Dalil Keluarga Mukmin Bakal Dipertemukan Kembali di Surga
loading...
A
A
A
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai pasangan. Jika keduanya sepakat hubungannya disyari'atkan dalam pernikahan , maka Allah meniupkan keridhaan bagi keduanya untuk saling menerima keputusan-Nya. Dari keduanya, jika Allah Ta'ala berkehendak, maka akan dianugerahi rezeki barupa anak dan keturunannya.
Dalam buku 'Shifat Az-Zauj Ash-Salih wa Az-Zaujah Ash Shalihah' karya Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi, disebutkan bahwa perasaan yang Allah ciptakan dalam diri seorang manusia yang bertemu dengan kekasihnya, maka sesuai dengan syari'at Allah adalah perasaan kasih sayang. Namun jika kebencian yang timbul diantara keduanya, maka itu bukan berasal syari'at Allah. Pasti ada campur tangan Iblis dan setan yang memengaruhinya dan menjerumuskannya.
Lantas, bagaimana dengan pendapat yang mengatakan bahwa sebuah keluarga orang mukmin yang penuh dengan kasih sayang selama di dunia, akan bisa bertemu dan berkumpul lagi di Surga ?
Sebagian ulama mengatakan semuanya menjadi urusan dan wewenang Allah Yang Maha Mengatur untuk menentukannya. Namun, mayoritas ulama membenarkan bahwa sebuah keluarga yang hidup dalam ketaatan di dunia,.akan bisa berkumpul kembali di Surga.
Menurut Syaikh Abul Azis bin Bas Rahimahullah, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan apa-apa yang diberikan kepada para hamba-Nya di Surga sesuai keinginan-Nya. Dan para penduduk Surga mendapatkan kenikmatan apa saja yang mereka inginkan.
Dan yang zahir dari dalil-dalil mengenai Surga, bahwa seorang lelaki jika meminta dikumpulkan bersama istrinya ketika dunia, yang ia cintai ketika di dunia, maka akan diberikan.
Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
"Di Surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan." (QS. Ya-Sin : 57)
Di ayat yang lain, Allah Ta'ala berfirman :
"Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada Kami ada tambahannya." (QS. Qaf : 35)
Syaikh bin Baz menjelaskan, jika sang suami menginginkan dan meminta dikumpulkan denan istrinya di surga, maka Allah Subhanahu waTa’alaakan memberikannya apa yang mereka inginkan, dan memberikan apa yang mereka minta.
Beberapa ulama juga sepakat bahwa seorang istri akan bersatu kembali dengan suami dan keluarganya di Surga. Bahkan bersama-sama anak keturunannya baik laki-laki dan perempuan selama mereka beragama Islam (mentauhidkan Allah)
Allah Ta’ala mempertegas dalam firmanNya :
"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam Surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. At-Tur : 21)
Allah menceritakan diantara doa malaikat pemikul ‘Arsy :
"Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam Surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana," (QS. Ghafir : 8)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,
“Allah Ta’ala akan mengumpulkan mereka berserta anak keturunannya agar menyejukkan pandangan mereka karena berkumpul pada satu kedudukan yang berdekatan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, yang artinya :
“Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka.” (QS. At-Tur : 21)
Artinya, akan Allah Ta'ala akan menyamakan derajat amal shalih dan keimanan para anggota kelurga mukmin pada satu kedudukan yang sama. Yakni agar orang yang berkedudukan lebih tinggi amalnya, merasa tenang. Bukan dengan mengurangi kedudukan amal mereka yang lebih tinggi.
Namun Allah akan mengangkat derajat orang yang kurang amalnya, dan Allah menyamakan derajatnya dengan anggota keluarga yang banyak amalnya. Ini adalah sebagai bentuk karunia dan kenikmatan yang Allah berikan.
Said bin Jubair mengatakan, “Tatkala seorang mukmin memasuki Surga maka ia akan menanyakan tentang bapaknya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya dimanakah mereka? Maka dikatakan kepadanya bahwa mereka semua tidak sampai pada derajatmu di Surga. Maka orang mukmin tersebut menjawab ‘Sesungguhnya pahala amal kebaikanku ini untukku dan untuk mereka.’ Maka mereka (keluarganya) dipertemukan pada satu kedudukan (yang sama) dengannya.”
(dikhabarkan dalam Tafsir Ibn Katsir).
Alasan lain ulama berpendapat keluarga akan berkumpul di Surga adalah kita tidak akan sampai mengira sedikitpun, ketika ada orang yang Allah masukkan ke dalam Surga, maka Allah hilangkan sifat kebencian dari hatinya. Dan kita tidaklah tahu tentang seseorang yang telah Allah takdirkan ia memasuki Surga dan telah dicabut rasa dengki di hati mereka agar mereka bersatu kembali (di Surga).
Kemudian apabila wanita tersebut belum pernah menikah tatkala di dunia maka Allah akan menikahkannya dengan laki-laki yang sangat dia cintai di Surga. Orang yang mendapat kenikmatan di Surga tidaklah terbatas laki-laki saja, namun untuk laki-laki dan perempuan. Dan diantara bentuk kenikmatan surga adalah menikah.
Demikianlah Allah membangun bahtera rumah tangga berdasarkan rahmat dan kasih sayang-Nya. Allah membuat serasi kehidupan rumah tangga orang beriman dengan kecintaan dan kasih sayang, selama di dunia hingga kelak (dengan izin-Nya) sampai di Surga.
Wallahu A'lam
Dalam buku 'Shifat Az-Zauj Ash-Salih wa Az-Zaujah Ash Shalihah' karya Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi, disebutkan bahwa perasaan yang Allah ciptakan dalam diri seorang manusia yang bertemu dengan kekasihnya, maka sesuai dengan syari'at Allah adalah perasaan kasih sayang. Namun jika kebencian yang timbul diantara keduanya, maka itu bukan berasal syari'at Allah. Pasti ada campur tangan Iblis dan setan yang memengaruhinya dan menjerumuskannya.
Lantas, bagaimana dengan pendapat yang mengatakan bahwa sebuah keluarga orang mukmin yang penuh dengan kasih sayang selama di dunia, akan bisa bertemu dan berkumpul lagi di Surga ?
Sebagian ulama mengatakan semuanya menjadi urusan dan wewenang Allah Yang Maha Mengatur untuk menentukannya. Namun, mayoritas ulama membenarkan bahwa sebuah keluarga yang hidup dalam ketaatan di dunia,.akan bisa berkumpul kembali di Surga.
Menurut Syaikh Abul Azis bin Bas Rahimahullah, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan apa-apa yang diberikan kepada para hamba-Nya di Surga sesuai keinginan-Nya. Dan para penduduk Surga mendapatkan kenikmatan apa saja yang mereka inginkan.
Dan yang zahir dari dalil-dalil mengenai Surga, bahwa seorang lelaki jika meminta dikumpulkan bersama istrinya ketika dunia, yang ia cintai ketika di dunia, maka akan diberikan.
Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
لَهُمْ فِيْهَا فَا كِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ
"Di Surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan." (QS. Ya-Sin : 57)
Di ayat yang lain, Allah Ta'ala berfirman :
لَهُمْ مَّا يَشَآءُوْنَ فِيْهَا وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ
"Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada Kami ada tambahannya." (QS. Qaf : 35)
Syaikh bin Baz menjelaskan, jika sang suami menginginkan dan meminta dikumpulkan denan istrinya di surga, maka Allah Subhanahu waTa’alaakan memberikannya apa yang mereka inginkan, dan memberikan apa yang mereka minta.
Beberapa ulama juga sepakat bahwa seorang istri akan bersatu kembali dengan suami dan keluarganya di Surga. Bahkan bersama-sama anak keturunannya baik laki-laki dan perempuan selama mereka beragama Islam (mentauhidkan Allah)
Allah Ta’ala mempertegas dalam firmanNya :
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَا تَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِ يْمَا نٍ اَلْحَـقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَاۤ اَلَـتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ ۗ كُلُّ امْرِئٍ بِۢمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ
"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam Surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. At-Tur : 21)
Allah menceritakan diantara doa malaikat pemikul ‘Arsy :
رَبَّنَا وَاَ دْخِلْهُمْ جَنّٰتِ عَدْنِ ٱِلَّتِيْ وَعَدْتَّهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَآئِهِمْ وَاَ زْوَا جِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
"Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam Surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana," (QS. Ghafir : 8)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,
“Allah Ta’ala akan mengumpulkan mereka berserta anak keturunannya agar menyejukkan pandangan mereka karena berkumpul pada satu kedudukan yang berdekatan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, yang artinya :
“Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka.” (QS. At-Tur : 21)
Artinya, akan Allah Ta'ala akan menyamakan derajat amal shalih dan keimanan para anggota kelurga mukmin pada satu kedudukan yang sama. Yakni agar orang yang berkedudukan lebih tinggi amalnya, merasa tenang. Bukan dengan mengurangi kedudukan amal mereka yang lebih tinggi.
Namun Allah akan mengangkat derajat orang yang kurang amalnya, dan Allah menyamakan derajatnya dengan anggota keluarga yang banyak amalnya. Ini adalah sebagai bentuk karunia dan kenikmatan yang Allah berikan.
Said bin Jubair mengatakan, “Tatkala seorang mukmin memasuki Surga maka ia akan menanyakan tentang bapaknya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya dimanakah mereka? Maka dikatakan kepadanya bahwa mereka semua tidak sampai pada derajatmu di Surga. Maka orang mukmin tersebut menjawab ‘Sesungguhnya pahala amal kebaikanku ini untukku dan untuk mereka.’ Maka mereka (keluarganya) dipertemukan pada satu kedudukan (yang sama) dengannya.”
(dikhabarkan dalam Tafsir Ibn Katsir).
Alasan lain ulama berpendapat keluarga akan berkumpul di Surga adalah kita tidak akan sampai mengira sedikitpun, ketika ada orang yang Allah masukkan ke dalam Surga, maka Allah hilangkan sifat kebencian dari hatinya. Dan kita tidaklah tahu tentang seseorang yang telah Allah takdirkan ia memasuki Surga dan telah dicabut rasa dengki di hati mereka agar mereka bersatu kembali (di Surga).
Kemudian apabila wanita tersebut belum pernah menikah tatkala di dunia maka Allah akan menikahkannya dengan laki-laki yang sangat dia cintai di Surga. Orang yang mendapat kenikmatan di Surga tidaklah terbatas laki-laki saja, namun untuk laki-laki dan perempuan. Dan diantara bentuk kenikmatan surga adalah menikah.
Demikianlah Allah membangun bahtera rumah tangga berdasarkan rahmat dan kasih sayang-Nya. Allah membuat serasi kehidupan rumah tangga orang beriman dengan kecintaan dan kasih sayang, selama di dunia hingga kelak (dengan izin-Nya) sampai di Surga.
Wallahu A'lam
(wid)