7 Tokoh Ulama dan Cendekiawan yang Lahir dari Bumi Uzbekistan
loading...
A
A
A
Ulama dan cendekiawan Muslim yang lahir dari bumi Uzbekistan terbilang banyak. Di antaranya ada beberapa ulama yang sangat masyhur dan berjasa bagi umat Islam.
Sebut saja ulama ahli Hadis, Imam Al-Bukhari dan Imam At-Timirdzi. Selain keduanya, ada beberapa cendekiawan dan ilmuwan muslim lahir dari Uzbekistan.
Uzbekistan merupakan sebuah negara berdaulat di Asia Tengah yang sebelumnya bagian dari negara Uni Soviet. Uzbekistan mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet pada Tahun 1991 dan menjadi salah satu negara berpenduduk mayoritas muslim.
Masuknya Islam ke Uzbekistan dimulai pada abad ke-8 dibawa oleh orang-orang Arab. Awalnya masuk ke bagian selatan Turkestan dan secara bertahap Islam menyebar ke utara.
Dulu Uzbekistan merupakan jalur sutra perdagangan yang dikelilingi oleh Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afganistan dan Turkmenistan. Terdapat empat kota bersejarah yaitu Kiva, Tashkent, Bukhara, dan Samarkand.
Samarkand dan Bukhara dikenal sebagai kota tua yang banyak melahirkan ulama-ulama besar Islam. Bahkan Samarkand telah berdiri sejak Tahun 700 Sebelum Masehi dan sekarang merupakan kota kedua terbesar di Uzbekistan.
Sementara di Bukhara terdapat Madrasah bernama Mir Arab yang sudah berusia 500 tahun. Madrasah ini telah menghasilkan tokoh-tokoh muslim dunia yang sangat berpengaruh.
Tak heran jika Uzbekistan dijuluki "Negeri para Imam". Pada Tahun 2021 penduduk Uzbekistan tercatat sekitar 34 juta jiwa. Data Pew Research Center menyebut populasi Muslim di Uzbekistan mencapai 96%.
Setelah Soviet bubar, Islam di Uzbekistan semakin berkembang hingga saat ini. Berikut 7 tokoh ulama dan cendekiawan muslim yang lahir dari bumi Uzbekistan:
1. Imam Al-Bukhari (Ulama Ahli Hadis)
Imam Al-Bukhari dikenal sebagai ulama besar ahli Hadis yang sangat masyhur. Nama lengkapnya Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah Al-Ju'fi Al-Bukhari. Biasa dipanggil dengan sebutan Abu Abdillah. Nama Bukhari di belakang namanya dinisbahkan kepada kota kelahirannya yaitu Bukhara, salah satu provinsi di Uzbekistan.
Imam Al-Bukhari lahir 13 Syawwal 194 Hijriyah atau 21 Juli 810 M pada masa Kekhilafahan Abbasiyyah. Beliau dijuluki Amirul Mukminin fil Hadits (pemimpin orang-orang yang beriman dalam hal ilmu hadis). Hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Sejak kecil telah hafal Al-Qur'an pada usia 10 tahun dan banyak menghafal hadits tanpa mencatat. Para ulama menyebut Al-Bukhari hafal 600.000 ribu hadits. Beliau wafat pada malam Idul Fitri Tahun 256 H (1 September 870) dalam usia 62 tahun dan dikebumikan di Khartank, Samarkand.
2. Imam at-Tirmidzi (Ulama Ahli Hadis)
Ulama berikutnya yang lahir di Uzbekistan adalah Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa as-Sulami at-Tirmidzi atau lebih dikenal dengan Imam at-Tirmidzi. Imam ahli hadis ini lahir pada Tahun 209 Hijriyah di Kota Tirmidz (Termez) Uzbekistan dekat perbatasan dengan Afganistan.
Beliau belajar hadits kepada Imam Bukhari dan menyusun Kitab Sunan at-Tirmidzi yang populer di kalangan penuntut ilmu. beliau wafat di Tirmiz pada malam Senin 13 Rajab tahun 279 H (8 Oktober 892) dalam usia 70 tahun.
3. Imam Bahauddin An-Naqsyabandi (Pendiri Tariqah Naqsyabandiyah)
Ulama berikutnya adalah Sayyid Bahauddin an-Naqsyabandi bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Husaini Al-Uwaisi Al-Bukhari. Beliau lebih dikenal panggilan Imam Bahauddin an-Naqsyabandi, pendiri tariqat Naqsyabandi yang merupakan salah satu tariqah cukup besar di kalangan Islam.
Beliau merupakan sosok ualama keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Sayyidina Husain. Dilahirkan pada Muharram 717 H atau 1317 M, di daerah Qashrul 'Arifan (Qasr-i Hinduvan), 4 mil dari Bukhara tempat lahir Imam Al-Bukhari. Sebagian besar masa hidupnya dihabiskan di Bukhara, Uzbekistan.
Beliau wafat pada Rabiul Awal Tahun 791 H (1388 M) di kampung kelahirannya Qashrul 'Arifan pada usia 73 tahun. Ketika sakit menjelang wafat, para muridnya membacakan Surat Yasin sampai sempurna kewafatannya. Para murid dan pengikutnya membangun sebuah qubbah di makamnya.
4. Abu Manshur Al-Maturidi (Ulama Ahli Kalam)
Nama lengkapnya Muhammad bin Muhammad bin Mahmud atau dijuluki Abu Manshur Al-Maturidi. Beliau dilahirkan di Desa Matrid di daerah Samarkand Uzbekistan sekitar Tahun 238 H. Beliau dikenal sebagai sebagai tokoh Aswaja paling berpengaruh di Asia Tengah.
Sosok beliau disandingkan dengan Abul Hasan al-Asy'ari, tokoh besar manhaj Ahlu Sunnah wal Jamaah. Beliau juga dikenal sebagai Ulama ahli kalam. Abu Manshur al-Maturidi wafat pada Tahun 333 H (994 M) pada usia 100 tahun dan dimakamkan di daerah Samarkand.
5. Abu Laits As-Samarqandy (Ulama Ahli Fiqih)
Beliau dikenal ulama ahli fikih dan pakar hadis, penulis tafsir Bahrul Ulum atau tafsir al-Samarqandy. Nama lengkapnya Abu Laits Nashr bin Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim as-Samarqandi al-Balkhi atau yang lebih akrab disapa Abu Laits as-Samarqandy.
Beliau dilahirkan di Samarkand Uzbekistan, pada awal abad ke-4 H tepatnya pada tahun 301 H. Imam As-Samarkandi adalah ulama yang berkecimpung dalam Fiqih Hanafi. Salah satu kitabnya yang populer adalah "Tanbihul Ghafilin" yang banyak dipelajari umat muslim di Indonesia.
Sebut saja ulama ahli Hadis, Imam Al-Bukhari dan Imam At-Timirdzi. Selain keduanya, ada beberapa cendekiawan dan ilmuwan muslim lahir dari Uzbekistan.
Uzbekistan merupakan sebuah negara berdaulat di Asia Tengah yang sebelumnya bagian dari negara Uni Soviet. Uzbekistan mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet pada Tahun 1991 dan menjadi salah satu negara berpenduduk mayoritas muslim.
Masuknya Islam ke Uzbekistan dimulai pada abad ke-8 dibawa oleh orang-orang Arab. Awalnya masuk ke bagian selatan Turkestan dan secara bertahap Islam menyebar ke utara.
Dulu Uzbekistan merupakan jalur sutra perdagangan yang dikelilingi oleh Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afganistan dan Turkmenistan. Terdapat empat kota bersejarah yaitu Kiva, Tashkent, Bukhara, dan Samarkand.
Samarkand dan Bukhara dikenal sebagai kota tua yang banyak melahirkan ulama-ulama besar Islam. Bahkan Samarkand telah berdiri sejak Tahun 700 Sebelum Masehi dan sekarang merupakan kota kedua terbesar di Uzbekistan.
Sementara di Bukhara terdapat Madrasah bernama Mir Arab yang sudah berusia 500 tahun. Madrasah ini telah menghasilkan tokoh-tokoh muslim dunia yang sangat berpengaruh.
Tak heran jika Uzbekistan dijuluki "Negeri para Imam". Pada Tahun 2021 penduduk Uzbekistan tercatat sekitar 34 juta jiwa. Data Pew Research Center menyebut populasi Muslim di Uzbekistan mencapai 96%.
Setelah Soviet bubar, Islam di Uzbekistan semakin berkembang hingga saat ini. Berikut 7 tokoh ulama dan cendekiawan muslim yang lahir dari bumi Uzbekistan:
1. Imam Al-Bukhari (Ulama Ahli Hadis)
Imam Al-Bukhari dikenal sebagai ulama besar ahli Hadis yang sangat masyhur. Nama lengkapnya Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah Al-Ju'fi Al-Bukhari. Biasa dipanggil dengan sebutan Abu Abdillah. Nama Bukhari di belakang namanya dinisbahkan kepada kota kelahirannya yaitu Bukhara, salah satu provinsi di Uzbekistan.
Imam Al-Bukhari lahir 13 Syawwal 194 Hijriyah atau 21 Juli 810 M pada masa Kekhilafahan Abbasiyyah. Beliau dijuluki Amirul Mukminin fil Hadits (pemimpin orang-orang yang beriman dalam hal ilmu hadis). Hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Sejak kecil telah hafal Al-Qur'an pada usia 10 tahun dan banyak menghafal hadits tanpa mencatat. Para ulama menyebut Al-Bukhari hafal 600.000 ribu hadits. Beliau wafat pada malam Idul Fitri Tahun 256 H (1 September 870) dalam usia 62 tahun dan dikebumikan di Khartank, Samarkand.
2. Imam at-Tirmidzi (Ulama Ahli Hadis)
Ulama berikutnya yang lahir di Uzbekistan adalah Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa as-Sulami at-Tirmidzi atau lebih dikenal dengan Imam at-Tirmidzi. Imam ahli hadis ini lahir pada Tahun 209 Hijriyah di Kota Tirmidz (Termez) Uzbekistan dekat perbatasan dengan Afganistan.
Beliau belajar hadits kepada Imam Bukhari dan menyusun Kitab Sunan at-Tirmidzi yang populer di kalangan penuntut ilmu. beliau wafat di Tirmiz pada malam Senin 13 Rajab tahun 279 H (8 Oktober 892) dalam usia 70 tahun.
3. Imam Bahauddin An-Naqsyabandi (Pendiri Tariqah Naqsyabandiyah)
Ulama berikutnya adalah Sayyid Bahauddin an-Naqsyabandi bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Husaini Al-Uwaisi Al-Bukhari. Beliau lebih dikenal panggilan Imam Bahauddin an-Naqsyabandi, pendiri tariqat Naqsyabandi yang merupakan salah satu tariqah cukup besar di kalangan Islam.
Beliau merupakan sosok ualama keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Sayyidina Husain. Dilahirkan pada Muharram 717 H atau 1317 M, di daerah Qashrul 'Arifan (Qasr-i Hinduvan), 4 mil dari Bukhara tempat lahir Imam Al-Bukhari. Sebagian besar masa hidupnya dihabiskan di Bukhara, Uzbekistan.
Beliau wafat pada Rabiul Awal Tahun 791 H (1388 M) di kampung kelahirannya Qashrul 'Arifan pada usia 73 tahun. Ketika sakit menjelang wafat, para muridnya membacakan Surat Yasin sampai sempurna kewafatannya. Para murid dan pengikutnya membangun sebuah qubbah di makamnya.
4. Abu Manshur Al-Maturidi (Ulama Ahli Kalam)
Nama lengkapnya Muhammad bin Muhammad bin Mahmud atau dijuluki Abu Manshur Al-Maturidi. Beliau dilahirkan di Desa Matrid di daerah Samarkand Uzbekistan sekitar Tahun 238 H. Beliau dikenal sebagai sebagai tokoh Aswaja paling berpengaruh di Asia Tengah.
Sosok beliau disandingkan dengan Abul Hasan al-Asy'ari, tokoh besar manhaj Ahlu Sunnah wal Jamaah. Beliau juga dikenal sebagai Ulama ahli kalam. Abu Manshur al-Maturidi wafat pada Tahun 333 H (994 M) pada usia 100 tahun dan dimakamkan di daerah Samarkand.
5. Abu Laits As-Samarqandy (Ulama Ahli Fiqih)
Beliau dikenal ulama ahli fikih dan pakar hadis, penulis tafsir Bahrul Ulum atau tafsir al-Samarqandy. Nama lengkapnya Abu Laits Nashr bin Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim as-Samarqandi al-Balkhi atau yang lebih akrab disapa Abu Laits as-Samarqandy.
Beliau dilahirkan di Samarkand Uzbekistan, pada awal abad ke-4 H tepatnya pada tahun 301 H. Imam As-Samarkandi adalah ulama yang berkecimpung dalam Fiqih Hanafi. Salah satu kitabnya yang populer adalah "Tanbihul Ghafilin" yang banyak dipelajari umat muslim di Indonesia.