganlah saling membenci, saling hasad, saling membelakangi (cuek), dan jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari." (HR Al Bukhari 6065)

Hasad yang Dibolehkan
Tidak semua hasad itu dilarang dalam agama. Rasululah SAW menyebutkan beberapa hasad yang diperbolehkan. Beliau bersabda:

لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌٍ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌٍ آتَاهُ اللهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

Artinya: "Tidak boleh hasad kecuali dalam dua hal, yaitu kepada seseorang yang Allah berikan harta dan dia menghabiskan hartanya di atas kebenaran, dan kepada seseorang yang Allah berikan hikmah (ilmu) lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya." (HR Al-Bukhari 73 dari Abdullah bin Mas'ud)

Dalam riwayat lain:

لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ (يَقُومُ بِهِ) آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ

Artinya: "Tidak boleh hasad kecuali dalam dua hal, yaitu kepada seseorang yang Allah ﷻ berikan Al-Quran dan dia membacanya (mengamalkannya) di sepanjang malam dan siang, dan kepada seseorang yang Allah berikan harta lalu dia menginfakkannya sepanjang siang dan malam." (HR Al Bukhari 7529 dari Abdullah bin Umar)

Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, para ulama berkata: "Iri hati itu ada dua; hakiki dan majazi. Iri hati yang hakiki adalah berharap lenyapnya nikmat dari seseorang, maka ini haram menurut ijma' umat dan dalil-dalil yang shahih. Iri hati yang majazi adalah ghibthah, yaitu mengharapkan dapat nikmat yang sama yang ada pada orang lain, tanpa menginginkan nikmat itu lenyap dari orang tersebut. Jika pada urusan dunia maka itu iri yang dibolehkan, jika pada urusan ketaatan maka itu iri yang disukai (sunnah)." (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim)

Cara Mengobati Hasad
Cara mengobati penyakit hasad sebenarnya tidak sulit jika seorang muslim senantiasa bersyukur atas semua keadaan. Ustaz Farid Nu'man mengatakan, obat dari penyakit ini adalah menumbuhkan sikap qana'ah (merasa puas) dan syukur atas apa yang sudah kita miliki, agar hati kita lapang atas apa yang dimiliki orang lain.

Iri dan dengki akan lenyap dengan sendirinya apabila seseorang menyadari bahwa segala sesuatu merupakan ketentuan Allah termasuk pembagian rezeki. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an:

وَلَا تَتَمَنَّوۡا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعۡضَكُمۡ عَلٰى بَعۡضٍ‌ ؕ لِلرِّجَالِ نَصِيۡبٌ مِّمَّا اكۡتَسَبُوۡا ؕ‌ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيۡبٌ مِّمَّا اكۡتَسَبۡنَ‌ ؕ وَسۡئَـلُوا اللّٰهَ مِنۡ فَضۡلِهٖ ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمًا

Artinya: "Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS An-Nisa ayat 32)

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1843 seconds (0.1#10.140)