Waspadai Peringatan Nabi: Ajal Menjemput Sebagaimana Kebiasaan Ketika Hidup

Senin, 07 November 2022 - 09:40 WIB
loading...
A A A
Kisah kedua : Kisah Abu Bakr bin ‘Ayyaasy (193 H).

Tatkala kematian mendatangi Abu Bakr bin ‘Ayaasy maka saudara perempuannya pun menangis. Maka Abu Bakrpun berkata kepadanya, “Janganlah menangis, lihatlah di pojok rumah ini, sesungguhnya saudara laki-lakimu ini telah mengkhatamkan Al-Qur’an di situ sebanyak 18 ribu kali”.

Kisah Ketiga : Kisah Aamir bin Abdillah Az-Zubair. Ketika Mush’ab bin Abdillah bercerita tentang ‘Aamir bin Abdillah bin Zubair yang dalam keadaan sakit parah :

‘Aaamir bin Abdillah mendengar muadzin mengumandangkan adzan untuk sholat maghrib, padahal ia dalam kondisi sakaratul maut pada napas-napas terakhir, maka iapun berkata, “Pegang tanganku ke masjid…!!” merekapun berkata, “Engkau dalam kondisi sakit !” , Diapun berkata,”Aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sedangkan aku tidak menjawab (panggilan)nya? Pegang tanganku…! Maka merekapun memapahnya lalu iapun sholat maghrib bersama Imam berjama’ah, diapun shalat satu rakaat kemudian meninggal dunia.

Begitulah, ahli ibadah ini, yakni Abdullah bin Idris telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 4000 kali, lalu Abu Bakr bin ‘Ayyaasy telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 18 ribu kali, dan Aamir bin Abdillah Az-Zubair saat sakaratul maut masih memenuhi panggilan adzan ke masjid. Semuanya demi menghadapi waktu yang sangat kritis ini (kematian), yakni waktu untuk meninggalkan dunia ke alam akhirat yang abadi.

Kita semua juga tahu bahwasanya kematian datang tiba-tiba. Tidak peduli dengan kondisi seorang hamba apakah dalam keadaan ketaatan kepada Allah atau dalam keadaan sedang bermaksiat. Apakah dalam keadaan sakit ataupun dalam keadaan sehat, semuanya terjadi tiba-tiba. Sebagaimana manusia menjalani hidupnya, demikianlah kondisinya tatkala ajal menjemputnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَنْ يُّؤَخِّرَ اللّٰهُ نَفْسًا اِذَا جَآءَ اَجَلُهَا ۗ وَا للّٰهُ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ


"Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Munafiqun : 11)

NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda :

“Ingatlah kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya. Shalatlah seperti shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan shalat yang lainnya.” (hadis Hasan, Riwayat Ad Dailami)



Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2499 seconds (0.1#10.140)