Begini Jawaban Rasulullah SAW saat Dedengkot Munafik Mempertanyakan Mukjizatnya
loading...
A
A
A
Dedengkot kaum munafik, Abdullah bin Ubay , pernah bertanya perihal mukjizat Rasulullah SAW. Pertanyaan yang terkesan menantang itu disampaikan Abdullah bin Ubay kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq .
"Katakanlah kepada Muhammad agar dia mendatangkan suatu mukjizat kepada kami (orang-orang Yahudi ) sebagaimana yang pernah didatangkan oleh para utusan terdahulu," ujar Abdullah bin Ubay kepada Abu Bakar.
Ibnu Katsir menyampaikan kisah ini dalam tafsirnya, terkait firman Allah SWT pada al-Quran surat al-Anbiya ayat 5-6. Allah SWT berfirman:
فَلْيَأْتِنَا بِآيَةٍ كَمَا أُرْسِلَ الأوَّلُونَ
"Maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus." ( QS Al-Anbiya : 5)
Menurut Ibnu Katsir, mereka bermaksud bahwa mukjizat itu seperti unta Nabi Saleh, mukjizatnya Musa dan Isa. Allah SWT telah berfirman sehubungan dengan hal ini:
وَمَا مَنَعَنَا أَنْ نُرْسِلَ بِالآيَاتِ إِلا أَنْ كَذَّبَ بِهَا الأوَّلُونَ وَآتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا بِهَا
"Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. ( QS Al-Isra : 59), hingga akhir ayat.
Abu Bakar Menangis
Menukil hadis yang diriwayatkan Ibnu Abu Hatim, Ibnu Katsir menyampaikan kisah yang disampaikan Ubadah ibnus-Samit dalam majelisnya. Ubadah berkisah:
Ketika para sahabat berada di dalam masjid, saat itu Abu Bakar sedang membaca sebagian dari Al-Qur'an. Kemudian datanglah Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul yang saat itu membawa bantal dan permadani, lalu meletakkan bawaannya dan duduk bersandar padanya.
Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul adalah seorang yang berwajah cerah, fasih tutur katanya, tetapi suka berdebat.
Ia berkata, "Hai Abu Bakar, katakanlah kepada Muhammad agar dia mendatangkan suatu mukjizat kepada kami (orang-orang Yahudi) sebagaimana yang pernah didatangkan oleh para utusan terdahulu. Musa datang dengan membawa luh-luh, Daud datang dengan membawa kitab Zabur, Saleh datang membawa mukjizat unta betina, Isa datang membawa kitab Injil dan hidangan dari langit."
Abu Bakar menangis dan Rasulullah SAW keluar, lalu Abu Bakar berkata, "Marilah kita bangkit menemui Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan dalam menghadapi si munafik ini."
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya tidaklah layak aku dihormati dengan sambutan berdiri, melainkan hanya Allah-lah yang pantas mendapat perlakuan seperti itu."
Kami berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami mendapat tantangan dari orang munafik ini."
Rasulullah SAW bersabda, bahwa sesungguhnya Malaikat Jibril berkata kepadanya, "Keluarlah kamu, dan ceritakanlah kepada(nya) tentang nikmat-nikmat yang telah dikaruniakan kepadamu oleh Allah dan keutamaan-keutamaan yang diberikan kepadamu."
Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya, "Jibril telah menyampaikan berita gembira kepadaku, bahwa aku diutus untuk orang yang berkulit merah dan berkulit hitam (semua bangsa), dan Allah telah memerintahkan kepadaku agar menyampaikan peringatan kepada jin."
"Allah menurunkan Kitab-Nya kepadaku, sedangkan aku dalam keadaan ummi. Dia telah mengampuni semua dosaku yang terdahulu dan yang terkemudian, dan namaku disebut di dalam azan."
"Dia telah memberikan bantuan para malaikat kepadaku, dan kemenangan datang kepadaku, rasa gentar yang mencekam hati musuh berada di hadapanku."
"Allah telah memberiku Telaga Kausar, dan menjadikan telagaku adalah telaga yang paling besar di hari kiamat."
"Allah menjanjikan kepadaku kedudukan yang terpuji, sedangkan manusia saat itu menundukkan kepalanya dalam keadaan terhina. Allah menjadikan diriku termasuk orang-orang yang mula-mula dibangkitkan, dan dimasukkan ke dalam syafaatku sejumlah tujuh puluh ribu orang dari kalangan umatku; semuanya masuk surga tanpa hisab."
"Allah telah menganugerahkan kepadaku kekuasaan dan kerajaan, dan aku ditempatkan di istana yang paling tinggi di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Tiada seorang pun yang ada di atasnya kecuali hanya para malaikat penyangga' Arasy. Dihalalkan bagiku —juga bagi umatku— ganimah, yang sebelum itu tidak pernah dihalalkan bagi seorang pun."
"Hadis ini berpredikat garib sekali," ujar Ibnu Katsir.
Jauh Lebih Jelas
Pada ayat selanjutnya Allah SWT berfirman:
مَا آمَنَتْ قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا أَفَهُمْ يُؤْمِنُونَ
Tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebelum mereka; maka apakah mereka akan beriman? (QS Al-Anbiya: 6)
Ibnu Katsir menjelaskan tiada suatu penduduk negeri pun yang diutus rasul-rasul kepada mereka dengan membawa mukjizat, lalu mereka beriman, melainkan mereka mendustakannya; maka Kami binasakan mereka. Apakah mereka akan beriman sekiranya melihat mukjizat-mukjizat itu? Tidak! bahkan:
إِنَّ الَّذِينَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ وَلَوْ جَاءَتْهُمْ كُلُّ آيَةٍ حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الألِيمَ
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (QS Yunus: 96-97)
Ibnu Katsir mengatakan sesungguhnya mereka pun telah menyaksikan ayat-ayat yang jelas dan hujah-hujah yang pasti serta keterangan-keterangan yang jelas dari Rasulullah SAW. Padahal apa yang ditampakkan oleh Rasulullah SAW adalah jauh lebih jelas, lebih terang, lebih menakjubkan, dan lebih mematahkan alasan mereka ketimbang apa yang ditampakkan oleh nabi-nabi lainnya.
"Katakanlah kepada Muhammad agar dia mendatangkan suatu mukjizat kepada kami (orang-orang Yahudi ) sebagaimana yang pernah didatangkan oleh para utusan terdahulu," ujar Abdullah bin Ubay kepada Abu Bakar.
Ibnu Katsir menyampaikan kisah ini dalam tafsirnya, terkait firman Allah SWT pada al-Quran surat al-Anbiya ayat 5-6. Allah SWT berfirman:
فَلْيَأْتِنَا بِآيَةٍ كَمَا أُرْسِلَ الأوَّلُونَ
"Maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus." ( QS Al-Anbiya : 5)
Menurut Ibnu Katsir, mereka bermaksud bahwa mukjizat itu seperti unta Nabi Saleh, mukjizatnya Musa dan Isa. Allah SWT telah berfirman sehubungan dengan hal ini:
وَمَا مَنَعَنَا أَنْ نُرْسِلَ بِالآيَاتِ إِلا أَنْ كَذَّبَ بِهَا الأوَّلُونَ وَآتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا بِهَا
"Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. ( QS Al-Isra : 59), hingga akhir ayat.
Abu Bakar Menangis
Menukil hadis yang diriwayatkan Ibnu Abu Hatim, Ibnu Katsir menyampaikan kisah yang disampaikan Ubadah ibnus-Samit dalam majelisnya. Ubadah berkisah:
Ketika para sahabat berada di dalam masjid, saat itu Abu Bakar sedang membaca sebagian dari Al-Qur'an. Kemudian datanglah Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul yang saat itu membawa bantal dan permadani, lalu meletakkan bawaannya dan duduk bersandar padanya.
Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul adalah seorang yang berwajah cerah, fasih tutur katanya, tetapi suka berdebat.
Ia berkata, "Hai Abu Bakar, katakanlah kepada Muhammad agar dia mendatangkan suatu mukjizat kepada kami (orang-orang Yahudi) sebagaimana yang pernah didatangkan oleh para utusan terdahulu. Musa datang dengan membawa luh-luh, Daud datang dengan membawa kitab Zabur, Saleh datang membawa mukjizat unta betina, Isa datang membawa kitab Injil dan hidangan dari langit."
Abu Bakar menangis dan Rasulullah SAW keluar, lalu Abu Bakar berkata, "Marilah kita bangkit menemui Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan dalam menghadapi si munafik ini."
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya tidaklah layak aku dihormati dengan sambutan berdiri, melainkan hanya Allah-lah yang pantas mendapat perlakuan seperti itu."
Kami berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami mendapat tantangan dari orang munafik ini."
Rasulullah SAW bersabda, bahwa sesungguhnya Malaikat Jibril berkata kepadanya, "Keluarlah kamu, dan ceritakanlah kepada(nya) tentang nikmat-nikmat yang telah dikaruniakan kepadamu oleh Allah dan keutamaan-keutamaan yang diberikan kepadamu."
Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya, "Jibril telah menyampaikan berita gembira kepadaku, bahwa aku diutus untuk orang yang berkulit merah dan berkulit hitam (semua bangsa), dan Allah telah memerintahkan kepadaku agar menyampaikan peringatan kepada jin."
"Allah menurunkan Kitab-Nya kepadaku, sedangkan aku dalam keadaan ummi. Dia telah mengampuni semua dosaku yang terdahulu dan yang terkemudian, dan namaku disebut di dalam azan."
"Dia telah memberikan bantuan para malaikat kepadaku, dan kemenangan datang kepadaku, rasa gentar yang mencekam hati musuh berada di hadapanku."
"Allah telah memberiku Telaga Kausar, dan menjadikan telagaku adalah telaga yang paling besar di hari kiamat."
"Allah menjanjikan kepadaku kedudukan yang terpuji, sedangkan manusia saat itu menundukkan kepalanya dalam keadaan terhina. Allah menjadikan diriku termasuk orang-orang yang mula-mula dibangkitkan, dan dimasukkan ke dalam syafaatku sejumlah tujuh puluh ribu orang dari kalangan umatku; semuanya masuk surga tanpa hisab."
"Allah telah menganugerahkan kepadaku kekuasaan dan kerajaan, dan aku ditempatkan di istana yang paling tinggi di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Tiada seorang pun yang ada di atasnya kecuali hanya para malaikat penyangga' Arasy. Dihalalkan bagiku —juga bagi umatku— ganimah, yang sebelum itu tidak pernah dihalalkan bagi seorang pun."
"Hadis ini berpredikat garib sekali," ujar Ibnu Katsir.
Jauh Lebih Jelas
Pada ayat selanjutnya Allah SWT berfirman:
مَا آمَنَتْ قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا أَفَهُمْ يُؤْمِنُونَ
Tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebelum mereka; maka apakah mereka akan beriman? (QS Al-Anbiya: 6)
Ibnu Katsir menjelaskan tiada suatu penduduk negeri pun yang diutus rasul-rasul kepada mereka dengan membawa mukjizat, lalu mereka beriman, melainkan mereka mendustakannya; maka Kami binasakan mereka. Apakah mereka akan beriman sekiranya melihat mukjizat-mukjizat itu? Tidak! bahkan:
إِنَّ الَّذِينَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ وَلَوْ جَاءَتْهُمْ كُلُّ آيَةٍ حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الألِيمَ
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (QS Yunus: 96-97)
Ibnu Katsir mengatakan sesungguhnya mereka pun telah menyaksikan ayat-ayat yang jelas dan hujah-hujah yang pasti serta keterangan-keterangan yang jelas dari Rasulullah SAW. Padahal apa yang ditampakkan oleh Rasulullah SAW adalah jauh lebih jelas, lebih terang, lebih menakjubkan, dan lebih mematahkan alasan mereka ketimbang apa yang ditampakkan oleh nabi-nabi lainnya.
(mhy)