Ingin Wafat Husnul Khatimah? Selalu Menjaga Wudhu

Senin, 05 Desember 2022 - 11:07 WIB
loading...
Ingin Wafat Husnul Khatimah? Selalu Menjaga Wudhu
Sebagai mukmin, kita harus senantiasa menjaga wudhu tidak hanya untuk shalat, tetapi untuk aktivitas lainnya sehingga Allah Taala akan wafatkan kita dalam keadaan berwudhu dan husnul khotimah. Foto ilustrasi/ist
A A A
Berwudhu berarti menyucikan diri dari kotoran atau hal lain yang menajiskan. Wudhu wajib dilakukan oleh seseorang sebelum melaksanakan salat wajib dan sunnah. Selain dari itu, mengerjakan wudhu juga disarankan di sela-sela aktivitas kehidupan lainnya. Ketika hendak berpergian, tidur dan sebagainya. Apabila kita sebagai muslim dapat menjaga kesucian maka insya Allah akan dilindungi oleh Allah Ta’ala.

Allah Ta'ala berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.....” (QS. Al Maidah: 6)

Kemudian hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidak diterima sholat salah seorang dari kalian apabila ia berhadas, hingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk berwudhu apabila hendak mengerjakan sholat.” (HR. At Tirmidzi, Abu Dawud, An Nasa’i)

Jadi wudhu adalah syariat Allah dan sunnah Rasulullah, walaupun tata caranya sangat mudah dan praktis, tetapi di dalamnya mengandung keutamaan dan faedah. Sungguh kelak di hari kiamat Rasulullah akan mengenali umatnya dari bekas wudhu yang terpancar dari wajah dan telapak tangannya, pada hari itu pula orang-orang kafir tertunduk sesal dengan wajah yang hitam legam karena kekufuran mereka.

Tiada kebahagiaan kecuali hidup dalam sunnah Nabi muhammad. Di antaranya "Almutathohhiriin" kecintaan Allah kepada hambaNya yang selalu menjaga kesucian dirinya, diantara selalu berwudhu.

Allah Ta'ala berfirman : "Pada hari (kiamat) yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya" ( QS Ali Imron : 106-107 ).

Dilansir dari laman NU Online disebutkan bahwa banyak keutamaan wudhu yang dijelaskan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Antara lain sebagaimana diriwayatkan Thabrani dari Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihiwa sallam bersabda, ''Jika seorang hamba menjaga salatnya, menyempurnakan wudhunya, rukunya, sujudnya, dan bacaannya, maka salat akan berkata kepadanya, 'Semoga Allah Ta'ala menjagamu sebagaimana kamu menjagaku', dia naik dengannya ke langit dan memiliki cahaya hingga sampai kepada Allah Ta'ala dan salat memberi syafaat kepadanya.''

Dan berita gembira dari Rasulullah, "Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi dan kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu" (HR Bukhari).

Kemudian ajakan Rasulullah, “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan salat” (HR. Bukahri dan Muslim).

Dalam hadis lain, “Barangsiapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hambaMu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci" (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.).

Setiap muslim juga harus senantiasa menjaga wudhu untuk menjaga izzah keislamannya, Rasulullah Saw bersabda, “Istiqomahlah kalian, walaupun kalian tidak akan mampu melakukannya secara hakiki (namun berusahalah mendekatinya), dan ketahuilah sebaik-baik amalan kalian adalah shalat, dan tidaklah ada yang menjaga wudhu kecuali dia seorang mukmin.” (HR. Al-Hakim dan Ibnu Hibban)

Subhanallah tentu wudhu akan menjadi "thiibannafsi" energi yang sangat kuat mendorong pengamalnya untuk taat kepada Allah dan RasulNya. Sebagai mukmin, kita harus senantiasa menjaga wudhu tidak hanya untuk shalat. Semoga Allah wafatkan kita dalam keadaan berwudhu, husnul khotimah . Aamiin.


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2252 seconds (0.1#10.140)